Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Miliarder Larry Ellison Tambah Kaya Rp142 Triliun dalam Sehari

Kekayaan Larry Ellison melonjak Rp142 triliun dalam sehari, mengukuhkan posisinya sebagai orang terkaya kedua di dunia.
Bos Oracle Larry Ellison/ REUTERS/Robert Galbraith
Bos Oracle Larry Ellison/ REUTERS/Robert Galbraith

Bisnis.com, JAKARTA — Larry Ellison, salah satu pendiri perusahaan teknologi Oracle Corporation, memperoleh US$8,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun dalam satu hari awal pekan ini karena saham perusahaan perangkat lunak raksasa itu melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa.

Lonjakan dramatis kekayaan Ellison, yang menjadikan total kekayaan bersihnya menjadi US$262,2 miliar, menempatkannya dengan kuat sebagai orang terkaya kedua di dunia, menurut Bloomberg Billionaires Index. Keuntungan tak terduga ini datang di tengah bulan yang gemilang bagi Oracle.

Pada Senin (30/6/2025), saham perusahaan naik 4,93% hingga ditutup pada harga US$220,60 setelah pengumuman kontrak cloud tahunan senilai US$30 miliar yang memecahkan rekor. 

Saham tersebut kini telah naik lebih dari 25% dalam dua pekan terakhir, didorong oleh optimisme atas laba kuartal keempat fiskal Oracle dan ambisinya yang semakin besar dalam infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan.

Ellison, 80 tahun, memiliki sekitar 40% saham Oracle, perusahaan yang didirikannya bersama rekan-rekannya pada 1977. Kekayaannya telah tumbuh sekitar US$67 miliar dalam setahun terakhir saja, karena Oracle telah melampaui ekspektasi dan mengukuhkan posisinya di jajaran atas industri komputasi cloud.

Dorongan agresif perusahaan ke layanan cloud, termasuk kemitraan besar dan usaha patungan dengan OpenAI yang disebut Stargate, telah memicu kepercayaan investor baru dan mendefinisikan ulang posisinya di antara raksasa teknologi.

Katalis terbaru adalah pengajuan peraturan yang mengungkap kesepakatan cloud tahunan Oracle senilai US$30 miliar, yang akan mulai menghasilkan pendapatan pada tahun fiskal 2028. 

Meskipun kliennya masih belum disebutkan namanya, analis mengatakan ukuran perjanjian, hampir tiga kali lipat pendapatan bisnis infrastruktur cloud Oracle yang ada, menandakan pergeseran tektonik dalam strategi jangka panjang perusahaan.

Hanya dua minggu sebelumnya, Oracle membukukan laba fiskal kuartal keempatnya, mengalahkan ekspektasi pasar dengan laba yang disesuaikan sebesar US$1,70 per saham pada pendapatan US$15,9 miliar, peningkatan 11% dari tahun ke tahun. 

Kejutan laba tersebut memicu gelombang sentimen bullish, dengan saham Oracle naik terus menerus dari US$215,36 hingga rekor penutupan hari Senin.

Kisah kebangkitan Oracle telah menarik perhatian Wall Street, terutama karena hal itu menantang para pemimpin lama di bidang cloud seperti Amazon Web Services dan Microsoft Azure. 

Pernah dianggap sebagai pendatang baru dalam persaingan cloud, Oracle telah memanfaatkan akarnya yang dalam dalam perangkat lunak perusahaan dan portofolio AI yang terus berkembang untuk memenangkan hati para skeptis.

Ellison, yang mengundurkan diri sebagai CEO pada 2014, tapi tetap menjadi tokoh utama dalam kebangkitan Oracle. Sejak pindah secara permanen ke Lanai, pulau Hawaii yang dibelinya pada 2012 seharga US$300 juta, dia terus memandu arah strategis perusahaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper