Bisnis.com, JAKARTA - Memulai bisnis kecil adalah pilihan yang semakin populer bagi kaum muda.
Bahkan sebanyak 17 persen lulusan perguruan tinggi alias fresh graduate lebih memilih untuk menjalankan bisnis mereka sendiri saat mereka masih kuliah, dan 43 persen lainnya berencana melakukannya segera setelah lulus.
Tentu saja, memulai bisnis sendiri akan memiliki banyak tantangan. Namun, memulai usaha ketika baru saja lulus kuliah alias fresh graduate bisa menjadi pilihan yang bijak sembari menunggu panggilan wawancara kerja.
Selain itu, usaha ini bisa menjadi sumber penghasilan kedua jika sudah mendapatkan pekerjaan nanti.
Sebab, untuk menjadi sukses dan cuan tidak melulu diperoleh dengan melakoni peran sebagai seorang karyawan.
Melansir dari Entrepreneur, berikut tips yang bisa Anda terapkan untuk membangun bisnis setelah lulus kuliah.
1. Putuskan jenis bisnis apa yang ingin Anda mulai
Langkah pertama adalah menentukan jenis bisnis apa yang ingin Anda mulai dan jalankan. Misalnya, apakah Anda ingin memulai restoran, menawarkan bisnis berbasis jasa, atau bisnis yang lain?
Baca Juga
Untuk menentukan jenis bisnis yang ingin Anda mulai, pikirkan ide bisnis yang pernah Anda miliki di masa lalu dan pertimbangkan jenis pekerjaan yang ingin Anda lakukan.
Ketika mencari peluang ataupun potensi pasar, penting juga untuk memikirkan keterampilan apa yang Anda miliki yang bisa memberikan nilai tambah bagi orang lain.
2. Munculkan rencana bisnis
Pikirkan rencana bisnis Anda untuk menjadi panduan dalam menguraikan tentang bisnis, bagaimana bisnis Anda akan mencapai tujuannya, dan siapa target pasarnya. Rencana bisnis membantu memandu bisnis Anda, dan ini diperlukan jika Anda ingin menerima pembiayaan dari investor.
Tulis rencana bisnis yang terperinci, termasuk proyeksi arus kas, penelitian audiens target, dan strategi pemasaran yang Anda harapkan. Jika Anda tidak yakin harus mulai dari mana, Anda dapat menggunakan template rencana bisnis gratis yang ada di Internet.
3. Identifikasi audiens target Anda
Pada tahap ini, Anda perlu menentukan audiens target. Ini adalah kelompok orang yang paling mungkin membeli dari merek Anda atau yang akan menjadi pelanggan atas jasa yang ditawarkan. Anda dapat melakukannya dengan meneliti keywords, melakukan riset pemasaran, dan melakukan analisis pesaing.
Anda perlu mengetahui siapa audiens target, mulai dari jenis kelamin, usia, dan kebiasaan membeli. Semakin baik Anda mengetahui audiens target Anda, semakin efektif Anda dapat memasarkan langsung ke calon pelanggan tersebut.
4. Putuskan bagaimana Anda akan membiayai bisnis
Tidak ada bisnis yang dapat dimulai tanpa pembiayaan, sehingga kemungkinan besar Anda perlu mencari pembiayaan dari sumber lain. Anda dapat melakukannya dengan beberapa cara berbeda:
- Jenis pinjaman modal kredit usaha rakyat atau KUR merupakan sebuah skema pinjaman yang diberikan pemerintah bagi para calon atau wirausahawan yang membutuhkan modal usaha.
- Kini ada banyak perusahaan financial technology yang menawarkan pinjaman modal usaha secara online. Jenis pinjaman ini diberikan oleh para penyedia jasa keuangan yang beroperasi secara online. Di Indonesia sendiri, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa perusahaan tersebut terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
- Mencari dana ke perusahaan modal ventura dan investor lain dengan melakukan presentasi soal rencana bisnis dan detail tentang perusahaan Anda kepada mereka.
- Minta teman dan anggota keluarga untuk mengumpulkan uang bersama, lalu berjanji untuk membayarnya kembali begitu Anda mulai menghasilkan keuntungan.
Penting, untuk selalu pertimbangkan keuangan Anda dan bagaimana Anda akan memperoleh uang sebelum melakukan ide bisnis apa pun.
5. Jaga pengeluaran agar tetap rendah
Bahkan setelah mendapatkan dana, bisnis Anda kemungkinan tidak akan menghasilkan keuntungan selama beberapa tahun pertama beroperasi. Oleh karena itu, sebaiknya Anda harus terus menjaga arus kas pengeluaran Anda agar tetap rendah saat Anda memulai bisnis Anda. Untuk mengurangi biaya, Anda dapat melakukan hal-hal seperti:
- Tinggal bersama orang tua Anda, jadi Anda tidak perlu membayar sewa.
- Bekerja sampingan sambil mengalihkan sebagian besar usaha Anda ke usaha wirausaha Anda.
- Melakukan segalanya sendiri daripada mempekerjakan karyawan. Ini bukan strategi jangka panjang yang bagus, tetapi hal ini diperlukan ketika Anda baru merintis bisnis.
6. Bersiaplah untuk mengubah rencana bisnis
Ide bisnis awal Anda mungkin tidak berjalan seperti yang Anda harapkan atau harapkan, jadi Anda harus selalu siap untuk melakukan pivot atau mengubah rencana bisnis Anda.
Meskipun mungkin sulit atau tidak nyaman, menavigasi melalui rintangan dan tantangan akan memungkinkan Anda mempelajari pelajaran berharga tentang cara menjalankan bisnis dan mengidentifikasi kesalahan yang harus dihindari di masa mendatang.
Misalnya, katakanlah Anda memiliki ide awal untuk menyediakan satu produk kepada audiens target Anda, tetapi Anda menemukan bahwa Anda dapat menghasilkan produk yang lebih baik dengan harga lebih murah. Mungkin masuk akal untuk mengalihkan rencana bisnis Anda dan beralih ke produk lain. Menjadi fleksibel dan mudah beradaptasi adalah modl utama untuk semua pemilik usaha kecil.
Melansir dari Entrepreneur, ada banyak hal yang diperlukan untuk memulai bisnis, dan hampir setengah atau sekitar 47 persen dari semua bisnis kecil tidak akan bertahan lebih dari lima tahun. Tetapi dengan membuat rencana dan menjadi strategis dan fleksibel, maka sebuah bisnis akan punya peluang untuk sukses