Bisnis.com, JAKARTA - Bernard Arnault, ketua dan CEO konglomerat barang fesyen mewah Prancis LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton, kekayaannya menanjak lebih dari US$9 miliar atau sekitar Rp155 triliun dalam satu hari.
Kekayaannya meroket seiring dengan saham perusahaannya yang melonjak 6,4% pada Senin (12/5/2025).
Saham LVMH ditutup pada 532,60 euro, naik 36,85 euro, didorong oleh sentimen investor, dipicu laba yang naik di divisi fesyen dan barang-barang dari kulit.
Lonjakan tersebut menambahkan sekitar US$9,4 miliar atau Rp155,2 triliun ke kekayaan bersihnya, sehingga total kekayaannya menjadi US$156 miliar, menurut data Real-time Forbes. Adapun, pada Selasa (13/5/2025), kekayaannya lanjut naik ke US$158,9 miliar.
Arnault, 75 tahun, mengelola kerajaan besar yang terdiri dari 75 merek mewah, termasuk brand-brand ikonik seperti Louis Vuitton, Dior, Givenchy, dan Sephora.
Perusahaan ini telah lama dianggap sebagai penentu industri barang mewah global, dan reli pada Senin memperkuat kepercayaan investor terhadap ketahanan LVMH meskipun terjadi ketidakpastian ekonomi global.
Baca Juga
Peningkatan keuangan miliarder tersebut pada pekan ini merupakan lambang dominasi LVMH di industri barang mewah global.
Kinerja terkini grup ini didukung oleh permintaan yang kuat di Amerika Serikat dan peningkatan belanja konsumen di seluruh Asia, khususnya di China.
Arnault telah membangun kerajaannya selama empat dekade, dimulai pada 1984 ketika dia mengakuisisi Christian Dior seharga US$15 juta, dengan sumber investasi dari keuntungan bisnis konstruksi milik keluarganya.
Sejak saat itu, dia telah merancang beberapa akuisisi paling terkenal di industri ini, terutama pembelian perhiasan Amerika Tiffany & Co. senilai US$15,8 miliar pada 2021. Akuisisi ini masih dianggap sebagai akuisisi terbesar dalam sejarah sektor mewah.
Melalui perusahaan induknya, Agache, Arnault juga mempertahankan kehadirannya di dunia teknologi melalui Aglaé Ventures, yang memegang saham di perusahaan-perusahaan seperti Netflix dan ByteDance, induk TikTok.
Tak bekerja sendiri, dia mengelola perusahaan bersama kelima anaknya yang bekerja di grup LVMH, dan keluarga tersebut memiliki peran penting dalam masa depan perusahaan.
Pada 2022, Arnault telah memulai restrukturisasi Agache untuk memastikan kendali keluarga dalam jangka panjang, mengubahnya menjadi kemitraan terbatas.
Selain di sektor barang mewah, Arnault telah memposisikan dirinya sebagai tokoh penting dalam lingkaran budaya dan filantropi Prancis.
LVMH bahkan sempat menjadi sponsor utama Olimpiade Paris 2024 dan, Arnault ikut menyumbang 200 juta euro untuk pemugaran Katedral Notre-Dame. Bangunan bersejarah itu dibuka kembali pada Desember 2024, lima tahun setelah kebakaran hebat.
Keuntungan tak terduga terbaru ini menegaskan kedudukan Arnault tidak hanya sebagai raksasa industri, tetapi juga sebagai tokoh utama dalam bisnis dan elit budaya Prancis.