Bisnis.com, JAKARTA - Ali Muharam adalah sosok dibalik pendiri Makaroni Ngehe. Produk cemilan yang dikenal oleh masyarakat, namun sebelumnya mengalami lika-liku.
Ali Muharam telah mempelajari mengenai usaha melalui orang tuanya. Orang tua Ali memiliki usaha dalam mengumpulkan barang bekas dan Ali suka memperhatikan transaksi jual beli di penampungan barang bekas, yang perlu ia tempuh selama satu jam dari Tasik.
Berdasar dari pengalaman yang ia lihat, Ali kemudian telah memulai untuk berjualan saat duduk di bangku SD. Setiap menjelang lebaran, Ali berjualan kantong plastik di pasar hingga dirinya dapat membeli berbagai barang yang diinginkan tanpa meminta dari orang tua.
Pada saat SMA, Ali mulai banyak bermimpi. Pada saat itu Ali ingin menjadi seorang penulis, penyiar radio, dan lain-lainnya.
Ali juga sempat mendapatkan tawaran untuk berkuliah di Jerman ketika adanya pertukaran pelajar. Namun hingga hari terakhir kelulusan di sekolahnya, Ali tidak mendapatkan informasi apa-apa.
Hal tersebut mengecewakan Ali dikarenakan dirinya sangat ingin berkuliah. Ali juga mengalami permasalahan dalam ekonomi sehingga berkuliah adalah hal yang tidak mungkin.
Baca Juga
“Ketika mendapat kabar tersebut, itu hanya benar-benar seperti oase (ilusi) saja. Namun kekecewaan hanya berlangsung beberapa bulan, dan kemudian saya bangkit lagi” Ucapnya yang dilansir dari Youtube Rico Huang (26/11/29).
Setelah selesai lulus SMA, Ali kemudian merantau ke Jakarta. Ali bekerja menjadi cuci piring di kantin karyawan, kemudian menjadi event organizer, skenario sinetron dan mengalami jatuh bangun.
Dikarenakan selama ini Ali bekerja dan merasa harus mendapatkan pendapatan yang meningkat melihat keadaan dari keluarganya, Ali kemudian memutuskan untuk menjalankan usaha makaroni, yakni “Makaroni Ngehe”.
Makaroni juga dipilih dikarenakan melihat dari sejarah yang Ali alami.
“Waktu lebaran tahun 93-an, biasanya kita akan membuat kue kering. Waktu itu sudah tidak bikin lagi karena biaya yang terlalu tinggi. Lalu ibu saya menyiasatinya dengan makaroni” Ucap Ali.
Makaroni Ngehe pertama kali berlokasi di Jatinangor. Kata “Ngehe” dipilih dikarenakan alasan pribadi di dalam hidup Ali. Selama ini, Ali merasa perjalanan karirnya cukup menyebalkan terutama setiap hari hanya dilakukan untuk menyambung hidup. Dengan itu, kata “ngehe” dipilih agar hidupnya tidak kembali dalam fase tersebut.
Ali mendapatkan modal Rp20 juta dengan meminjam dari teman baiknya. Ali juga akan berjanji akan mengembalikan selama enam bulan.
Pada tahun 2014, Makaroni Ngehe telah memiliki 20 cabang. Lalu pada tahun 2019 Makaroni Ngehe telah memiliki 34 cabang dan secara keseluruhan mendapatkan peningkatan sebesar Rp1-2 miliar.