Dari pakai botol yang dibersihkan, Soegiharto mematenkan botolnya dengan versi kedua meluncur pada 1972, dan versi ketiga pada 1974, yang desainnya masih digunakan hingga saat ini.
Pada 1974, dengan perusahaannya semakin besar, Soegiharto mendirikan PT Sinar Sosro, tepatnya pada 17 Juli 1974. Kala itu pabrik pertamanya didirikan di Jalan Ray Sultan Agung KM 28, Medan Satria, Bekasi.
Selanjutnya, lewat usaha teh tersebut Soegiharto bisa membawa Tehbotol Sosro ke mancanegara, hingga diekspor ke negara-negara Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Kepulauan Pasifik.
Kini, Sinar Sosro sudah memiliki 13 pabrik yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Soegiharto selanjutnya melebarkan usaha dengan membuat induk perusahaan, yakni PT Anggada Putra Rekso Mulia atau Grup Rekso pada 27 November 2004. Dia menjadi pendiri perusahaan tersebut tanpa saudara-saudaranya, karena menangani bisnis masing-masing.
Selanjutnya, pada 1989 perusahaan itu jadi milik Soegiharto sepenuhnya setelah anak-anak Soemarsono dan Surjanto pada 1992 menjual saham PT Sinar Sosro kepada Soegiharto.
Baca Juga
Perusahaan tersebut selanjutnya dikelola Soegiharto dan kelima anaknya. Rekso Group diketuai oleh putra tertua, Peter. Sebagai penghasil uang terbanyaknya, Sinar Sosro dikelola oleh putranya Joseph.
Kemudian Rekso National Food, dikelola oleh putri bungsunya, Sukowati. Lewat perusahaan ini, Rekso Group juga mengambil alih waralaba McDonald's pada Juni 2009.
Mengutip Forbes, lewat gurita usahanya, Soegiharto pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia pada 2009, dengan kekayaan mencapai US$1,2 miliar atau setara dengan Rp12,75 triliun.