Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Cuan Pelaku Usaha Lamang pada Momen Ramadan

Khusus untuk Ramadan peningkatan membuat lamang itu, adanya permintaan dari sejumlah pedagang takjil.
Cara membuat lamang
Cara membuat lamang

Bisnis.com, PADANG - Momen Ramadan tidak hanya membawa berkah bagi umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa, tapi juga membawa cuan bagi pelaku usaha takjil, seperti halnya untuk pelaku usaha lamang atau lemang yang ada di Kota Padang, Sumatra Barat.

Pelaku usaha lamang, Yanti mengatakan sudah cukup lama menjalani usaha membuat lamang itu, dan juga bukan usaha musiman yang ada di saat-saat bulan Ramadan saja, tapi tetap membuat lamang di hari-hari biasanya.

“Jadi saya bukan pedagang musiman, tapi hari-hari biasa ada. Hanya saja, penjualan lebih banyak selama Ramadan,” katanya, Kamis (27/2/2025).

Yanti menjelaskan usahanya itu telah dijalani puluhan tahun yang lalu, sehingga produksi lamangnya itu memiliki pelanggannya hingga ke luar wilayah Padang. Melihat pada produksi lamang pada hari biasanya minimal 40 batang, sedangkan untuk momen Ramadan bisa mencapai lebih dari ratusan batang.

Namun khusus untuk Ramadan peningkatan membuat lamang itu, adanya permintaan dari sejumlah pedagang takjil. Sehingga lamang yang dimasak itu, akan dibeli oleh pedagang takjil untuk dijual ke sejumlah pedagang kaki lima di pusat-pusat belanja takjil.

“Jadi saya itu yang membuat atau memasak lamangnya, nanti pedagang yang jemput ke sini, dan dijual ke sejumlah tempat,” ujarnya.

Untuk harga lamang yang dijual Yanti ini berkisar Rp60.000 hingga Rp70.000 per batang atau tergantung ukuran panjang dari bambu lamangnya. Dari berjualan lamang ini, aritnya di hari biasa omzet bisa mencapai Rp2,5 juta per hari, sedangkan di momen Ramadan bisa mencapai Rp9 juta per hari.

Dalam memproduksi lamang ini, Yanti memiliki 7 orang pekerja, yang bertugas mulai dari memotong bambu, memasukan beras ketan, hingga nanti pada proses membanggang lamangnya. Dikatakannya proses itu dilakukan dimulai waktu pagi hari hingga siang harinya.

“Jadi begitulah setiap harinya. Pada momen Ramadan memang menjadi hari yang cukup sibuk, bahkan saya menambah pekerja,” ungkapnya.

Meski pangsa pasar penjualan lamang Yanti ini terbilang masih sebatas wilayah di Sumbar, namun untuk omzet yang diperoleh terbilang cukup menggiurkan. Terlebih di saat momen Ramadan, omzet meningkat sekitar 200%.

Oleh karena itu, dia berharap pada Ramadan 2025 ini omzetnya bisa tetap melejit, karena melihat pada pendapatan harian ada arah positif penjualan bakal memberikan kabar yang positif.

Salah seorang pedagang lamang di Padang, Fitri mengatakan melihat pada penjualan lamang hari-hari sebelum Ramadan terbilang cukup bagus yakni Rp200.000 per harinya, dengan harga lamang di dalam satu batang itu, dipotong-potong menjadi Rp10.000 hingga Rp20.000.

“Ramadan yang tinggal menghitung hari lagi, saya memang telah mempersiapkan sejumlah kuliner yang akan dijual di pasar pabukoan (pasar yang menjual makanan berbuka puasa) salah satunya lamang ditambah tapai nya,” jelas dia.

Dia menyebutkan di hari biasa ini lamang yang dijualnya itu bisa menghabiskan 3-5 batang. Namun melihat pada momen Ramadan tahun lalu, penjual lamang bisa mencapai 15 batang per hari, serta ditambah adanya tapai dengan harga Rp5.000 per bungkusnya.

“Menjual lamang yang telah dimasak itu, jika tidak terjual habis hari ini, mau tidak mau kami pedagang ini merugi. Karena lamang ini hanya bisa bertahan 24 jam saja,” sebut Fitri.

Wanita asli warga Padang mengaku menjalani usaha berjualan lamang ini sudah dilakoninya selama 15 tahun ini. Pelanggan yang datang beragam, ada kalangan anak sekolah, hingga pekerja kantoran. Berbeda pada momen Ramadan, semua kalangan berebut untuk membeli lamang ini.

Di hari biasa, lamang ini bisa dijumpai di Jalan Alai Padang atau berada dekat dari kawasan Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Sumatera Barat. Sementara selama Ramadan, lamang bisa dijumpai di seluruh titik penjual takjil. Artinya tidak hanya di wilayah Kota Padang saja, tapi di luar Padang juga banyak pedagang yang menjual takjil lamang tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper