Bisnis.com, JAKARTA - Setiap manusia pasti akan mengalami proses penuaan. Namun, miliarder teknologi Bryan Johnson melakukan segala cara untuk menghentikan proses tersebut.
Mengutip Celebrity Net Worth, dia bahkan rela menghabiskan lebih dari US$2 juta atau sekitar Rp32,55 miliar per tahun dalam upayanya untuk membalikkan penuaan.
Siapa Bryan Johnson?
Bryan Johnson adalah seorang investor kapital ventura, penulis, dan pengarang asal Amerika yang diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$400 juta atau setara dengan Rp6,5 triliun.
Bryan Johnson memperoleh kekayaannya sebagai pendiri penyedia pembayaran e-commerce daring dan seluler Braintree.
Pada 2012, Braintree mengakuisisi Venmo seharga US$26 juta. Namun, pada 2013, PayPal, yang saat itu merupakan unit eBay mengakuisisi Braintree seharga US$800 juta.
Bryan Johnson juga merupakan pendiri dan CEO Kernel, yang menciptakan perangkat yang memantau aktivitas otak. Dia mengelola investasinya melalui OS Fund, sebuah perusahaan modal ventura yang berinvestasi pada perusahaan sains dan teknologi tahap awal.
Baca Juga
Dia juga menerima banyak perhatian media atas upaya anti-penuaannya, yang dia sebut sebagai "Project Blueprint."
Gaya Hidup Ekstrem Bryan Johnson
Dengan ambisi besar untuk membuktikan bahwa manusia bisa melawan penuaan. Dia melakukan berbagai jalan dan gaya hidup ekstrem.
Rutinitasnya yang dimulai pada pukul 04:30 pagi dengan terapi cahaya, latihan intensif, makanan vegan yang ketat, ruang oksigen, dan mengonsumsi 40 suplemen harian.
Pria berusia 47 tahun ini mengklaim memiliki kondisi jantung setara dengan seseorang yang berusia 37 tahun dan paru-paru seorang berusia 18 tahun.
Gaya hidup Johnson menimbulkan pertanyaan, benarkan uang benar-benar bisa membeli usia untuk "hidup abadi"?
Pagi harinya dimulai pukul 4:30 pagi, Johnson memulai harinya bukan dengan kopi, tetapi dengan semburan cahaya 10.000 Lux, yang akan mengatur ulang ritme sirkadiannya bahkan sebelum matahari terbit di balik cakrawala.
Dia mengukur suhu tubuhnya melalui telinganya, mendokumentasikan rasio lemak dan ototnya, dan mempersiapkan tubuhnya untuk rutinitas yang berfokus pada umur panjang yang mungkin akan terasa melelahkan bagi sebagian besar orang.
Kemudian, pada pukul 5:30 pagi, dia sudah berada di pusat kebugaran selama satu jam penuh untuk latihan intensitas tinggi dan ketahanan, diikuti dengan 20 menit di sauna yang dipanaskan hingga suhu 200°F atau sekitar 93°C.
Berikutnya adalah enam menit terapi cahaya merah dan inframerah dekat, dan sesi 90 menit di ruang oksigen hiperbarik.
Menurut Johnson, terapi oksigen ini telah membantu meregenerasi pembuluh darah dan meningkatkan kesehatan usus secara drastis.
Dia mengklaim gaya hidup yang dirancang dengan cermat ini telah membalikkan usia biologisnya, menjadikannya “orang yang paling terukur dalam sejarah manusia.”
Tak hanya berbagai metode dan latihan yang didapatkan. Diet Johnson juga sepenuhnya vegan, kecuali suplemen peptida kolagen.
Dia mengonsumsi 2.250 kalori setiap hari dengan defisit kalori 10%, melacak setiap gram lemak, protein, dan karbohidrat dengan akurat. Setiap makanan mengandung satu sendok makan minyak zaitun murni, dan makanan terakhirnya selesai pada pukul 11 pagi, setelah itu dia akann memulai puasa selama 18 jam.
Sebelum berpuasa, dia juga mengonsumsi sekitar 40 suplemen mulai dari vitamin dasar hingga senyawa yang lebih tidak dikenal seperti kalsium alfa-ketoglutarat.
Selanjutnya, hingga malam hari, menjadi waktu yang tepat untuk menenangkan diri. Tidak ada pesta atau nonton film hingga larut malam atau membuka pekerjaan dan email tengah malam.
Johnson menulis jurnal sebelum tidur untuk menenangkan pikirannya dan tidur tepat 8 jam 34 menit, titik data lain dalam lembar kerja seumur hidupnya tentang masa muda.
Lalu, apakah upayanya berhasil dan bermanfaat?
Dengan klaim peremajaan organ dan pengurangan usia biologis yang terdokumentasi, protokol Johnson tampaknya memberikan hasil, setidaknya di atas kertas, sesuai dengan catatan dan laporannya setiap hari.
Para ahli dan kritikus berpendapat bahwa meskipun menarik, gaya hidup Johnson tidak dapat diakses oleh kebanyakan orang, dan ilmu di balik beberapa praktiknya masih berkembang.
Namun, dia terus mendokumentasikan setiap detak jantung dan napas tanpa terpengaruh, seperti seorang pria yang bertekad untuk hidup lebih lama dari kematian itu sendiri.
Bahkan dengan rutinitas gaya hidupnya ini, si pria yang paling terukur di dunia ini bisa menemukan fakta baru terkait dengan bahaya kurang tidur.
Baru-baru ini, Johnson mengungkapkan eksperimen pribadinya di mana dia mengorbankan istirahat selama 11 hari perjalanan internasional.
Hasilnya? Dia mengalai penurunan tajam dalam metrik pemulihannya, dari garis dasar 69% menjadi 63%, dengan penurunan parah di awal bulan.
Dikenal karena memperjuangkan tidur sebagai kekuatan super anti-penuaan, Johnson mengakui penurunan yang cepat itu bahkan mengejutkannya.
Dia mengingatkan para pengikutnya bahwa tidur yang baik adalah keterampilan yang terlatih, penting tidak hanya untuk pemulihan tetapi juga untuk kulit yang awet muda.