Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Nasib CFC dan KFC, Gerai Ayam Goreng yang Cuan dan Rugi

Beda nasib dua merek restoran cepat saji ayam goreng, KFC dan CFC yang hadir di Indonesia.
Pengunjung beraktivitas di salah satu gerai KFC di Jakarta, Sabtu (2/11/2024)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung beraktivitas di salah satu gerai KFC di Jakarta, Sabtu (2/11/2024)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Sama-sama menjual ayam goreng dengan restoran beronsep cepat saji, namun nasib KFC dan CFC bak langit dan bumi. 

Berdasarkan laporan keuangan emiten operator KFC, PT Makanan Cepat Saji Indonesia Tbk. (FAST) membukukan rugi bersih hingga Rp796,7 miliar sepanjang 2024.

Jumlah kerugian tersebut menebal hingga 91,67% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp415,65 miliar. 

Adapun kerugian tersebut berimbas terhadap keputusan perusahaan yang pada akhirnya ditetapkan untuk menutup sebanyak 47 gerai hingga Desember 2024.

Berdasarkan Laporan Keuangan FAST, tercatat bahwa perusahaan mengoperasikan 715 gerai restoran hingga 31 Desember 2024 dari jumlah sebelumnya sebanyak 762 gerai pada 31 Desember 2023.

Adapun penutupan gerai tersebut juga mendorong FC merumahkan karyawan sebanyak 2.883 orang, yang tercatat dalam laporan keuangan. KFC masih memiliki sebanyak 13.106 karyawan per 31 Desember 2024, dari 15.989 karyawan pada 31 Desember 2023.

Manajemen restoran pengelola jaringan KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) ada beberapa alasan perseroan terus mengalami kerugian hingga harus menutup banyak gerai.

Direktur FAST Wahyudi Martono mengatakan pemicu kerugian dimulai dari adanya faktor ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang berdampak terhadap seruan boikot terhadap produk terafiliasi Israel. Oleh karena itu, KFC sebagai produk asal AS ini dinilai mendukung aksi Israel di Palestina.

Selain itu, adanya gangguan dalam rantai pasok, volatilitas  harga komoditas, serta adanya perubahan iklim ekstrim di beberapa kawasan yang berdampak pada produksi komoditas yang terbatas, membuat harga bahan baku meroket dan menjadi mahal untuk proses produksi.

Kemudian, persaingan yang semakin ketat dan penurunan daya beli masyarakat juga menjadi penyebab turunnya kinerja keuangan emiten berkode saham FAST itu. 

CFC Malah Bertumbuh

Kala KFC terseok-seok, pesaingnya, CFC justru bertumbuh dan bahkan berencana menambah puluhan gerai baru sepanjang tahun ini. 

Sepanjang 2024, emiten pengelola CFC Indonesia, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. (PTSP), membukukan pendapatan senilai Rp691,24 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 10,78% dari tahun sebelumnya di Rp623,95 miliar. 

Dengan pendapatan tersebut dikurangi beban dan biaya-biaya, perseroan membukukan laba bersih Rp21,03 miliar hingga akhir Desember 2024 atau naik 31,02% dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp16,05 miliar. 

Dengan kinerja positif tersebut, perseroan berencana menambah 30 gerai baru pada 2025 dengan menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp30 miliar.

Adapun penambahan gerai baru itu nantinya akan ditempatkan di lokasi seperti rest area, rumah sakit, serta beberapa titik kosong yang akan dikaji perseroan.

Sepanjang 2024 sendiri, perseroan telah menambah gerai baru sebanyak 27 gerai. Dengan penambahan 30 gerai lagi pada tahun ini, PTSP menargetan peningkatan pendapatan sekitar 10% hingga 12%.

Adapun strategi perseroan untuk memaksimalkan gerai-gerai barunya mendatang adalah dengan adanya basis konsumen yang loyal CFC yang sudah berdiri selama 40 tahun. 

Selain itu, perseroan juga bakal menggaet pasar baru dan generasi dominan, dengan melakukan inovasi dan kolaborasi produk seperti Ayam Samyang asli Korea, dan menu-menu minuman menari yang disukai anak-anak muda.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper