Bisnis.com, JAKARTA — Para pe demo di Venesia mengklaim kemenangan setelah Jeff Bezos dilaporkan terpaksa mengubah tempat perayaan pernikahannya di kota itu, meskipun para tamunya mulai berdatangan pada Selasa (24/6/2025) untuk acara jambore selama tiga hari.
Dilansir The Guardian, Resepsi utama pernikahan Bezos dan Lauren Sánchez, mantan jurnalis TV, sebelumnya akan diadakan di Scuola Grande della Misericordia, sebuah bangunan megah abad ke-16 di pusat kota.
Namun menurut kelompok "No Space for Bezos", pasangan itu mengalah setelah para aktivis mengancam akan mengisi kanal dengan buaya tiup untuk menghalangi tamu selebriti mereka masuk.
Acara tersebut akan diadakan di Arsenale, kompleks galangan kapal bersejarah yang dikelilingi tembok berbenteng yang akan lebih sulit ditembus oleh para pengunjuk rasa.
Menurut laporan pers setempat, perubahan lokasi tersebut juga disebabkan oleh masalah keamanan setelah AS ikut serta dalam perang antara Israel dan Iran, terutama karena putri Donald Trump, Ivanka, tiba di Venesia pada Selasa (24/6/2025).
Menyusul hal tersebut, pihak berwenang di Venesia telah meningkatkan keamanan di seluruh kota, terutama di lingkungan Yahudi.
Sebanyak 200 tamu pernikahan, yang mungkin juga termasuk Elon Musk, Kim Kardashian dan Leonardo DiCaprio, akan tiba di Venesia pada Selasa dan Rabu. Diperkirakan 95 pesawat pribadi dilaporkan mendarat di bandara kota.
Belum ada tanggal pasti atau perincian yang dikonfirmasi, meskipun diyakini perayaan akan dimulai pada Kamis (26/6/2025), dengan pasangan tersebut mengucapkan janji pernikahan pada Jumat (27/6/2025) di basilika San Giorgio Maggiore di pulau Venesia dengan nama yang sama. Rangkaian pesta besar tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga Sabtu (28/6/2025).
Dengan berpindahnya lokasi pernikahan Bezos, para aktivis merasa seolah-olah telah meraih kemenangan setelah mereka mengancam akan memenuhi kanal-kanal kota itu dengan buaya tiup untuk mencegah para tamu datang.
Inisiatif buaya akan memberikan kesan buruk terhadap kota tersebut. Hal inilah yang membuat lokasi pernikahannya diubah meskipun pihak berwenang mungkin mencoba mengklaim bahwa itu karena "perang."
Kelompok pendemo itu muncul segera setelah walikota jutawan Venesia, Luigi Brugnaro, mengkonfirmasi pada Maret bahwa pasangan itu akan menikah di kota itu.
Para pengunjuk rasa mengatakan acara tersebut berisiko mengubah situs warisan dunia, yang telah lama menderita akibat efek pariwisata yang berlebihan, dan hanya menjadi taman bermain bagi orang kaya.
Poster para pengunjuk rasa menampilkan gambar kepala Bezos di roket yang melesat ke luar angkasa, merujuk pada usaha pariwisata luar angkasa Blue Origin miliknya, dan telah beredar di seluruh kota.
Greenpeace Italia dan kelompok aktivis Inggris "Everyone Hates Elon" juga telah bergabung dalam protes tersebut, membentangkan spanduk besar di Lapangan Santo Markus pada Senin dengan gambar Bezos yang sedang tertawa dan sebuah tanda bertuliskan "Jika Anda dapat menyewa Venesia untuk pernikahan Anda, Anda dapat membayar lebih banyak pajak."
Greenpeace mengatakan inisiatif tersebut ditujukan untuk menyoroti "ketidakadilan sosial dan iklim" dari acara-acara semacam itu.
Brugnaro mengatakan dia malu dengan mereka yang memprotes orang-orang yang "membawa pemasukan" ke kota itu.
Melihat peluang di tengah kontroversi tersebut, Matteo Pressi, walikota Soàve, sebuah desa bertembok di Veneto dengan populasi sekitar 7.000 orang, mengatakan dia telah menulis surat kepada Amazon Italia untuk mengundang pasangan itu untuk menyelenggarakan pernikahan mereka di sana.
