Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Brian Armstrong Bos Coinbase Crazy Rich yang Jenius, Lagi Viral di Medsos

Sosok Brian Armstrong, miliarder jenius di balik Coinbase, simak profilnya berikut ini
Brian Amstrong/coinbase
Brian Amstrong/coinbase

Bisnis.com, JAKARTA — Nama Brian Armstrong belakangan ramai di Indonesia lantaran diisukan pernah menikahi aktris Indonesia, Raline Shah.

Namun, kabar tersebut langsung ditepis oleh Armstrong dengan mencuitkan foto-foto pernikahannya dengan Angela Meng pekan lalu.

"Saya menikah akhir pekan lalu dengan pasangan hidup sekaligus sahabat saya, Angela Meng! Tidak sabar untuk membangun kehidupan bersama," tulisnya di X, Rabu (9/10/2024).

Dia juga menegaskan bahwa sebelumnya belum pernah menikah.

"Melihat beberapa informasi yang salah di luar sana. Saya belum pernah menikah sebelumnya. Namun terima kasih atas minat Anda," ujarnya.

Lantas siapa Brian Armstrong?

Seorang miliarder di balik platform perdagangan mata uang kripto, Coinbase, Armstrong memiliki harta mencapai US$7,3 miliar atau sekitar Rp114,4 triliun menurut Forbes.

Pria kelahiran 25 Januari 1983, di San Jose, California itu menempuh pendidikan di Bellarmine College Preparatory, sebuah sekolah menengah swasta Katolik, khusus laki-laki. 

Armstrong kemudian melanjutkan pendidikannya, kuliah di Rice University di Texas. Usai lulus, dia memperoleh gelar sarjana ganda dalam bidang ekonomi dan ilmu komputer pada 2005, diikuti oleh gelar master dalam ilmu komputer pada 2006. 

Sembari berkuliah, dia memulai bisnisnya untuk mencarikan guru untuk tutor dengan siswa melalui UniversityTutor.com. Kemudian dia juga sempat bekerja di sebuah perusahaan pendidikan setelah lulus.

Armstrong kemudian memulai kariernya dengan bekerja di IBM namun hanya dalam hitungan bulan pada 2003. Selanjutnya, dia juga sempat menjadi konsultan di Delloite pada 2005.

Sebelum membangun Coinbase, pada 2011, dia juga sempat bergabung denban AirBnB, dan berperan sebagai Technical Product Manager.

Namun, inspirasinya membangun Coinbase muncul setahun sebelumnya, pada 2010 ketika dia menemukan white paper Bitcoin yang diterbitkan dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Dari sana, dia melihat peluang berbisnis dari mata uang kripto.

Sebagai pengusaha serial, dia kemudian mendirikan GiveCrypto, sebuah platform filantropi yang bertujuan untuk menyediakan mata uang kripto kepada masyarakat kurang mampu dan meningkatkan inklusi keuangan.

Kemudian, pada 2012 Armstrong berhenti dari pekerjaannya di AirBnb dan mendirikan Coinbase bersama Fred Ehrsam, yang menyediakan akses perdagangan kripto bagi jutaan warga Amerika dan penggemar kripto global.

Armstrong awalnya mengajukan permohonan untuk inkubasi Y Combinator tetapi diminta untuk mencari seorang co-founder untuk melanjutkan dan hanya punya waktu tiga hari untuk menemukannya.

Dia kemudian memposting di Hacker News untuk mencari seorang co-founder yang menjelaskan misinya, yang menjadi viral dan menarik minat besar di Reddit juga.

Saat itulah Armstrong bertemu Ehrsam, seorang pedagang Goldman Sachs, di subreddit tempat Armstrong sering memposting pandangannya tentang kripto, dan mereka berbagi pandangan optimis tentang Bitcoin dan ruang mata uang kripto secara keseluruhan. 

Bersamaan, duo ini memperoleh suntikan dana sebesar US$150.000 dari program inkubator startup di Y Combinator.

Coinbase kemudian diluncurkan dari sebuah apartemen dua kamar tidur dengan memperkenalkan layanannya untuk membeli dan menjual BTC menggunakan transfer bank pada Oktober 2012.

Bisnisnya dengan cepat bertumbuh dengan Armstrong dan Ehram mulai mengumpulkan dana untuk membangun Coinbase dan, pada Mei 2013, mengumpulkan investasi Seri A sebesar US$5 juta dari firma modal ventura Union Square Ventures yang berbasis di New York, dengan Fred Wilson sebagai investor utama.

Pada Desember 2013, Coinbase mengumpulkan US$25 juta lagi dari Andreessen Horowitz, Ribbit Capital, dan investor lainnya. Saat ini, Coinbase memiliki 76 investor dan telah mengumpulkan total US$498,7 juta dalam pendanaan selama 18 putaran. 

Di bawah kepemimpinan Brian Armstrong, Coinbase telah aktif berinvestasi di perusahaan lain dan telah melakukan 23 investasi. 

Pada 14 April 2021, Coinbase juga telah resmi melantai di bursa saham melalui pencatatan saham langsung dan terdaftar di NASDAQ dengan kode saham COIN. Coinbase dibuka pada harga US$381 per saham, yang membuat valuasi perusahaan mencapai US$99,6 miliar, dan sempat menyentuh kapitalisasi pasar sebesar US$100 miliar, yang 10 kali lebih tinggi dari valuasi privat terakhir Coinbase. 

Valuasi tersebut sempat menyaingi perusahaan seperti Facebook dan Airbnb saat mereka melantai di bursa. Brian Armstrong sendiri memiliki 19% saham Coinbase yang menjadikannya seorang miliarder kripto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper