Bisnis.com, JAKARTA - Kecerdasan Buatan (AI) terus berkembang, dari yang sebelumnya hanya sekedar konsep futuristik yang bakal terwujud di masa depan, kini telah menjadi kebutuhan sehari-hari dan memengaruhi berbagai industri mulai dari perawatan kesehatan dan keuangan hingga hiburan dan komunikasi.
AI kini telah mampu mengotomatiskan tugas-tugas rutin, meningkatkan produktivitas, dan mendorong inovasi seperti ChatGPT, layanan terjemahan berbasis AI, dan pengalaman bermain game virtual.
Tak hanya itu, pertumbuhan AI juga telah menciptakan miliarder baru, beberapa di antaranya telah membangun perusahaan dari nol, sementara yang lain telah mengalihkan bisnis mapan ke peluang yang digerakkan oleh AI.
Didukung oleh investasi besar-besaran dari Microsoft, Apple, Meta, dan pemain global lainnya, para individu ini mewakili ujung tombak teknologi dan kewirausahaan.
Dari kerajaan perangkat keras Jensen Huang hingga solusi infrastruktur data Alexandr Wang, dan dari inovasi AI Sam Altman hingga platform game virtual Yao Runhao, para miliarder ini menggambarkan bagaimana AI membentuk kembali industri dan mendefinisikan ulang kewirausahaan.
Berikut ini daftar miliarder AI terkaya menurut data Forbes:
1. Jensen Huang
Jensen Huang, salah satu pendiri dan CEO Nvidia, menduduki puncak daftar miliarder AI dengan kekayaan bersih yang mencengangkan, yaitu US$113 miliar.
Baca Juga
Nvidia awalnya berfokus pada unit pemrosesan grafis (GPU) canggih untuk gaming dan visualisasi profesional. Namun, seiring dengan pesatnya adopsi AI, GPU ini menjadi standar untuk melatih dan menjalankan model bahasa besar seperti ChatGPT dan Meta AI.
Visi strategis Huang mengubah Nvidia menjadi tulang punggung industri AI. Pada Juli 2025, perusahaan mencapai valuasi yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar US$4 triliun, mencerminkan betapa pentingnya perangkat keras mereka bagi infrastruktur AI.
Dengan kepemilikan 3% saham Nvidia, kekayaan Huang tumbuh lebih dari 300% hanya dalam satu tahun, menjadikannya salah satu dari 20 orang terkaya di dunia.
2. Alexandr Wang
Di usianya yang baru 26 tahun, Alexandr Wang telah mengukuhkan posisinya sebagai miliarder termuda yang merintis usahanya sendiri di sektor AI. Dia mendirikan Scale AI pada usia 19 tahun, setelah keluar dari MIT, untuk berfokus pada penyediaan layanan pelabelan dan anotasi data yang penting untuk pelatihan AI.
Scale AI bekerja sama dengan lebih dari 300 klien terkemuka, termasuk Meta, Google, dan General Motors, menyediakan infrastruktur data yang dibutuhkan untuk membangun model pembelajaran mesin.
Valuasi perusahaan tersebut mencapai US$14 miliar pada tahun 2024, dan kepemilikan saham Wang sebesar 14% meningkatkan kekayaan bersihnya menjadi US$2,7 miliar.
Kesuksesannya menunjukkan bagaimana layanan AI niche pun dapat menghasilkan kekayaan yang sangat besar.