Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah "Ratu Touchscreen", dari Putus Sekolah Hingga Sukses Jadi Wanita Terkaya Dunia

Sosok Zhou Qunfei, sang 'Ratu Touchscreen' yang sukses menjadi miliarder hasil usaha sendiri meski sempat menjadi pekerja migran di pabrik.
Kisah "Ratu Touchscreen", dari Putus Sekolah Hingga Sukses Jadi Wanita Terkaya Dunia/Lens
Kisah "Ratu Touchscreen", dari Putus Sekolah Hingga Sukses Jadi Wanita Terkaya Dunia/Lens

Bisnis.com, JAKARTA - Miliarder Zhou Qunfei, dijuluki "Ratu Touchscreen" (layar setuh), karena sukses mendirikan bisnis kaca penutup Lens Technology.

Bahkan kini dia sukses menjadi salah satu wanita terkaya di dunia atas hasil karya dan usahanya sendiri.  

Memulai kariernya sebagai pekerja pabrik migran dari sebuah desa kecil, Zhou bangkit untuk membangun kekayaan yang kini mencapai senilai US$10,5 miliar atau sekitar Rp173,46 triliun. 

Menurut laporan Bloomberg, Zhou memegang 62% saham di sebuah perusahaan produsen lensa dan kaca yang berbasis di China, Lens Technology. 

Di perusahaan yang menyumbang sebagian besar kekayaannya itu, dia berbagi saham ini dengan suaminya. 

Lens Technology menjadi besar dan sukses dengan memproduksi layar sentuh untuk perangkat Apple dan Samsung.Perusahaan ini  terdaftar di Bursa Efek Shenzhen dengan kapitalisasi pasar sekitar 104,3 miliar yuan atau sekitar US$14,4 miliar, menurut laman web resminya. 

Perusahaan tersebut melaporkan pendapatan sebesar 69,9 miliar yuan pada 2024, yang mendorong Zhou ke puncak daftar wanita terkaya di dunia yang merintis usahanya sendiri. Posisi yang sudah dia raih sejak 2015 dan dipertahankan hingga saat ini. 

Sempat Putus Sekolah

Dilaporkan The New York Times, Zhou tak berasal dari keluarga berada. Zhou lahir sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, yang tumbuh di sebuah desa pertanian kecil di Provinsi Hunan, China bagian tengah. 

Ibunya meninggal dunia saat dia baru berusia lima tahun sementara ayahnya kehilangan satu jari dan sebagian besar penglihatannya dalam kecelakaan kerja. Dia harus memelihara babi dan bebek untuk menghidupi keluarganya tetapi tetap berprestasi di sekolah.

"Di desa tempat saya tumbuh, banyak anak perempuan tidak punya pilihan untuk melanjutkan ke sekolah menengah pertama. Mereka akan bertunangan atau menikah dan menghabiskan seluruh hidup mereka di desa itu," kenang Zhou seraya menambahkan bahwa dia memilih jalan yang berbeda.

Dia putus sekolah menengah atas pada usia 16 tahun dan pindah ke Shenzhen di China Selatan pada 1986, tempat ia bekerja di sebuah pabrik lensa jam tangan, dengan upah hanya US$1 per hari. 

Jam kerja pabrik yang melelahkan itu begitu menuntut, dimana Zhou bekerja dari pukul 8 pagi hingga tengah malam, dan terkadang hingga pukul 2 pagi.

Namun dia punya impian yang lebih besar. Dia bertekad untuk membangun bisnis miliknya sendiri, dan memulainya dengan mengambil kelas akuntansi malam, yang menjadi dasar bagi bisnis masa depannya.

Pada 1993, Zhou dan beberapa kerabatnya memulai bengkel lensa arloji di sebuah apartemen tiga kamar tidur di Shenzhen yang juga berfungsi sebagai tempat tinggal mereka. 

Bisnis tersebut didirikan dengan menggunakan modal US$2.570 yang telah ditabung Zhou.

Di usaha itu, dia mengerjakan berbagai tugas di perusahaan yang masih baru tersebut, termasuk memperbaiki dan mendesain mesin pabrik, dan belajar sendiri proses sablon yang rumit dan teknik yang sulit untuk memperbaiki cetakan pada kaca lengkung.

"Dalam bahasa Hunan, kami menyebut wanita seperti dia 'ba de man,' yang berarti orang yang berani melakukan apa yang orang lain takut lakukan," kata salah seorang sepupunya yang membantu memulai bisnis tersebut.

Selama dekade berikutnya, Zhou terus memperluas operasinya menjadi pabrik penuh yang memproduksi lensa arloji dengan 1.000 pekerja.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper