Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Pasutri Sulap Rumah Jadi Hotel, Ide Bisnis untuk Masa Pensiun

Kisah pasutri membangun hotel di dalam komplek hunian dan bisa tetap laris manis.
Kisah Pasutri Sulap Rumah Jadi Hotel, Ide Bisnis untuk Masa Pensiun/Bisnis.Mutiara Nabila
Kisah Pasutri Sulap Rumah Jadi Hotel, Ide Bisnis untuk Masa Pensiun/Bisnis.Mutiara Nabila

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang usia pensiun, banyak orang yang kebingungan mencari pemasukan selain dari uang pensiunan. 

Salah satu yang menarik dijajal adalah bisnis properti. Meskipun memang harus menyiapkan modal yang besar, tapi bisnis properti tak melulu soa jual dan beli rumah. 

Bisnis properti juga bisa dengan membuka hotel atau penginapan. Jika membayangkan membuka hotel atau penginapan perlu membangun gedung besar, nyatanya sepasang suami istri di Surabaya bisa membangun hotel dari sebuah rumah hunian. 

Adalah Liliek Ismiati dan Sarsamto, pemilik hotel RedDoorz Bukit Palma Surabaya. Mereka membeli rumah hunian di sebuah kompleks yang kemudian "disulap" menjadi hotel.  

Awalnya Sarasamto ingin membuat rumah tersebut menjadi rumah kos untuk karyawan, menyasar karyawan dari perusahaan di sekitar rumah tersebut. 

"Hingga suatu hari saya ke Yogyakarta dan menemukan RedDoorz, menyadarkan bahwa tidak perlu bangunan hotel besar untuk membangun hotel. Dari sana saya langsung cari dan hubungi pihak RedDoorz tanya apa saja yang diperlukan dan dipersiapkan. Setelah diproses, dalam sepekan saya langsung buka rumah ini sebagai hotel," jelas Sarsamto beberapa waktu lalu.  

Hunian dengan 19 kamar tersebut dibuka sebagai hotel dengan harga dari awalnya hanya Rp100.000 per malam, kini sudah bisa mencapai di atas Rp300.000 per malam, seiring dengan permintaan yang terus naik dan kualitas hotel yang terus diperbaiki. 

"Dengan bergabung di layanan hotel begini, jadi tidak perlu pusing memikirkan marketing, karena harga kamar sudah ditentukan sistem, 70% pesanan datang dari aplikasi RedDoorz. Mereka juga masukkan ke OTA [onine travel agent], mengatur promo-promo, sehingga okupansi selalu penuh," imbuhnya. 

Tak Terpengaruh High/Low Season

Punya properti yang tidak dekat dengan pusat kota maupun lokasi wisata, dan berlokasi di kompleks perumahan, tak menutup kemungkinan okupansi RedDoorz Bukit Palma bisa tetap penuh. 

Liliek mengungkapkan, propertinya tidak terpengaruh adanya musim liburan atau high season dan low season seperti hotel pada umumnya. 

"Justru di hari besar dan libur tidak terlalu berpengaruh. Kami tetap penuh karena bisa diandalkan di berbagai momentum, misalnya karena di kompleks ini banyak keturunan Tionghoa, ketika Natal atau Imlek banyak yang berkunjung kemudian rumahnya mereka nggak cukup, akhirnya menginap di sini. Lalu, ini dekat dengan lapangan besar yang sering ada konser, para penggemarnya juga bisa menginap di sini," jelas Liliek. 

Di hari-hari biasa, propertinya kerap dipenuhi oleh para karyawan dan ekspatriat yang datang dari luar kota atau luar negeri dari perusahaan yang dekat dengan hotelnya. 

Kemudian, pada momen acara keluarga seperti lamaran dan pernikahan, RedDoorz Bukit Palma juga kerap dimanfaatkan menjadi tempat singgah keluarga atau teman-teman pengantin untuk bersiap dan make-up. 

Dengan demikian, properti milik Liliek dan Sarsamto ini bahkan bisa meraup omzet ratusan juta per bulannya, dan masuk dalam deretan Top Property dalam aplikasi RedDoorz, yang bisa membantu propertinya makin laris.

Tips membangun hotel di lingkungan hunian

Sarsamto mengungkapkan, sebelum membangun properti, pertama harus sudah siap secara finansial. Kemudian, rencanakan bahwa hunian yang akan dibangun, akan diperuntukkan sebagai properti komersial, sebagai hotel atau kos, bukan sebagai rumah.

Selanjutnya, persiapkan semua perizinan, tidak hanya dengan dinas, tapi juga dengan pihak pengembang, agar jangan sampai menyalahi aturan. 

"Ini harus siap mental dan sabar, karena semua sebetulnya bisa didiskusikan, tapi memang makan waktu," katanya. 

Selanjutnya, apabila properti sudah jadi, upayakan untuk melakukan pelayanan dengan maksimal dan menyediakan fasilitas dasar selengkap mungkin, mulai dari kebersihan yang terjaga, ada TV, dan kulkas, sampai kelengkapan perlengkapan mandi. 

"Yang membuat kami lebih disukai juga mungkin karena pelayanan kami nggak cuma sampai di resepsionis saja, check in lalu selesai, tapi kalau ada kebutuhan apa bisa langsung diperbaiki, kalau banyak barang kami bantu bawakan sampai ke kamar," lanjut Sarsamto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper