5. SDS Group
Dengan semakin banyaknya orang yang makan di luar dan memesan makanan secara daring, SDS Group yang berbasis di Johor, Malaysia, mengalami peningkatan pendapatan sebesar 43% menjadi 283,7 juta ringgit atau US$70 juta tahun lalu, sementara laba bersih naik 132% menjadi 32,8 juta ringgit.
Pembuat penganan, roti, dan kue kering ini memiliki portofolio hampir 40 toko roti dan kafe di seluruh Malaysia bagian selatan dan tengah.
6. Tofu Restaurant
Tofu Restaurant yang berbasis di Taipei, terkenal karena menyajikan masakan Korea di Taiwan. Perusahaan inj membukukan kenaikan pendapatan sebesar 28% tahun lalu menjadi US$99 juta karena pelanggan berbondong-bondong datang ke restorannya.
Kini mereka telah mengoperasikan lebih dari 60 restoran, termasuk jaringan restoran semur tahu lembut Hanok Tofu, perusahaan ini menargetkan untuk memiliki 100 gerai pada 2025.
7. Vadilal Industries
Pembuat es krim asal India, Vadilal Industries, yang didirikan lebih dari satu abad lalu pada 1907, tengah meraup banyak keuntungan. Tahun lalu, laba bersih naik 52% menjadi 1,5 miliar rupee atau setara dengan US$18 juta dengan kenaikan pendapatan sebesar 7% menjadi 11,4 miliar rupee.
Perusahaan yang berpusat di Ahmedabad ini berencana untuk berinvestasi lebih dari 3,8 miliar rupee untuk meningkatkan produksi es krimnya, dengan memindahkan satu dari dua pabrik es krimnya ke lokasi baru dengan kapasitas lebih besar.
Baca Juga
8. Yankershop Food
Permintaan lokal untuk camilan pedas dan berbumbunya meningkatkan penjualan di pembuat camilan Yankershop Food yang berpusat di Changsha, China. Pada 2023, pendapatan tumbuh 42% menjadi 4,1 miliar yuan atau US$576 juta).
Pada Desember, perusahaan tersebut menginvestasikan 350 juta yuan untuk 3,3% saham di toko makanan ringan raksasa China Mingming Henmang.