Bisnis.com, JAKARTA- Dalam dunia belanja online, metode paylater semakin populer sebagai alternatif pembayaran yang fleksibel.
Sesuai dengan namanya, paylater memungkinkan konsumen untuk mendapatkan barang impian mereka sekarang dan membayar nanti, melalui cicilan yang bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial setiap bulannya. Kehadirannya memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin berbelanja tanpa harus membayar sekaligus
Apa itu Paylater?
Paylater, sesuai dengan namanya, memungkinkan konsumen untuk membeli barang sekarang dan membayar di kemudian hari. Dengan metode ini, pengguna dapat melunasi pembelian melalui cicilan jangka pendek yang disesuaikan dengan kemampuan finansial dan pendapatan bulanan.
Layanan paylater semakin populer karena memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin berbelanja tanpa harus membayar sekaligus. Kehadirannya pun menjadi alternatif bagi mereka yang kesulitan mendapatkan kartu kredit, mengingat persyaratan yang cukup ketat dari pihak bank.
Proses pengajuan paylater pun relatif mudah, hanya perlu menunggu beberapa saat untuk mendapatkan persetujuan, dan pengguna sudah bisa langsung memanfaatkannya.
Fasilitas paylater semakin populer di kalangan konsumen karena kemudahan yang ditawarkan. Namun, sebelum mengaktifkan layanan ini, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan agar penggunaan paylater tetap sesuai dengan kebutuhan dan keuangan Anda. Berikut adalah tips yang dapat membantu Anda dalam menggunakan fasilitas paylater secara bijak:
1. Pilih Paylater yang Berizin
Dilansir dari shopeepay.co.id, Kamis (23/1/2025) selalu pilih layanan paylater yang telah terdaftar dan berizin resmi. Dengan menggunakan layanan yang berizin, Anda akan lebih tenang dalam bertransaksi karena terhindar dari penyalahgunaan data pribadi dan potensi bunga atau denda yang tidak transparan.
Layanan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjamin keamanan transaksi Anda dan memastikan bahwa biaya serta layanan yang diberikan bersifat transparan. Hal ini memberikan perlindungan lebih bagi konsumen dalam setiap transaksi yang dilakukan.
2. Pahami Skema Pembayaran dan Bunga Paylater
Dilansir dari manulife.co.id, Kamis (23/1/2025) sebelum menggunakan paylater, pastikan Anda memahami skema pembayaran dan bunga yang dikenakan. Setiap penyedia layanan memiliki kebijakan berbeda, seperti jumlah cicilan, bunga, biaya transaksi, serta tanggal jatuh tempo. Selain itu, pastikan Anda mengetahui adanya denda jika terlambat membayar.
3. Pertimbangkan Kemampuan Pembayaran
Dilansir dari dbs.id, Kamis (23/1/2025) Pastikan Anda memiliki kemampuan untuk membayar cicilan paylater. Jangan biarkan cicilan melebihi 30% dari pendapatan bulanan Anda, sehingga Anda tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup tanpa tertekan oleh utang.
4. Masukkan Penggunaan Paylater dalam Rasio Utang
Paylater pada dasarnya adalah utang. Oleh karena itu, jumlah penggunaannya harus dimasukkan dalam perhitungan rasio utang Anda, yang idealnya berada di bawah 30% dari penghasilan bulanan. Misalnya, jika penghasilan Anda Rp30 juta, utang, termasuk cicilan paylater, sebaiknya tidak melebihi Rp9 juta.
5. Gunakan Paylater Saat Benar-Benar Dibutuhkan
Gunakan fasilitas paylater hanya untuk keperluan mendesak, bukan untuk memenuhi keinginan konsumtif. Hindari membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan dengan cara berutang. Sebelum membeli, pikirkan apakah barang tersebut benar-benar diperlukan saat itu juga.
Paylater menawarkan kemudahan berbelanja, namun pengguna harus bijak agar tidak terjebak dalam utang yang tak terkendali. Pastikan memilih penyedia yang terpercaya untuk keamanan dan kenyamanan transaksi. (Siti Laela Malhikmah)
