Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Jensen Huang Mantan Tukang Cuci Kini Jadi Orang Terkaya ke-6 di Dunia

Profil Jensen Huang, mantan tukang cuci kini jadi menjadi orang terkaya keenam di dunia, melampaui Bernard Arnault.
CEO NVIDIA JENSEN HUANG Founder & CEO Nvidia Jensen Huang saat acara Indonesia AI Day 2024 di Jakarta, Kamis (14/11/2024)/JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
CEO NVIDIA JENSEN HUANG Founder & CEO Nvidia Jensen Huang saat acara Indonesia AI Day 2024 di Jakarta, Kamis (14/11/2024)/JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Baru di awal bulan ini mengungguli Warren Buffett ke posisi 9 orang terkaya di dunia, kini CEO Nvidia Jensen Huang mengungguli Bernard Arnault dari LVMH untuk menjadi orang terkaya ke-6 di dunia. 

Lonjakan kekayaannya terjadi setelah saham produsen chip tersebut melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa pada  Selasa (15/7/2025), setelah perusahaan tersebut mengatakan penjualan chip AI H20 akan segera dilanjutkan di China, mengakhiri pembatasan yang diberlakukan selama berbulan-bulan oleh pemerintahan Trump.

Saham Nvidia naik lebih dari 4% menjadi lebih dari US$171, memangkas kenaikan sebelumnya setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$172,40 dan dibuka pada rekor US$171,19.

Huang bertemu dengan Presiden Donald Trump dan para pemimpin China di Beijing awal bulan ini, Nvidia mengumumkan pada Senin, menambahkan bahwa pemerintah AS "meyakinkan" Nvidia bahwa mereka akan memberikan lisensi kepada perusahaan tersebut untuk menjual chip H20 di China, dan pengirimannya diperkirakan akan dimulai "segera."

Pada April 2025, perusahaan memperkirakan penurunan penjualan sebesar US$5,5 miliar setelah AS memberlakukan pembatasan penjualan chip Nvidia ke China, karena Huang mengklaim pasar chip AI senilai US$50 miliar di China "secara efektif tertutup bagi industri AS."

Huang, yang memiliki sekitar 3% saham Nvidia, menjadi orang terkaya keenam di dunia dengan kekayaan senilai US$148,1 miliar atau setara dengan sekitar Rp2.412 triliun, menurut perkiraan Forbes. 

Nilai saham Huang meningkat lebih dari US$5,3 miliar seiring dengan kenaikan saham, menempatkannya tepat di atas Arnault (US$147,9 miliar) dan di belakang Larry Page dari Google (US$150,6 miliar).

Di samping itu, kapitalisasi pasar Nvidia jug amelonjak US$145 miliar dengan melonjaknya saham pada Selasa pagi. Nvidia, dengan valuasi hampir US$4,15 triliun, menjadi perusahaan dengan valuasi terbesar, berada di atas Microsoft (US$3,7 triliun), Apple (US$3,1 triliun), dan Amazon (US$2,3 triliun) sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.

Profil Jensen Huang

Pria yang lahir pada 17 Februari 61 tahun lalu itu merupakan kelahiran Taiwan, yang hidup sederhana dan bahkan kurang mampu sejak kecil. 

Ketika usia sekolah menengah, dia bersama keluarganya pindah ke Portland, Oregon, Amerika Serikat dan Huang menempuh pendidikan di sekolah menengah atas, menjadi atlet, dan berhasil lulus dua tahun lebih awal, saat usianya masih 16 tahun. 

Hidupnya serba terbatas di Amerika, Huang sempat bekerja sebagai pencuci piring di restoran Denny's semasa sekolah.  Beruntung dia bisa terus melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar sarjana di bidang teknik elektro dari Oregon State University, dan menyabet gelar master di bidang yang sama dari Stanford.

Setelah beberapa tahun bekerja di bidang teknik, termasuk sebagai perancang mikroprosesor, Huang mendirikan Nvidia pada 1993 di San Jose Timur.  

Huang yang saat itu berusia 30 tahun, bersama sejumlah rekannya Chris Malachowsky dan Curtis Priem, membangun Nvidia dengan modal hanya US$40.000 di bank. Namun mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang bidang komputasi.

Mereka kemudian menciptakan chip yang bisa digunakan untuk video game level, yang tidak bisa dilakukan oleh komputer pada umumnya. Hal itu membuat Nvidia bisa menjual chipnya dengan volume dan harga tinggi. 

Tak lama setelah Didirikan, Nvidia dengan cepat meraih US$20 juta dalam pendanaan, termasuk dari Sequoia Capital, dan Huang menjadi pendiri teknologi langka serta terus memimpin perusahaannya sejak awal berdirinya. 

Bisnis Nvidia semakin berkembang, terutama setelah adanya ledakan AI yang mengambil alih industri teknologi global.  Perusahaan ini membuat banyak chip penting yang menyediakan daya komputasi yang dibutuhkan untuk menjalankan model yang mendukung alat AI.  

Nvidia juga memberikan kontribusi besar dalam menjadi pionir bagi salah satu perkembangan paling signifikan dalam sejarah teknologi. Dengan kemampuan tersebut Nvidia bergabung dengan klub triliunan dolar pada Juni tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper