Bisnis.com, JAKARTA -- Jutaan orang di seluruh dunia bermimpi menjadi seorang pengusaha.
Jadilah bos bagi diri Anda sendiri, kerja pada waktu yang Anda atur sendiri, dan duduk dengan rileks sambil memberi tahu orang lain pekerjaan apa yang perlu dilakukan.
Andai saja menjadi pengusaha itu adalah perkara mudah.
Bertualang di jalan Anda sendiri untuk tidak hanya menjalankan bisnis Anda sendiri tetapi juga sukses dalam kewirausahaan, memiliki banyak risiko bahkan jika Anda hanya memilih untuk melakukannya di waktu luang.
Namun, dengan menerapkan rencana bisnis untuk menangani bahaya berikut ini, seperti dilansir melalui Entrepreneur, Kamis (22/10/2020) Anda akan memiliki solusi penyesuaikan diri sebelum terjun ke kolam pemilik bisnis.
1. Tidak ada gaji tetap
Semua bisnis harus menginvestasikan kembali modal ke perusahaan untuk memungkinkan pertumbuhan dan itu dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk akhirnya dapat membayar diri Anda sendiri dengan gaji tetap.
Solusi: Dianjurkan untuk memiliki simpanan pendapatan tetap minimal 6 bulan sebelum terjun ke dunia wirausaha. Rencanakan hal yang tidak terduga, karena Anda mungkin perlu mengurangi kebutuhan dasar dan menjalani gaya hidup minimalis sampai usaha bisnis Anda sukses. Anda mungkin tidak harus terlalu berubah drastis tetapi sekali lagi ... bersiaplah!
2. Mengandalkan arus kas
Arus kas Anda hanya bergantung pada pendapatan dari penjualan produk atau layanan Anda. Jadi apa yang terjadi jika klien tidak membayar faktur tepat waktu? Apakah Anda memiliki modal untuk menutupi pengeluaran sehari-hari jika terjadi keadaan yang tidak terduga?
Solusi: Miliki rencana bisnis yang kuat dan modal untuk mendukungnya sebelum menjadi pebisnis. Lakukan riset dan bekerjasamalah dengan klien yang dapat dipercaya, serta hitung beban operasi harian, biaya kerusakan, risiko kehilangan klien, biaya hukum, perubahan pasar, kemajuan teknologi, dan banyak lagi.
Anda juga harus memiliki agen penagihan yang dapat Anda gunakan di kemudian hari, sehingga mereka dapat mengejar pelunasan tagihan yang seharusnya Anda terima untuk berjaga-jaga.
3. Permintaan pasar untuk produk dan layanan
Pasar dapat dan memang berubah dengan sangat cepat. Anda harus memiliki rencana dan cukup fleksibel untuk menggerakkan organisasi Anda agar sesuai dengan permintaan pasar. Mungkin Anda menjual sabun tangan dari susu kambing, tetapi tiba-tiba semua orang menginginkan produk non-hewani. Apakah Anda punya rencana cadangan?
Solusi: Diversifikasi produk atau layanan Anda dapat menjadi kunci untuk memastikan perubahan pasar tidak menghancurkan bisnis Anda. Rencana bisnis Anda juga harus memiliki strategi keluar yang telah direncanakan sebelumnya terutama untuk produk "trendi".
4. Waktu
Sebagai pemilik bisnis, waktu Anda dengan cepat habis karena Anda adalah kunci untuk ide, pemasaran, penjualan, pencarian prospek, penutupan, dll. Anda bertanggung jawab atas setiap detail seputar bisnis Anda dari legalitas hingga keputusan akhir dan tanpa waktu, Anda akan cepat kewalahan.
Solusi: Ingatlah untuk meluangkan waktu untuk melepas lelah. Mungkin mengatur waktu di penghujung hari untuk mematikan ponsel dan menutup laptop untuk fokus pada diri sendiri dan keluarga. Delegasikan tanggung jawab kepada karyawan yang Anda percaya dan atur dengan jadwal sehingga Anda tidak pernah melewatkan tenggat waktu atau tiba-tiba merasa kewalahan atau terburu-buru.
5. Kesehatan
Tidak seperti bekerja untuk orang lain, Anda tidak dapat lagi menelepon atasan Anda dan meminta cuti sakit dan mengharapkan bisnis berjalan seperti biasa karena, tanpa Anda, tidak ada bisnis. Kelelahan, stres, dan penyakit adalah rintangan yang harus dihadapi setiap pengusaha dan semua itu dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda.
