Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan bursa kripto terbesar di Amerika Serikat Coinbase Global Inc., bakal segera masuk ke dalam indeks S&P 500. Hal ini turut meningkatkan harga saham, serta kekayaan pendirinya.
Dilansir Bloomberg, S&P Down Jones Indices mengumumkan bahwa Coinbase akan segear menggantikan Discover Financial Services dalam indeks tersebut pekan depan, sebelum perdagangan dibuka pada Senin (19/5/2025).
Untuk dapat masuk ke dalam S&P 500, sebuah perusahaan harus memiliki kapitalisasi pasar minimal US$20,5 miliar serta memenuhi kriteria profitabilitas, likuiditas, dan jumlah saham beredar, berdasarkan metodologi per Maret 2025.
Masuknya Coinbase ke S&P 500 terjadi setelah Capital One Financial Corp. memperoleh persetujuan dari regulator AS untuk mengakuisisi Discover Financial Services.
Setelah langkah tersebut, saham Coinbase juga tercatat naik 13% dalam perdagangan di luar jam bursa, Selasa (12/5/2025) waktu AS.
Miliarder di Balik Coinbase
Di balik platform perdagangan mata uang kripto terbesar di AS tersebut ada Brian Armstrong memiliki harta mencapai US$8,8 miliar atau sekitar Rp145,37 triliun menurut Forbes.
Baca Juga
Seiring dengan kabar masuknya Coinbase ke indeks S&P 500, kekayaan Brian terpantau tumbuh US$321 juta atau 3,79% pada Selasa (13/5/2025) dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Sebelum membangun Coinbase, pada 2011, dia sempat bergabung denban AirBnB, dan berperan sebagai Technical Product Manager.
Namun, inspirasinya dia sudah terinpirasi untuk membangun Coinbase sejak 2010, ketika dia menemukan white paper Bitcoin yang diterbitkan dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Dari sana, dia melihat peluang berbisnis dari mata uang kripto.
Di dunia bursa kripto, dia mengawali bisnisnya dengan mendirikan GiveCrypto, sebuah platform filantropi yang bertujuan untuk menyediakan mata uang kripto kepada masyarakat kurang mampu dan meningkatkan inklusi keuangan.
Kemudian, pada 2012 Armstrong berhenti dari pekerjaannya di AirBnb dan mendirikan Coinbase bersama Fred Ehrsam, yang menyediakan akses perdagangan kripto bagi jutaan warga Amerika dan penggemar kripto global.
Bisnisnya dengan cepat bertumbuh dengan Armstrong dan Ehrsam mulai mengumpulkan dana untuk membangun Coinbase dan, pada Mei 2013, mengumpulkan investasi Seri A sebesar US$5 juta dari firma modal ventura Union Square Ventures yang berbasis di New York, dengan Fred Wilson sebagai investor utama.
Pada Desember 2013, Coinbase telah berhasil mengumpulkan US$25 juta lagi dari Andreessen Horowitz, Ribbit Capital, dan investor lainnya.
Di bawah kepemimpinan Brian Armstrong, Coinbase telah aktif berinvestasi di perusahaan lain dan telah melakukan lebih dari 550 investasi melalui Coinbase Ventures. .
Pada 14 April 2021, Coinbase juga telah resmi melantai di bursa saham melalui pencatatan saham langsung dan terdaftar di NASDAQ dengan kode saham COIN.
Coinbase dibuka pada harga US$381 per saham, yang membuat valuasi perusahaan mencapai US$99,6 miliar, dan sempat menyentuh pasar kapitalisasi sebesar US$100 miliar, yang 10 kali lebih tinggi dari valuasi privat terakhir Coinbase.
Valuasi tersebut sempat menyaingi perusahaan seperti Facebook dan Airbnb saat mereka melantai di bursa. Brian Armstrong sendiri memiliki 19% saham Coinbase yang menjadikannya seorang miliarder kripto.