Bisnis.com, DENPASAR – Mutiara produksi pelaku UMKM di Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin diminati di pasar nasional dan internasional karena kualitasnya yang dikenal bagus.
Salah satu pelaku usaha Mutiara asal NTB, Ana Pearl berhasil meraih komitmen ekspor ke China senilai Rp1,15 miliar. Kesepakatan tersebut diraih dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 1 - 4 Agustus di Jakarta Convention Center (JCC).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap menjelaskan Ana Pearl merupakan UMKM binaan Bank Indonesia yang gigih meningkatkan kapasitas dan kualitas produknya, sehingga layak mendapatkan buyer dari luar negeri.
“UMKM Ana Pearls yang berhasil mengikuti Penandatanganan Kesepakatan Business Matching Ekspor bersama Starlight Pearls dari China dengan nominal kerja sama senilai Rp1,15 miliar,” jelas Berry dari siaran pers, Rabu (7/8/2024).
Berry juga menyebut omset penjualan produk 30 UMKM Binaan BI NTB di luar pameran KKI periode 10 Juli sampai dengan 4 Agustus 2024 senilai Rp 2,51 miliar dan omset penjualan produk dari lima UMKM yang hadir dalam acara pameran KKI senilai Rp 1,7 miliar.
Mutiara memang menjadi salah satu komoditas ekspor NTB, dan ditargetkan terus meningkat agar ekspor NTB tidak hanya bergantung di satu komoditas saja. Dari catatan Dinas Perdagangan NTB, ekspor Mutiara telah dilakukan ke Jepang, India, Australia, Hongkong, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, hingga Thailand.
Baca Juga
Walaupun volume ekspornya terbilang kecil jika dibandingkan ekspor komoditas tambang, akan tetapi telah memberi dampak yang positif terhadap produksi Mutiara dan lapangan kerja di NTB. Nilai ekspor Mutiara ke luar negeri rata- rata Rp4,4 miliar dengan volume mutiara 1,7 ton.
Bank Indonesia selaku lembaga yang ditugaskan mengakselerasi kinerja ekspor daerah terus mendorong kinerja ekspor komoditas unggulan NTB, menurut Berry ekspor bisa memperkuat ekonomi daerah karena mampu memberikan nilai tambah. Selain Mutiara Bank Indonesia juga memfasilitasi ekspor vanili organik, kopi, ketak, dan produk lainnya.