Bisnis.com, JAKARTA -- Membangun bisnis memang bukan hal mudah, apalagi membuatnya dikenal oleh banyak orang.
Tak menutup mata juga, bahwa untuk memasarkan produk akan menelan banyak biaya dan menguras tenaga. Namun, satu yang menjadi kunci untuk membuat produk jadi terkenal adalah bahwa produknya harus keren.
Chief Creative Officer dan Founder jam tangan asli Indonesia Pala Nusantara, Ilham Pinastiko membeberkan rahasianya membawa produknya bisa dikenal banyak orang.
"Saya selalu bilang di mana-mana, jadi kesimpulannya untuk produk bisa terkenal adalah produk harus keren. Nggak usah ada bumbu-bumbu apa pun. Kalau udah ngomongin keren, udah nggak ada bantahan. Misalnya produknya biasa aja, orang akan mikir dua kali untuk beli. Kalau produk lu keren, udah pasti orang akan beli," ujarnya.
Lantas, apa yang mendasari produk itu dinilai "keren"?
Ilham menyebutkan produk itu harus memiliki narasi, pasar, citra, dan merepresentasikan komunitas, baik ekosistem atau apa pun.
Baca Juga
Kalau sudah menentukan pasar dan bisa membuat kebutuhan untuk pasar tersebut, bisnis akan berjalan dan hasilnya akan mengikuti. Meskipun, diakuinya, jalannya tidak mudah.
"Bahasa ilmiahnya Unique Selling Point, apa yang harus dilakukan? Kalau untuk produk seperti Pala, di antaranya adalah tentukan material, bentuk, packaging, jadi aspeknya banyak sebenarnya yang bisa dibuat unik," paparnya.
Produk yang keren juga tak boleh dinilai oleh diri sendiri atau pembuat produknya, tapi harus diakui oleh konsumen. Oleh karena itu, pertama yang harus diketahui adalah siapa konsumen yang mau beli produknya.
Setelah bicara soal keren, langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk dikenal banyak orang. Ilham menegaskan untuk bisnis sekecil apa pun tetap mempersiapkan rencana pemasaran yang matang.
"Selanjutnya bagaimana bikin produk ini viral, FYP? Ada banyak cara untuk viral, bisa pakai influencer, pakai fitur-fitur iklan di sosial media seperti Instagram Boost, atau marketing tools lainnya, semua harus berfungsi," jelasnya.
Di era internet, semua alat bantu yang disediakan harus dimanfaatkan, buat website, dan masuk ke marketplace, juga tak boleh ketinggalan.
"Walaupun belum bisa 100 persen, setidaknya itu semua harus checked from the list. Itu persiapan matang. Modalnya banyak nggak masalah, yang penting ada dulu. Masukin ke marketplace gitu nggak bayar kok, paling energi, bikin narasinya, masukin fotonya," imbuhnya.
Untuk memasarkan produknya, pada 2010 sebelum membentuk Pala Nusantara, Ilham memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini, dengan beriklan di sosial media, meskipun kala itu pengaruh internet belum sebesar sekarang.
Ilham melakukan riset mendalam selama setahun sebelum memasarkan produknya, dan memulai memasarkan produk dengan peluncuran jam tangan di sebuah pameran pada 2010.
Tak disangka, produknya yang unik laris manis hingga terjual habis 100 buah, dan dipesan lagi 100 buah lainnya, dengan harga Rp1 juta per buah.
Ketika masuk ke 2015-2016, dia mulai memasarkan produknya lewat internet dan mengamplifikasi pemasarannya menggunakan iklan sosial media.
"2015 saya mulai lepas produk ke online, saya buat website hang bagus. Selama produknya unik, bagus, banyak macamnya, terus desain websitenya bagus, ada promo-promo menarik, orang pasti mau beli," ujarnya.
Bermodal sekitar Rp100.000 per hari atau Rp3 juta per bulan beriklan di Facebook, produknya bisa dikenal menjangkau Sabang hingga Merauke, dan terkonversi menjadi penjualan senilai Rp40 juta.
