Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LVMH Pangkas 10% Karyawan Sephora di China, Pemiliknya Tetap Terkaya Ketiga di Dunia

LVMH pangkas hampir 10% karyawan Sephora di China untuk antisipasi rugi. Namun, Bernard Arnault tetap bisa duduk di posisi orang terkaya ketiga di dunia.
Bernard Arnault/reuters
Bernard Arnault/reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan ritel kosmetik Sephora, milik LVMH, perusahaan punya orang terkaya ketiga di dunia, telah memangkas hampir 10% stafnya di China. 

Langkah tersebut diambil LVMH sebagai induknya dengan tujuan membalikkan keadaan operasional yang merugi di negara ekonomi terbesar kedua di dunia. 

Dilansir Bloomberg, Sephora China telah memecat staf kantor dan tokonya, dan masih membujuk yang lain untuk mengundurkan diri, dengan perkiraan 10% dari lebih dari 4.000 karyawan di negara tersebut terdampak. 

Beberapa eksekutif senior, termasuk pimpinan negara untuk ritel dan e-commerce, juga telah meninggalkan perusahaan. Perombakan tersebut terjadi setelah Sephora menunjuk mantan kepala e-commerce Nike Inc. Asia, Ding Xia, sebagai chairman di Tiongkok Raya dalam upaya untuk mendongkrak peruntungannya di daratan tersebut. 

Merek tersebut telah berjuang untuk berekspansi di China,  pasar yang dianggap sebagai kunci oleh para eksekutif di kerajaan barang mewah Bernard Arnault hingga menargetkan penjualan global sebesar $21,3 miliar. 

Operasional Sephora di China masih diandalkan, setelah peritel kosmetik itu mundur di seluruh wilayah, menutup operasinya di Taiwan dan Korea Selatan selama setahun terakhir. 

Namun, keberhasilan merek tersebut di AS, Eropa, dan Timur Tengah, menjadikannya kontributor pendapatan terbesar kedua LVMH setelah Louis Vuitton pada 2022, yang masih sulit diraih di China.

Berdasarkan laporan Shanghai Jahwa United Co. Ltd., yang menguasai 19% bisnisnya di daratan China, merek tersebut mengalami kerugian gabungan sekitar US$46 juta pada 2022 dan 2023. 

Mempertahankan Kekayaan

Namun, di saat perusahaannya mengalami kesulitan, raja LVMH, Bernard Arnault masih bisa bertengger di posisi orang terkaya ketiga di dunia, kembali membalap Mark Zuckerberg  yang sempat menggeser posisinya. 

Dilansir Forbes, Bernard Arnault memiliki kekayaan bersih sekitar US$188,6 miliar, menyusul peningkatan sebesar US$4,54 miliar atau 2,3%. 

Sementara itu, bos Meta, Mark Zuckerberg diperkirakan memiliki kekayaan bersih sekitar US$184,7 miliar setelah turun sekitar US$100 juta.

Saham LVMH, konglomerat yang menaungi merek-merek seperti Louis Vuitton, Tiffany & Co. dan Sephora, telah meningkat sebesar 2,6% menjadi lebih dari US$675, sehingga meningkatkan kekayaan bersih Arnault, sementara Meta turun sedikit hanya 0,1%. 

Dengan demikian, Arnault kembali berada di belakang pendiri Amazon Jeff Bezos yang menyabet gelar orang terkaya kedua di dunia, dan diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$195,7 miliar, sementara Elon Musk tetap menjadi orang terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar US$247,4 miliar.

Zuckerberg sempat menyalip Arnault pada 6 Agustus, dua hari sebelum Arnault kembali melampauinya, meskipun pendiri Meta itu menduduki posisi ketiga terkaya hanya selama sepekan. 

Puncak daftar miliarder Forbes juga telah berganti beberapa kali, karena Arnault sempat memegang gelar orang terkaya di dunia awal tahun ini sebelum Musk membalapnya, yang lebih dulu mengambil alih posisi kedua dari Bezos pada Mei.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper