Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harta Bill Gates Susut Rp850 Triliun, Kini Lebih 'Miskin' Dibanding Mantan Asisten

Kekayaan Bill Gates turun Rp850 triliun yang menempatkannya di posisi ke-12 Bloomberg Billionaires Index, di bawah mantan asistennya, Steve Ballmer.
Bill Gates, salah satu ketua Bill and Melinda Gates Foundation, saat wawancara dengan Bloomberg Television di London, Inggris/Bloomberg/Hollie Adams
Bill Gates, salah satu ketua Bill and Melinda Gates Foundation, saat wawancara dengan Bloomberg Television di London, Inggris/Bloomberg/Hollie Adams

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai kekayaan pendiri Microsoft, Bill Gates, dikoreksi turun sebesar US$52 miliar, setara dengan Rp850 triliun, atau sekitar 30%. 

Melansir laman Business Insider pada Senin (21/7/2025), penurunan tersebut bukan karena kerugian investasi, tetapi karena perhitungan ulang yang memperhitungkan sumbangan besar Gates untuk kegiatan amal. Setelah koreksi tersebut, kekayaan Gates turun dari lebih dari US$175 miliar atau sekitar Rp2,86 kuadriliun menjadi sekitar US$124 miliar atau sekitar Rp2,03 kuadriliun. 

Posisi Gates dalam daftar Bloomberg Billionaires Index pun melorot dari peringkat kelima ke posisi ke-12. Kini, dia bahkan berada di bawah mantan asistennya sekaligus mantan CEO Microsoft Steve Ballmer yang berada di posisi kelima dengan kekayaan sebesar US$172 miliar atau sekitar Rp2,81 kuadriliun. 

Selain Ballmer, Gates juga kini berada di bawah sejumlah tokoh besar lainnya dalam daftar orang terkaya dunia, termasuk para pendiri Alphabet (induk Google) Larry Page dan Sergey Brin, CEO Nvidia Jensen Huang, serta sahabat lamanya yang juga CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett.

Bloomberg melaporkan penyesuaian ini dilakukan karena mereka menurunkan tingkat apresiasi (appreciation rate) yang digunakan dalam menghitung kekayaan Gates, agar lebih mencerminkan donasi luar biasa yang telah Gates lakukan, serta mencocokkan dengan estimasi kekayaan yang dituliskan Gates sendiri dalam sebuah blog pada Mei lalu.

Dalam blog tersebut, Gates memperkirakan kekayaannya sekitar US$108 miliar atau sekitar Rp1,76 kuadriliun dan menyatakan komitmennya untuk menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya melalui Bill & Melinda Gates Foundation dalam 2 dekade ke depan. 

Dia memperkirakan yayasan tersebut akan membelanjakan lebih dari US$200 miliar atau sekitar Rp3,27 kuadriliun sebelum resmi tutup pada akhir 2045. Menurut situs resmi Gates Foundation, hingga akhir Desember tahun lalu, Gates dan mantan istrinya, Melinda French Gates, telah menyumbangkan total US$60 miliar atau sekitar Rp980 triliun ke yayasan tersebut. 

Sementara itu, Warren Buffett telah memberikan sumbangan sebesar US$43 miliar atau sekitar Rp703 triliun. Saat ini, Gates hanya memiliki sekitar 1% saham di Microsoft. Dia telah menerima lebih dari US$60 miliar atau sekitar Rp980 triliun dalam bentuk saham dan dividen dari perusahaan teknologi raksasa itu. 

Sebagian besar kekayaannya kini disimpan di Cascade Investment, sebuah perusahaan investasi yang mengelola portofolio di berbagai sektor, mulai dari properti, energi, hingga perusahaan publik dan swasta.

Yang menarik, Steve Ballmer kini justru memiliki kekayaan lebih besar dari Gates, padahal secara umum, posisi karyawan biasanya tak pernah melampaui pendiri perusahaan. Ballmer bergabung dengan Microsoft pada 1980 sebagai asisten presiden perusahaan. 

Awalnya dia menerima gaji pokok sebesar US$50.000 atau sekitar Rp817 juta ditambah 10% dari pertumbuhan laba yang dihasilkannya. Karena kompensasinya dianggap terlalu besar, perusahaan akhirnya memberikan bagian saham sebagai gantinya.

Ballmer menjadi CEO Microsoft menggantikan Gates pada 2000 dan mengundurkan diri pada 2014 dengan kepemilikan sekitar 4% saham perusahaan. Saat ini, ia juga dikenal sebagai pemilik tim basket NBA Los Angeles Clippers. Harga saham Microsoft sendiri telah melonjak lebih dari 10 kali lipat dalam 1 dekade terakhir, mendekati US$500 atau sekitar Rp8,17 juta per lembar saham. 

Microsoft kini menjadi perusahaan dengan valuasi terbesar kedua di dunia setelah Nvidia, dengan nilai pasar mencapai US$3,7 triliun atau sekitar Rp60,45 kuadriliun. 

Dalam podcast Acquired, Ballmer mengungkapkan almarhum mitra bisnis Warren Buffett, Charlie Munger, pernah bertanya kepadanya mengapa dirinya tetap mempertahankan saham Microsoft sementara Gates dan mendiang Paul Allen justru memilih untuk mendiversifikasi aset mereka. Ballmer menjawab, “Saya mungkin tidak sepintar mereka, Charlie. Tapi saya setia.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro