Bisnis.com, JAKARTA -- Menjelang hari raya Idulfitri menjadi momentum yang sangat baik bagi pemilik bisnis, termasuk bisnis kue kering.
Kue kering seperti nastar, kaastengels, lidah kucing, sagu keju, dan lainnya sudah menjadi favorit banyak orang di Indonesia, dan menjadi camilan yang khas tersedia saat perayaan lebaran.
Salah satu yang berhasil mendulang keuntungan besar dari usaha kue kering adalah Diah Arvianti, pemilik UMKM Diah Cookies di Surabaya yang sudah malang melintang di bisnis kue kering selama 24 tahun.
Mengutip video pendek di media sosialnya, Diah mendirikan usahanya pada 2001, dan memulai usahanya dari sekadar hobi, dan hanya berjualan saat musim Lebaran, Natal dan Imlek.
Hingga pada 2010, saat suaminya terkena PHK, dia mulai serius melakukan bisnisnya untuk dijadikan sebagai aliran pendapatan utama keluarganya.
Sejak 2010, Diah mulai memasarkan kue keringnya setiap hari. Namun, pengalaman bisnis yang masih minim membuatnya sering kali tak dapat untung sama sekali meskipun kuenya habis terjual.
Baca Juga
Hingga pada 2011, dia mulai belajar berbisnis dengan mengikuti program dari Pemeritnah Kota Surabaya pada 2011. Di saa dia mendapatkan ilmu mengelola dan mengatur keuangan, sampai bagaimana mengemas produk yang cantik dan memasarkan produknya.
Dalam memasarkan produknya, Diah juga memastikan kepada pelanggan bahwa kue buatannya dibuat dengan bahan yang berkualitas.
Sejak saat itu, bisnisnya terus berkembang. Diah Cookies bisa meraup omzet ratusan juta rupiah, dan menjual kuenya tak hanya di Surabaya, tapi juga ke luar kota bahkan dijadikan oleh-oleh bagi turis manca negara.
Bisnis kue keringnya juga membawanya mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya dari Menteri Sosial saat itu, Tri Risma Harini, melalui program Pahlawan Ekonomi, hingga nastar buatannya juga menjadi menu favorit Bu Risma.