Bisnis.com, JAKARTA — Merek pizza terbesar kedua di dunia, Pizza Hut, tengah menghadapi kesulitan lantaran terus merugi di Indonesia.
Berdasarkan catatan Bisnis, emiten pengelola restoran Pizza Hut, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mencatatkan rugi yang membengkak pada kuartal III/2024. Salah satu alasannya adalah imbas konflik Timur Tengah.
Berdasarkan laporan keuangan, PZZA telah membukukan rugi bersih sebesar Rp96,71 miliar per kuartal III/2024, anjlok 148,25% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp38,95 miliar.
Sementara, penjualan neto PZZA juga jeblok 25,93% yoy menjadi Rp2,03 triliun per kuartal III/2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,75 triliun.
Manajemen mengungkap, salah satu yang menjadi penyebab tertekannya kinerja PZZA adalah dampak faktor geopolitik.
Sebelumnya, Direktur Utama Sarimelati Kencana Hadian Iswara juga mengungkapkan bahwa sejak tahun lalu, terdapat faktor boikot yang memengaruhi kinerja perseroan.
Baca Juga
"Krisis Palestina menyebabkan preferensi sebagian konsumen berubah dan berdampak juga kepada kinerja perseroan,” ujarnya.
Pendiri Pizza Hut
Berasal dari Amerika Serikat, Pizza Hut didirikan oleh Dan dan Frank Carney. Mereka mendirikan gerai pizza pertamanya pada 1958 silam.
Dan dan Frank Carney lahir dalam keluarga besar yang beranggotakan 12 anak, dan mereka dibesarkan di Wichita, Kansas.
Mereka mendirikqn usaha pizzanya tanpa pengalaman dan atas kebetulan, ketika seorang tuan tanah yang memiliki gedung yang tidak disewa meminta mereka untuk membuka usaha di tempatnya.
Kedua bersaudara yang masih mahasiswa itu kemudian meminjam US$600 dari ibu mereka dan awalnya membuka restoran bir dan pizza untuk mahasiswa. Mereka membeli peralatan bekas dan memutuskan untuk menyajikan pizza kepada pelanggan mereka.
Resep adonan pizza awal Carney bersaudara awalnya tak jelas, berawal dari "segenggam ini dan segenggam itu" yang dicampur jadi satu. Seiring membaiknya bisnis, mereka belajar membuat resep yang enak dan mengembangkan resep khusus mereka sendiri.
Sejak itu, kedai pizzanya makin laris dan populer, dengan mereka membuka waralaba pertamanya dibuka di Topeka, Kansas.
Pizza Hut di Aggieville, Manhattan, Kansas dibuka tahun berikutnya dan menjadi rumah bagi Pizza Hut tertua yang terus beroperasi di dunia hingga tutup pada 26 Juli 2015. Pizza Hut Aggieville juga yang menjadi Pizza Hut pertama dengan layanan pesan antar dengan skuter roda tiga.
Pada 1964, keluarga Carney mulai mengembangkan merek untuk Pizza Hut, membangun kedai-kedai yang sudah dikenal dengan atap merah yang kita kenal sekarang. Kedua bersaudara itu menjual saham mereka di Pizza Hut pada 1977 dan mundur dari perusahaan yang mereka bangun pada 1980.