Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Perusahaan Bioteknologi Terbesar di Dunia

Perusahaan bioteknologi umumnya berfokus pada pembuatan dan pengujian senyawa obat baru untuk penggunaan medis.
Moderna./Bloomberg
Moderna./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Industri bioteknologi terdiri dari ratusan perusahaan yang memadukan biologi dan teknologi untuk mengembangkan obat-obatan dan produk terkait untuk pengobatan penyakit dan kondisi medis. 

Dilansir Investo Pedia ( 12/9/2023) perusahaan bioteknologi umumnya berfokus pada pembuatan dan pengujian senyawa obat baru untuk penggunaan medis dan harus melalui proses uji coba dan persetujuan yang panjang untuk produk yang diproduksi. 

Meskipun banyak tantangan yang dihadapi perusahaan bioteknologi, beberapa perusahaan berhasil menduduki posisi teratas dalam daftar perusahaan bioteknologi. Perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan farmasi seperti Novo Nordisk dan Moderna.

Simak 10 perusahaan bioteknologi terbesar di dunia sebagai berikut:

1. Novo Nordisk

Novo Nordisk adalah perusahaan bioteknologi multinasional yang berkantor pusat di Denmark dengan fasilitas produksi di tujuh negara dan afiliasi atau kantor di 16 negara.

Fokus utama perusahaan adalah perawatan diabetes, perawatan hemofilia, terapi hormon pertumbuhan dan terapi penggantian hormon. Perusahaan ini memproduksi beberapa obat dengan berbagai merek antara lain Levemir, NovoLog, Novolin R, NovoSeven, NovoEight dan Victoza.

2. Moderna Inc

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010, menjadikannya salah satu perusahaan bioteknologi termuda dalam daftar. Perusahaan ini mengembangkan obat-obatan berdasarkan asam ribonukleat messenger (mRNA), sebuah molekul untai tunggal yang membuat protein penunjang kehidupan.

Moderna menjadi berita utama setelah mengembangkan vaksin COVID-19 berbasis mRNA pada tahun 2020. Moderna memfokuskan obat mRNA pada gangguan autoimun, penyakit langka dan menular, serta imuno-onkologi.

3. BioNTech SE 

BioNTech berkantor pusat di Mainz, Jerman. Didirikan pada tahun 2008 oleh Ugur Sahin dan Ozlem Turci, sepasang suami istri yang ingin menyesuaikan pengobatan kanker untuk masing-masing pasien. Pada tahun 2020, mereka bermitra dengan Pfizer untuk mengembangkan vaksin COVID-19 pertama.

4. Regeneron Pharmaceuticals Inc

Perusahaan biofarmasi Regeneron mengembangkan dan memasarkan perawatan obat untuk pasien dengan penyakit mata, kanker, penyakit kardiovaskular, masalah alergi dan peradangan, serta penyakit menular. Perusahaan ini bertujuan untuk melakukan salah satu operasi pengurutan gen terbesar di dunia melalui Regeneron Genetics Center.

5. Vertex Pharmaceuticals Inc

Perusahaan biofarmasi Vertex berfokus pada pembuatan dan pemasaran perawatan obat untuk pasien kanker, fibrosis kistik, penyakit autoimun dan gangguan saraf.

6. Jazz Farmasi PLC (JAZZ)

Perusahaan biofarmasi Irlandia Jazz Pharmaceuticals menciptakan dan mengkomersialkan produk obat yang dirancang untuk mengatasi masalah terkait narkolepsi, psikiatri, manajemen nyeri, dan onkologi.


7. Incyte Corp (INCY)

Berfokus terutama pada obat molekul kecil untuk digunakan dalam onkologi, Incyte adalah perusahaan biofarmasi yang bertanggung jawab untuk menemukan, mengembangkan dan memasarkan terapi obat. Perusahaan ini terkenal dengan obat jakafi, pengobatan untuk myelofibrosis.

8. Novavax Inc

Novavax berkantor pusat di Gaithersburg, MD dan didirikan pada tahun 1987. Novavax adalah perusahaan bioteknologi yang hanya berfokus pada pengembangan vaksin untuk melawan penyakit menular sambil memperjuangkan akses terhadap vaksin penyelamat jiwa di seluruh dunia.

9. Vir Biotech Inc (VIR)

Berkonsentrasi pada pengembangan pengobatan untuk penyakit menular, Vir memiliki satu pengobatan untuk COVID-19, Sotrovimab dan sepuluh terapi lainnya yang sedang dalam tahap pengembangan

10. BioMarin Pharmaceutical Inc

Didirikan pada tahun 1997, BioMarin berkantor pusat di San Rafael, CA. Perusahaan ini memiliki 3.000 karyawan dan berfokus pada pengembangan pengobatan untuk kelainan genetik seperti fenilketonuria (PKU), penyakit CLN2, MPS (IVA, VA, I) dan achondroplasia. (Maria Elfika Simplisia)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper