Bisnis.com, JAKARTA – Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya sarat akan filosofi. Untuk ini, mengenalkan produk batik sedini mungkin pada anak menjadi salah satu hal yang penting, setidaknya itulah yang mendorong lahirnya brand La ReAlite besutan muda-mudi asal DIY Yogyakarta.
Pendiri LaRealite, Amalia menjelaskan bahwa fesyen batik menjadi salah satu sarana yang efektif untuk mengenalkan anak pada budaya RI. Selain itu, La ReAlite juga menjadi sarana edukasi tentang keberagaman kain khas Indonesia melalui produk dan fitur yang dimiliki.
Memiliki lebih dari 20 jenis produk, La ReAlite berkomitmen untuk mendorong anak-anak Indonesia lebih dekat dengan nilai-nilai budaya lokal.
“Brand kami ini fesyen wastra untuk anak, jadi ada batik, lurik, jumputan, sasirangan tapi untuk anak. Jadi misi kami bagaimana kain tradisional ini bisa lebih match ke anak baik secara desain, motif, hingga warnanya,” jelasnya kepada Bisnis dalam acara Pertamina SMEXPO, dikutip Minggu (3/11/2024).
Di samping itu, lewat produknya Ra Realite juga berupaya untuk menghilangkan kesan bahwa kain nusantara hanya untuk acara formal..
Berdiri sejak tahun 2021, La ReAlite kini kian fokus mengembangan produk fesyen untuk anak usia 3 – 12 tahun dengan range harga pasaran mulai dari Rp100.000 hingga Rp300.000.
Baca Juga
Untuk diketahui, La ReAlite sendiri berasal dari Bahasa Jawa yakni Lare yang berarti anak dan alit berarti kecil. Sehingga, secara keseluruhan brand ini memiliki arti anak kecil yang menggambarkan identitas produk yang ditargetkan untuk anak – anak.
Saat ditilik lebih jauh, dalam logo La ReAlite RéALITE, terdapat aksara Jawa bertuliskan La-Re yang warna-warni untuk menguatkan kesan ceria dalam brand. Hal itu juga direpresentasikan secara langsung pada produknya yang berwarna-warni.
La Realite sendiri merupakan UMKM binaan PT Pertamina (Persero). La ReAlite juga menjadi salah satu UMKM unggulan yang produknya sempat ditampilkan di acara Pertamina Smexpo di Mal Kota Kasablanka yang berlangsung pada 22 – 27 Oktober 2024.
“Jadi, memang dari Pertamina kan orientasinya banyak ya memberi kita skill pengetahuan tentang bisnis. Salah satunya terkait bagaimana manajemen dan sebagainya. Jadi, untuk internal kami sendiri pun jug ada upgrade secara knowledge, marketing bisa menjadi lebih tertata lagi hingga otomatis berdampak ke omzet,” pungkasnya.