Bisnis.com, JAKARTA - Cerminan kata-kata "Harta Tak Dibawa Mati" sepertinya cocok disematkan kepada Autry Stephens, taipan minyak yang meninggal dunia tepat sebelum menjadi pengusaha minyak terkaya di Amerika Serikat.
Mengutip Business Insider, Autry Stephens baru membuat kesepakatan pada Februari lalu yang seharusnya bisa menjadikannya pengusaha minyak terkaya di Amerika dan salah satu dari 100 orang terkaya di dunia. Namun, dia meninggal sebelum kesepakatan itu dibuat.
Pendiri dan pemilik Endeavor Energy Resources itu setuju untuk menjual produsen minyak Texas kepada Diamondback Energy seharga US$26 miliar pada musim semi ini.
Namun, diagnosis kanker membuatnya memutuskan untuk menjual perusahaannya. Stephens berusia 86 tahun ketika dia meninggal dunia pada 16 Agustus 2024.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, merger tersebut masih baru akan ditutup pada kuartal keempat, dan telah menambahkan US$17,5 miliar ke kekayaan bersih Stephens tahun ini.
Kekayaan mendiang pengusaha itu naik hampir empat kali lipat sejak Januari dari sekitar US$6 miliar menjadi US$23,4 miliar, menempatkannya di urutan ke-85 dalam daftar Bloomberg tersebut.
Baca Juga
Hanya 14 orang dalam daftar orang terkaya Bloomberg yang memperoleh lonjakan kekayaan tahun ini, dan tidak ada satu pun dari mereka yang berada di bawah peringkat 18.
Lonjakan kekayaan Stephens bahkan melampaui orang terkaya di dunia, Elon Musk yang naik US$15,1 miliar, serta miliarder lainnya seperti mantan CEO Microsoft Steve Ballmer yang naik US$16,3 miliar, dan orang terkaya di Asia, Mukesh Ambani yang naik naik US$16,4 miliar.
Menurut Bloomberg, kepemilikan tunggal Endeavor selanjutnya akan jatuh ke anggota keluarga dekat Stephens setelah kematiannya. Mereka akan menerima uang tunai senilai US$8 miliar dan 117,3 juta saham Diamondback dari kesepakatan tersebut sebagai gantinya.
Saham tersebut bernilai sekitar US$17 miliar sebelum merger diumumkan dan sekarang bernilai US$22 miliar seiring dengan kenaikan harga saham Diamondback.
Siapa Autry Stephens
Stephens merupakan kelahiran 8 Maret 1938 di De Leon, Texas. Merupakan salah satu dari lima bersaudara dari pasangan Martin Elmore Stephens dan Hazel Lila Stephens, Stephens tumbuh di perkebunan kacang dan semangka.
Dia memperoleh gelar Sarjana Sains pada 1961 dan melanjutkan pendidikannya hingga menyabet gelar Magister Sains pada 1962, keduanya di bidang teknik perminyakan dari University of Texas di Austin.
Sebelum menjadi taipan minyak, Stephens memulai kariernya di Humble Oil and Refining Company pada 1962. Dua tahun dalam kariernya di Humble, Stephens mengambil jeda dua tahun untuk bergabung dengan Army Corp of Engineers.
Punya minat besar di dunia minyak dan gas, dia meminta pekerjaan teknik pipa dan menjabat sebagai Letnan dan pemimpin Peleton yang bertanggung jawab atas instalasi bahan bakar. Pengalaman kerja tersebut memperluas cakrawala dan minatnya dalam profesi minyak dan gas.
Setelah masa tugasnya, Stephens melanjutkan posisinya di Humble selama lima tahun sebelum memilih untuk meninggalkan perusahaan dan pindah ke Midland, Texas.
Bekerja sebagai insinyur reservoir di bank lokal Midland, Stephens tertarik pada para wirausahawan yang sering mengunjungi bank tersebut dan akhirnya mengambil kesempatan untuk ikut menjadi wirausahawan.
Stephens selanjutnya membeli hak atas tanah dan mulai membangun posisi aset yang signifikan di Permian Basin dan daerah sekitarnya dan mendirikan Endeavor Energy Resources.
Dia kemudian mengakuisisi beberapa perusahaan layanan energi untuk menyediakan biaya operasi terendah bagi perusahaan eksplorasi dan produksinya.
Kini menjadi miliarder, dia masih hidup sederhana, mengendarai Toyota Land Cruiser tua, dan menghindari jet pribadi demi penerbangan murah dengan Southwest Airlines.
Autry C. Stephens mendirikan kepemilikan perseorangan pada tahun 1979 yang telah berkembang menjadi perusahaan Endeavour Energy Resources, LP seperti sekarang ini.
Stephens pernah cuti dua tahun untuk bergabung dengan Korps Insinyur Angkatan Darat.