Bisnis.com, JAKARTA — Seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, bisnis makanan dan minuman sehat semakin menjamur. Salah satu yang banyak diminati adalah kombucha.
Mengutip MD Anderson Center, kombucha merupakan minuman fermentasi yang terbuat dari teh, bakteri scoby, dan gula. Kini popularitasnya semakin meningkat lantaran banyak orang percaya minuman ini memiliki banyak manfaat kesehatan.
Hal itu karena bahan-bahan yang dan proses pembuatan kombucha bekerja sama untuk menghasilkan probiotik, bakteri yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan usus.
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kombucha menjadi sumber vitamin, antioksidan, dan probiotik, yang merupakan komponen pola makan sehat.
Salah satu pebisnis yang memanfaatkan tren minuman sehat ini adalah Bonang Setoaji, yang berada di belakang merek minuman Bons Fabriek.
Bonang mengawali bisnisnya dari kedai kopi cold brew, yang sempat marak di tengah perkembangan bisnis kopi kekinian. Namun, dia melihat peluang lain di bisnis minuman olahan, yaitu kombucha.
Baca Juga
"Ternyata animo di awal-awal pas saya bikin banyak yang suka. Lalu akhirnya secara data salesnya juga lebih bagus di kombucha dari cold brew, akhirnya saya serius di kombucha," ujarnya kepada Bisnis.
Dimulai di lahan kecil, seluas 12 meter persegi di Yogyakarta pada 2020, kini usaha Bonang sudah bisa memproduksi 4.000 sampai 5.000 kaleng kombucha per bulan, dengan 6 varian.
Berbeda dari yang lainnya, kombucha yang disajikan Bons Fabriek memiliki rasa yang unik dan lebih manis seperti rasabuah kawista, sirsak, dan rempah-rempah seperti jahe dan daun mint. Rasa yang tersedia juga dibuat lebih cocok dengan lidah orang Indonesia.
"Saya ingin menghadirkan kombucha minuman sehat yang enak. Karena biasanya orang dengan kombucha sudah mundur terbayang rasanya yang terlalu asam atau terlalu bersoda, tapi Bons lebih manis dan nyaman diminum," jelasnya.
Adapun, Bonang mengatakan, meskipun prosesnya sulit, keenam varian kombucha Bons sudah bersertifikasi halal dan terdaftar di BPOM.
"Prosesnya lama sekali hingga 2 tahun, dan semua usaha sendiri. Tapi akhirnya bisa dapat sertifikasi halal," katanya.
Untuk dapat sertifikasi halal, produk minuman fermentasi harus memiliki kadar alkohol kurang dari 0,5%. Bonang menjelaskan kadar alkohol pada kombuchanya berada di 0,29% sehingga masih sesuai aturan Halal MUI.
Kini produknya sudah mulai dikenal da dijual di berbagai restoran di Yogyakarta, di beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, dan Jakarta.