Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran merek air minum kemasan (AMDK) baru, Aquviva, memanaskan persaingan industri yang dikuasai para konglomerat. Di balik botol-botolnya, tersimpan nama-nama besar dengan bisnis bernilai miliaran rupiah.
Aquviva merupakan produk AMDK yang dikeluarkan oleh Wings Group, yang siap bersaing dengan beberapa merek air mineral lain yang sudah ada, seperti Aqua, Le Minerale, Pristine dan lainnya.
Merek-merek air mineral tersebut didukung oleh para 'crazy rich' Indonesia, siapa saja mereka?
1. Tirto Utomo
Tirto Utomo yang merupakan mantan wartawan yang kemudian menjadi pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) pertama di Indonesia, yakni AQUA.
Melalui PT Golden Mississippi, Aqua membangun pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, yang kemudianmulai mengembangkan produk AQUA hingga bisa diterima masyarakat.
PT AQUA Golden Missisipi menjelaskan, di awal tahun AQUA merintis perusahaan terus mengalami kerugian. Namun, berkat kejelian dan kegigihan Tirto dalam melakukan inovasi dan memotivasi tim untuk terus mempromosikan produk, akhirnya membuat AQUA mulai menjadi top-of-mind masyarakat Indonesia sejak 1978.
Baca Juga
2. Hermanto Tanoko
Hermanto Tanoko merupakan bos dari produsen air mineral dalam kemasan, Cleo. Sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, dengan harta kekayaan US$2 miliar atau setara dengan Rp32,5 triliun.
Hermanto Tanoko memiliki usaha AMDK melalui PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO).
3. Morgen Susanto
Morgen Sutanto merupakan pengusaha air menal murni dengan standar premium bernama Equil. Melalui PT Equilindo Asri yang dia dirikan pada 1997. Kini produk Equil berhasil menembus pasar Indonesia dan global.
Menyasar kelas atas, Equil dibanderol dengan harga lebih tinggi dibanding air mineral lainnya. Brand ini juga sukses menjadi pemain tunggal di segmen kelas atas yang selalu hadir di atas meja makan restoran fine dining, hotel bintang lima, dan pertemuan-pertemuan penting dalam acara kenegaraan.
(alivewholefoods.com)
4. Anthoni Salim
Anthoni Salim merupakan pemilik dari air kemasan CLUB melalui PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang bermitra dengan PT Asahi Grup Holdings Southeast Asia Pte. Ltd.
Perusahaan tersebut mengakuisisi aset kelompok usaha Grup Tirta Bahagia, pemilik bisnis air minum kemasan (AMDK) bermerek dagang Club.
Berdasarkan laporan dari Forbes, diketahui kekayaan Salim sebagai CEO Indofood mencapai US$15,2 miliar atau setara Rp247,33 triliun menurut Bloomberg Billionaires Index.
Selain mengedarkan produknya di dalam negeri, brand keluaran Indofood ini terkenal hingga ke mancanegara, seperti Indomie, Supermi, Sarimi, hingga Pop Mie.
5. Fuganto Widjaja
Fuganto Widjaja merupakan cucu konglomerat Eka Tjipta Widjaja pendiri Grup Sinarmas yang merintis bisnis air mineral ber-pH tinggi dengan merek Pristine.
Melansir Bisnis, air minum Pristine ini merupakan produk dari PT Super Wahana Tehno, salah satu anak perusahaan Grup Sinar Mas, PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Bersama Fuganto, Sinarmas pun menjalin kerja sama dengan Nihon Trim Co. Ltd untuk pengembangan Pristine pada November 2006.
6. Husain Djojonegoro
Husain Djojonegoro adalah salah satu pemain besar di bisnis air mineral dengan produknya Crystalline. Dia merupakan pewaris bisnis sang ayah, yaitu PT ABC President Indonesia, di mana salah satu fokus dari perusahaan ini adalah mengedarkan mi bermerek ABC dan Gurimi.
ABC didirikan ole almarhum ayah Husain Djojonegoro, Chandra dan pamannya, Chu Sok Sam, yang sosok yang mengawali bisnis Orang Tua Group pada 1948. Mereka mengawali bisnis tersebut dengan menjual anggur herbal.
Berdasarkan Forbes, Husain Djojonegoro memiliki harta kekayaan mencapai US$1,33 miliar atau setara dengan Rp21,65 triliun
7. Jogi Hendra Atmadja
Jogi Hendra Atmadja adalah pengusaha di balik air mineral bermerek Le Minerale yang bergerak di bawah kelompok usaha Mayora Group. Nilai kekayaan Jogi Hendra, mencapai US$3,95 miliar atau setara Rp71,6 triliun.
Kantor PT Mayora Indah Tbk. (Mayora)
Selain air mineral, Mayora juga menjadi produsen mie instan, seperti Bakmi Mewah dan Mi Gelas. Mayora Group yang didirikan pada 1977 mempunyai beragam brand, termasuk Kopiko, Danisa dan Roma, serta sudah dipasarkan lebih dari 100 negara.
Atmadja dan keluarganya memiliki saham pengendali di Mayora Indah yang diperdagangkan secara publik, yang menjadi perusahaan andalan di grup tersebut.
8. Eddy William Katuari
Eddy Katuari merupakan pengusaha di balik air mineral Aquviva yang diproduksi oleh Wing Group. Dia mengambil alih perusahaan pembuat perlengkapan rumah tangga Wings pada 2004, setelah kematian ayahnya, salah satu pendiri grup tersebut.
Ayahnya, Ferdinand Katuari mendirikan perusahaan ini bersama Harjo Sutanto pada 1948 sebagai produsen sabun cuci yang terjangkau.
Kini, Wings merupakan salah satu produsen sabun dan perlengkapan rumah tangga terbesar di Indonesia seperti pembersih toilet, deterjen, dan pembalut wanita.
Merek mi Mie Sedaap mereka dijual di puluhan negara. Adapun, Eddy Katuari diketahui memiliki harta sebesar US$1,03 miliar sampai dengan 2023.