Bisnis.com, JAKARTA - Usaha teh dari China masih menjadi bisnis yang hangat dan diserbu banyak peminat. Salah satunya CHAGEE, yang bersiap untuk membuka cabangnya di Indonesia.
Tahun ini, salah satu merek teh, CHAGEE, yang sudah populer di negara asalnya dan juga di Singapura dan Malaysia bakal turut menjejaki pasar di Indonesia.
CHAGEE sendiri merupakan salah satu merek yang berdiri pada 17 November 2017 di Yunnan, China.
Usaha teh ini didirikan oleh Zhang Junjie, yang kini baru berusia 31 tahun. Bukan berasal dari keluarga pengusaha atau keluarga kaya, Junjie memperjuangkan bisnisnya dari nol.
Mengutip berbagai sumber, sosok di baik CHAGEEini merupakan gambaran pebisnis yang memulai dari nol. Sudah yatim piatu sejak usia 10 tahun, Zhang Junjie hidup serba kekurangan, bahkan harus hidup sebagai tunawisma.
Tak bisa bersekolah, dia bahkan baru bisa lancar membaca dan menulis di usia 18 tahun. Namun tanpa ijazah sekolah apa pun, dia membuktikan tetap bisa sukses di bidangnya.
Baca Juga
Awal mula terjun ke dunia teh adalah pada 2010, ketika dia bekerja sebagai asisten toko di jaringan toko teh boba Taiwan. Di sana membuat minuman teh, dan mengepel lantai setiap hari.
Namun, karena dia cerdas, banyak akal, dan sangat pekerja keras, dan dipromosikan dari karyawan tingkat pemula menjadi manajer toko, lalu menjadi supervisor regional dan bahkan direktur pelaksana regional, semuanya hanya dalam waktu tiga tahun. Kemudian, dia menjadi mitra franchise alias warabala di perusahaan tersebut dan membuka toko sendiri.
Namun, pada 2015, dia meninggalkan bisnis teh bobanya dan bergabung dengan perusahaan teknologi, Shanghai Muye Robotics. Di sana dia menjabat sebagai wakil direktur divisi kemitraan selama dua tahun.
Hingga pada 2017, dia kembali ke akar teh bobanya, tepat saat sektor tersebut mulai berkembang pesat, dan mendirikan CHAGEE di provinsi Yunnan di China Barat Daya.
Di tengah maraknya berbagai merek teh boba, melalui CHAGEE, Junjie ingin membawa cita rasa dan cara pembuatan teh tradisional, terinspirasi dari Jalan Teh dan Karavan Kuda Kuno di China.
Sampai dengan 2023, CHAGEE mulai menguasai pasar teh boba dengan nilai penjualan kotor (GMV) mencapai 10,8 miliar yuan atau setara dengan Rp23,36 triliun.
Rata-rata penjualan bulanannya adalah 24.000 gelas per toko, dan penjualan satu hari untuk satu toko pernah mencapai 8.687 cangkir. Adapun, produk terlaris perusahaan tersebut adalah Teh Susu Hijau Melati, yang terjual 230 juta cangkir.
Pertumbuhan pesat jaringan tersebut telah memberi Zhang keberanian untuk secara terbuka menyatakan bahwa penjualan perusahaannya akan mengalahkan Starbucks di China, meskipun Starbucks telah ada di Tiongkok jauh lebih lama.
Sejak membuka toko pertamanya di luar negeri, tepatnya di Malaysia pada bulan Agustus 2019, CHAGEE telah melebarkan sayapnya ke Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Hong Kong, dan kini termasuk ke Indonesia, serta kini mengoperasikan lebih dari 6.000 toko di seluruh dunia.
Di Indonesia, CHAGEE baru memulai perjalanannya dengan membuka Pop-Up Store di PIK Avenue, Jakarta, dan akan beroperasi di bawah PT Era Boga Nusantara, anak usaha Erajaya Group.
Catatan Redaksi
Artikel ini telah dilakukan revisi penulisan keredaksian