Solusi: Kerja keras dapat meningkatkan bisnis Anda, namun, Anda akan segera menemukan bahwa sulit tidur, stres, dan kelelahan memiliki pengaruh yang merugikan pada proses berpikir, ide, dan temperamen yang merugikan bisnis Anda dalam jangka panjang. Penting untuk selalu menyediakan waktu untuk Anda karena dengan sehat Anda menumbuhkan bisnis yang sehat.
6. Karyawan
Sebagai wirausahawan baru, Anda kemungkinan tidak akan memiliki investasi modal awal yang dibutuhkan untuk karyawan dengan jumlah besar sehingga penting untuk mempelajari semuanya sendiri atau menemukan dan mempekerjakan sekelompok kecil orang yang sesuai dengan tujuan dan energi Anda.
Solusi: Lakukan riset, ajukan pertanyaan sulit, dan jangan takut untuk mempekerjakan orang dalam basis uji coba dengan tenggat waktu yang ditetapkan guna memastikan karyawan Anda cocok dengan bisnis Anda. Anda membutuhkan orang-orang yang sesuai dengan visi bisnis Anda dan ketika bekerja dengan tim kecil, satu karyawan yang tidak cocok dapat merusak tenggat waktu dan tujuan bisnis secara drastis.
7. Emosional
Menjadi bos bagi diri sendiri adalah kesempatan yang menyenangkan! Sayangnya, banyak startup juga gagal dalam tahun pertama. Pasar berubah, klien berkurang dan Anda dapat menghadapi kebangkrutan, tindakan hukum, dan beberapa keadaan tak terduga lainnya yang dapat menyebabkan tekanan emosional dan fisik yang luar biasa.
Solusi: Bersiaplah menghadapi kejatuhan dan stres dengan memiliki sistem pendukung, mentor, dan rencana untuk membantu kesejahteraan emosional Anda selama masa-masa sulit.
8. Risiko pesaing
Setiap bisnis memiliki pesaing dan Anda harus waspada dalam mempelajari seluk beluk persaingan sekaligus melindungi bisnis sendiri. Ada beberapa biaya hukum yang terkait dengan hak intelektual dan hak kepemilikan karena akan selalu ada peniru di luar sana yang akan mencoba mencuri nama dan desain untuk dipasarkan sebagai milik mereka.
Solusi: Ajukan merek dagang (trademark), hak cipta, dan susun kontrak hukum profesional untuk klien, staf, produsen, dan stakeholder lainnya untuk melindungi kepentingan Anda.
9. Risiko operasional
Sistem teknologi TI, rantai pasokan, pencatatan, penipuan, pemeliharaan sistem, dll., semuanya berada di bawah risiko operasional dan semakin Anda mengabaikan setiap sistem, semakin tinggi risiko kegagalan. Pencatatan misalnya harus dilakukan secara akurat dan konsisten untuk menghindari kesalahan pada pembukuan Anda yang dapat menghabiskan biaya denda puluhan bahkan ratusan juta.
Solusi: Untuk mengurangi risiko operasional, Anda dapat memilih untuk menyewa tim manajemen risiko untuk memastikan sistem dan pekerjaan internal Anda terlindungi dari penipuan atau peretasan. Selalu luangkan waktu untuk memantau dan mengevaluasi staf dan sistem secara berkala untuk memastikan Anda memiliki orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat.
10. Keluarga
Pengorbanan itu penting dalam bisnis. Terkadang Anda harus mengorbankan satu hal untuk mendapatkan sesuatu yang lebih penting. Keluarga seharusnya tidak dikorbankan tetapi sering kali terjadi. Mencoba untuk memiliki keseimbangan antara menjadi seorang pengusaha dan seorang ibu sebagai contoh, tidaklah mudah.
Solusi: Mempersiapkan keluarga Anda di awal akan membantu mereka memahami bahwa Anda mungkin akan melewatkan beberapa acara keluarga atau sekadar makan malam bersama. Mengundang mereka untuk bergabung dalam perjalanan Anda juga dapat memberi mereka gambaran tentang apa yang Anda kerjakan.
Singkatnya, menjadi bos untuk diri sendiri dalam perjalanan menjadi pengusaha sukses memiliki banyak bahaya, namun, sekarang setelah Anda memiliki pemahaman yang jelas tentang beberapa risiko kewirausahaan, tidak perlu ragu untuk melakukannya karena tidak ada yang lebih baik daripada menjadi bos untuk diri sendiri dan mewujudkan impian Anda.