Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekayaan Jensen Huang Naik Rp62 Triliun Usai Saham Nvidia Melonjak 4%

Kekayaan Founder Nividia, Jenden Huang, melonjak US$4 miliar atau sekitar Rp62 triliun setelah saham Nvidia melonjak 4%
CEO Nvidia Jensen Huang menghadiri acara di forum COMPUTEX di Taipei, Taiwan 4 Juni 2024. REUTERS/Ann Wang
CEO Nvidia Jensen Huang menghadiri acara di forum COMPUTEX di Taipei, Taiwan 4 Juni 2024. REUTERS/Ann Wang

Bisnis.com, JAKARTA — Kekayaan bersih Jensen Huang meningkat lebih dari US$4 miliar atau sekitar Rp62 triliun setelah saham Nvidia ditutup di zona hijau pada akhir Selasa.

Kekayaannya melonjak setelah saham perusahaannya reli selama berhari-hari, yang juga baru-baru ini membawanya menjadi perusahaan terbesar kedua di dunia.

Saham Nvidia ditutup pada harga US$132,89 setelah naik lebih dari 4%, harga penutupan tertinggi bagi perusahaan tersebut sejak ditutup pada tanggal 9 Juli di harga US$134,91.

Dilansir Forbes, Huang adalah pemegang saham terbesar Nvidia dengan 75,4 juta saham dan 786 juta saham lainnya yang dipegang melalui berbagai perwalian dan kemitraan, ungkapnya dalam pengajuan peraturan bulan lalu, dan nilai sahamnya meningkat menjadi US$114,4 miliar dari US$109,9 miliar pada Selasa.

Saham Nvidia naik hampir 12% pada Oktober, kenaikan yang telah menambah sekitar US$12,1 miliar pada kekayaan Huang.

Sebelumnya, Huang sempat menjual saham Nvidia senilai US$713 juta antara 14 Juni dan 12 September, menurut laporan terbaru Securities and Exchange Commission. 

Perusahaan tersebut juga sebelumnya mengungkapkan Huang berencana menjual hingga 6 juta saham hingga 31 Maret 2025, ambang batas yang dicapainya hampir enam bulan lebih awal.

Berdasatkan daftar Forbes, Huang (61) adalah orang terkaya ke-11 di dunia dengan estimasi kekayaan bersih sebesar US$116,2 miliar. Kekayaan Huang telah meningkat sekitar US$102 miliar sejak 2019, saat dia menduduki peringkat ke-546 orang terkaya.

Dengan nilai pasar sebesar US$3,2 triliun, Nvidia adalah perusahaan terbesar kedua di dunia setelah Apple dengan valuasi sebesar US$3,4 triliun. 

Huang, yang telah menjabat sebagai kepala eksekutif dan presiden Nvidia sejak mendirikan perusahaan tersebut pada 1993, baru-baru ini menyatakan permintaan untuk produk AI perusahaan tersebut "sangat besar" dan "gila." 

Nvidia, sebuah perusahaan yang merancang teknologi AI khusus untuk aplikasi kelas atas, sempat menjadi perusahaan terbesar di dunia pada bulan Juni saat sahamnya mencapai puncaknya pada US$140,76 sebelum jatuh menjadi sekitar US$102 pada September.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper