Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Historia Kodak, Perusahaan Fotografi yang Terancam Bangkrut Setelah 130 Tahun

Kodak, perusahaan fotografi ikonik AS, terancam bangkrut setelah 130 tahun karena utang besar dan kesulitan beradaptasi dengan era digital.
George Eastman/GeorgeEastmanmuseum
George Eastman/GeorgeEastmanmuseum

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan fotografi asal Amerika Serikat, yang berjasa merevolusi fotografi amatir, ragu bisa melanjutkan bisnisnya karena utang yang menumpuk.

Eastman Kodak Co. yang sudah berusia lebih dari 130 tahun ini terancam bangkrut, memberikan gambaran keuangan yang suram dalam laporan pendapatan dan pengajuan, dan mencatat kerugian kuartal kedua dan menyebabkan saham anjlok pada perdagangan Selasa (12/8/2025).

Merek ikonik tersebut mengatakan dalam pengajuan pemerintah pada Senin, 11 Agustus, bahwa terdapat "keraguan substansial" tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya, karena menghadapi utang lebih dari US$470 juta dan memangkas program pensiunnya dalam upaya untuk tetap bertahan.

Dilansir USA Today, Kodak memiliki utang yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan dan tidak memiliki komitmen pembiayaan atau likuiditas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban utang tersebut jika jatuh tempo sesuai dengan ketentuan mereka saat ini.

Kodak menjadi salah satu perusahaan Amerika paling ikonik di akhir abad ke-19 dengan diperkenalkannya kamera Kodak #1 pada tahun 1888, yang dianggap berjasa menjadikan fotografi mudah diakses oleh masyarakat umum.

Meskipun menjadi terkenal karena produk fotografi filmnya, perusahaan tersebut kesulitan beradaptasi dengan perubahan industri seiring dengan perkembangan pencitraan digital, dan sempat mengajukan kebangkrutan pada tahun 2012.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah mengembangkan bisnis di bidang bahan kimia dan farmasi khusus. Namun, kini perusahaan kembali harus bergulat dengan utang.

Historia dan Sosok di Balik Kodak

"Anda tekan tombolnya, kami kerjakan sisanya," kata George Eastman yang membawa kamera sederhana pertama ke tangan dunia konsumen pada tahun 1888. Dia membuat proses yang awalnya begitu rumit menjadi mudah digunakan dan dapat diakses oleh hampir semua orang.

Merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, George Eastman lahir pada 12 Juli 1854 di desa Waterville, utara New York. Ketika George berusia lima tahun, ayahnya memindahkan keluarganya ke Rochester.

Di sana, ayah Eastman mendirikan perguruan tinggi Eastman Commercial College. Namun, tak lama kemudian ayahnya meninggal dunia dan perguruan tingginya bangkrut.

Atas tragedi itu, George Eastman hanya bisa melanjutkan sekolah hingga usia 14 tahun. Kemudian, karena terpaksa oleh keadaan keluarga, dia harus mencari pekerjaan.

Pekerjaan pertamanya adalah menjadi kurir di sebuah perusahaan asuransi, dan dibayar hanya US$3 seminggu. Setahun kemudian, dia menjadi pesuruh kantor di perusahaan asuransi lain. Atas inisiatifnya sendiri, dia segera mengambil alih pengajuan polis dan bahkan menulis polis. Gajinya kemudian naik menjadi US$5 per minggu.

Namun, meskipun ada kenaikan tersebut, penghasilannya tetap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dia kemudian belajar akuntansi di malam hari di rumah untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik.

Pada tahun 1874, setelah lima tahun berkecimpung di bisnis asuransi, Eastman dipekerjakan sebagai pegawai junior di Bank Tabungan Rochester. Gajinya kemudian naik tiga kali lipat menjadi lebih dari US$15 per minggu.

Ketika Eastman berusia 24 tahun, dia berencana liburan ke Santo Domingo. Kala itu, seorang rekan kerja menyarankan agar dia merekam perjalanan tersebut.

Eastman kemudian membeli perlengkapan fotografi lengkap dengan semua perlengkapan dan aksesorisnya. Kala itu, kameranya berukuran sebesar oven microwave dan membutuhkan tripod yang berat.

Dia juga harus membawa tenda agar dapat mengoleskan emulsi fotografi pada pelat kaca sebelum mengeksposnya, dan mengembangkan pelat yang terekspos sebelum mengering.

Ada bahan kimia, tangki kaca, dudukan pelat yang berat, dan kendi air. Perlengkapan lengkap itu bagaikan "beban berat," begitulah ia menggambarkannya.

Walaupun Eastman tidak jadi melakukan perjalanan ke Santo Domingo. Namun, dia akhirnya terjun dan menjadikan fotografi sebagai hobinya. Cita-citanya adalah berusaha menyederhanakan proses fotografi yang rumit itu.

Bekerja di bank pada siang hari dan bereksperimen di rumah di dapur ibunya pada malam hari, Eastman sering kelelahan bahkan sampai tidur di dapur, di samping kompor.

Setelah tiga tahun bereksperimen dalam fotografi, Eastman menemukan formula yang berhasil. Pada tahun 1880, dia tidak hanya menemukan formula pelat kering, tetapi juga mematenkan mesin untuk menyiapkan pelat dalam jumlah besar.

Dia segera menyadari kemungkinan membuat pelat kering untuk dijual kepada fotografer lain.

Pada tahun 1879, London menjadi pusat dunia fotografi dan bisnis. George Eastman pergi ke sana untuk mendapatkan hak paten atas mesin pelapis pelatnya dan hak paten dari Amerika diberikan pada tahun berikutnya.

Pada bulan April 1880, Eastman menyewa lantai tiga sebuah gedung di State Street di Rochester, dan mulai memproduksi pelat kering untuk dijual. Salah satu pembelian pertamanya adalah mesin bekas seharga US$125.

Keberhasilan usaha pelat kering tersebut begitu mengesankan pengusaha Henry A. Strong, sehingga dia menginvestasikan sejumlah uang pada perusahaan yang baru berdiri tersebut.

Pada 1 Januari 1881, Eastman dan Strong membentuk kemitraan yang disebut Eastman Dry Plate Company. Akhir tahun itu, Eastman mengundurkan diri dari jabatannya di Bank Tabungan Rochester untuk mengabdikan seluruh waktunya bagi perusahaan baru tersebut dan bisnisnya.

Sambil aktif mengelola semua tahapan kegiatan perusahaan, dia juga melanjutkan riset dalam upaya menyederhanakan fotografi.

Pada tahun 1884, kemitraan Eastman-Strong membuka jalan bagi sebuah perusahaan baru, yakni Eastman Dry Plate and Film Company, dengan 14 pemegang saham. Kemudian usahanya berkembang dan membentuk perusahaan berikutnya, Eastman Company, pada 1889.

Perusahaan ini kemudian disebut Eastman Kodak Company sejak tahun 1892, ketika Eastman Kodak Company of New York didirikan. Pada tahun 1901, Eastman Kodak Company of New Jersey dibentuk berdasarkan hukum negara bagian tersebut.

Kodak kemudian pertama kalinya menjual materi yang dirancang untuk industri percetakan pada tahun 1912. Selama tahun 1950-an dan 1960-an, Kodak juga turut mendorong revolusi warna pada buku dan majalah.

Tak hanya di bidang fotografi amatir, Kodak juga terus berkembang ke produk pencitraan kesehatan alias rontgen, menjadi pionir dengan bekerja sama dengan Wilhelm Roentgen. Teknologi Kodak membantu para profesional medis mendapatkan gambaran mendalam tentang kesehatan pasien mereka.

Kodak juga melebarkan sayap ke industri periklanan dan pencitraan luar angkasa. Dari orbit pertama John Glenn hingga kembalinya yang bersejarah ke luar angkasa lebih dari 35 tahun kemudian, dari perjalanan pertama manusia di bulan, hingga penjelajahan Mars Rover di medan terjal planet tersebut. Teknologi Kodak telah memungkinkan banyak Momen Kodak hadir bahkan dari luar angkasa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro