Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apple Inc. Tak Lagi Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia, Ini Penggantinya!

Apple kehilangan tahta sebagai perusahaan paling bernilai di dunia imbas tarif AS ke China.
Karyawan di dalam toko Apple Inc. saat pembukaannya di Kuala Lumpur, Malaysia. Bloomberg/Samsul Said
Karyawan di dalam toko Apple Inc. saat pembukaannya di Kuala Lumpur, Malaysia. Bloomberg/Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA -- Apple kehilangan posisinya sebagai perusahaan paling bernilai di dunia setelah sahamnya merosot sehari sebelum AS menerapkan tarif tinggi pada impor China. 

Mengutip Investopedia, tahta produsen iPhone itu kini telah disalip oleh Microsoft, setelah sahamnya anjlok tajam selama empat hari. 

Pada penutupan pasar Selasa (9/4/2025), kapitalisasi pasar Microsoft mencapai US$2,64 triliun, sedikit di atas Apple yang mencapai US$2,59 triliun.

Pelemahan saham Apple semakin dalam setelah pengumuman Presiden Donald Trump tentang tarif "diskon" baru untuk impor dari lebih dari 100 negara. 

Saham global terpukul, tetapi Apple khususnya menjadi salah satu yang terdampak paling besar, karena ketergantungannya yang besar pada China. 

Saham Apple telah kehilangan lebih dari seperlima nilainya dalam empat sesi sejak Presiden Trump mengumumkan akan menaikkan tarif barang-barang China sebesar 34% mulai 9 April. 

Setelah China menanggapi pada pekan lalu dengan tarifnya sendiri sebesar 34% atas barang-barang AS, Trump mengatakan akan menaikkan tarif barang-barang China sebesar 50%.

Apple, yang merakit sekitar 90% produknya di China, memenangkan pengecualian selama perang dagang AS-China pemerintahan Trump yang pertama. Kali ini tidak seberuntung itu.

Kekhawatiran tentang ketergantungan perusahaan pada China telah membuat sahamnya menjadi yang berkinerja terburuk dari deretan perusahaan Magnificent Seven dalam sepekan terakhir.

Tesla (TSLA), yang berkinerja terburuk kedua dalam grup tersebut, telah menurun sekitar 21,5% sejak pengumuman tarif Trump. Amazon (AMZN), Nvidia (NVDA), dan Meta Platforms (META) semuanya telah menurun antara 12% dan 13% selama periode yang sama, sementara Alphabet (GOOG) dan Microsoft telah jatuh masing-masing 7,7% dan 7,2%.

Kemerosotan Apple telah menghapus hampir US$775 miliar dari nilai pasar perusahaan. Nilai tersebut melebihi kapitalisasi pasar Tesla dan lebih besar dari semua kecuali tujuh perusahaan AS, termasuk Apple sendiri.

Di samping itu, Menurut analis UBS, harga iPhone 16 Pro Max, yang bahkan masih baru bisa dipesan di Indonesia, berpotensi naik hingga US$350 menjadi US$1.450 atau sekitar Rp24,35 juta di AS jika tarif sepenuhnya dibebankan kepada konsumen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler