Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bernard Arnault Raup Rp111,8 Triliun Usai Saham LVMH Meroket

Kekayaan Bernard Arnault melambung Rp111,8 triliun, membawa Raja Merek Mewah ini ke posisi ke-7 orang terkaya di dunia.
Bernard Arnault
Bernard Arnault

Bisnis.com, JAKARTA — Bernard Arnault, ketua dan CEO LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton, melihat kekayaan bersihnya naik sebesar US$6,9 miliar, atau sekitar Rp111,8 triliun.

Kenaikan kekayaan Arnault menyusul kenaikan hampir 5,7% pada saham LVMH yang ditutup pada 469,05 euro.

Dikutip Forbes, kekayaan Arnault secara riil saat ini mencapai US$145,6 miliar, menempatkannya di urutan ketujuh di antara individu terkaya di dunia.

Kenaikan ini disebabkan oleh keputusan Goldman untuk menambahkan LVMH ke daftar European Conviction Buy, dengan alasan bahwa investor harus melihat kelemahan kuartal kedua dan menyebut LVMH sebagai "pemenang yang jelas dalam siklus peningkatan barang mewah berikutnya."

Sepanjang 2025 berjalan, LVMH tengah berjuang karena ekonomi China yang lemah dan ketidakpastian seputar situasi perdagangan.

Di bawah kepemimpinan Arnault, konglomerat yang berkantor pusat di Paris ini telah berkembang menjadi grup mewah terbesar di dunia, yang mengelola portofolio yang terdiri dari 75 merek fesyen, perhiasan, anggur, dan kosmetik kelas atas, termasuk Louis Vuitton, Dior, Fendi, Sephora, dan Dom Pérignon.

Arnault, 76 tahun, telah menghabiskan puluhan tahun dengan cermat membangun LVMH menjadi simbol kemewahan modern. 

Momen penting terjadi pada 1984, ketika dia menggunakan US$15 juta dari bisnis konstruksi ayahnya untuk mengakuisisi Christian Dior. Taruhan awal itu meluncurkan karier yang pada akhirnya akan mendefinisikan pasar barang mewah di seluruh benua dan generasi.

Pada 2021, LVMH juga pernah melambung, menjadi berita utama dengan akuisisi senilai US$15,8 miliar atas toko perhiasan Amerika Tiffany & Co., yang secara luas dianggap sebagai akuisisi merek mewah terbesar dalam sejarah. 

Sejak saat itu, Arnault telah menggandakan perluasan jejak LVMH di pasar mapan dan berkembang, sementara secara bersamaan berinvestasi dalam transformasi digital dan pengalaman eksklusif untuk konsumen dengan kekayaan bersih sangat tinggi.

Perusahaan induknya, Agache, juga mengoperasikan Aglaé Ventures, cabang modal ventura dengan investasi di pusat teknologi global termasuk Netflix dan ByteDance, perusahaan induk TikTok. 

Taruhan strategis ini mencerminkan keyakinan lama Arnault bahwa masa depan kemewahan tidak hanya terletak pada warisan tetapi juga pada inovasi.

Miliarder barang mewah itu juga menjaga kerajaannya tetap dekat dengan keluarga. Kelima anaknya bekerja di berbagai merek LVMH, dan pada 2022, Arnault mengusulkan reorganisasi struktural Agache, mengubahnya menjadi kemitraan terbatas. 

Langkah tersebut, yang secara luas dipandang sebagai rencana suksesi, memastikan bahwa kendali kerajaan tetap berada di tangan keluarga selama beberapa dekade mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper