Bisnis.com, JAKARTA - Nama Roti Bakar Eddy tentu tidak asing lagi di telinga para pecinta kuliner.
Sebagai kedai roti bakar yang legendaris di Ibu Kota dan sekitarnya, nama roti bakar Eddy pasti sudah familiar di telinga warga Jakarta. Berawal dari jajanan kaki lima, kini Roti Bakar Eddy sudah punya beberapa cabang di Jakarta.
Adapun, pendiri dari roti bakar ini adalah Eddy Supardi. Diketahui, beliau sudah berjualan roti sejak tahun 1971. Lokasi awal Roti Bakar Eddy adalah di Kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Hal yang membuat Roti Bakar Eddy terkenal, selain karena cita rasanya yang unik sebab roti yang dihasilkan berasal dari buatan tangan sendiri. Adanya cerita di balik kesuksesan kedai ini pun menjadi daya tarik bagi para pelanggannya.
Sejarah Awal Perkembangan Roti Bakar Eddy
Kesuksesan Eddy sebagai pengusaha roti bakar tak didapatkannya secara instan. Banyak rintangan yang harus dihadapi Eddy selama pada saat awal merintis usaha roti bakar, mulai dari modal yang minim hingga ditertibkan dan diusir oleh petugas keamanan.
Eddy yang berasal dari Solo, Jawa Tengah, pertama kali menginjakkan kaki di ibu kota pada tahun 1966 ketika usianya masih 15 tahun.
Baca Juga
Pada tahun 1971, Eddy mencoba peruntungannya dengan menjual roti bakar dengan menggunakan gerobak.
Sejak awal, RBE memakai roti tawar alias white bread buatan sendiri. Hal ini benar-benar membuat cita rasa Roti Bakar Eddy begitu khas dan beda dari kedai roti bakar lain. Dengan ukuran yang panjang dan ramping, roti RBE pun mulai diminati banyak orang.
Di saat roti bakarnya mulai semakin dikenal, Eddy harus mengalami kerugian besar pada tahun 1980-an. Hal itu terjadi lantaran adanya kerusuhan yang terjadi di wilayah Blok M dan sekitarnya. Pemerintah menetapkan peraturan baru yang tak memperbolehkan warga keluar rumah lewat pukul 21:00 WIB, hingga ini berdampak pada pendapatannya yang terus menyusut.
Konsistensi Jadi Kunci Keberhasilan Bisnis Kuliner
Meski pernah mengalami kerugian, namun kondisi itu tidak membuat Eddy menyerah, berkat konsistensi rasa dan kualitas roti bakar yang tak pernah berubah, membuatnya memiliki banyak pelanggan setia. Lama-kelamaan, Roti Bakar Eddy yang awalnya dijual secara kaki lima menggunakan gerobak, kini menempati bangunan permanen yang lebih bersih dan modern.
Mengikuti perkembangan zaman, menu Roti Bakar Eddy pun terus berkembang, beragam topping dicampurkan, dari keju pelangi, ovomaltine, es krim menambah kenikmatan varian Roti Bakar Eddy.
Hingga kini, setidaknya ada lebih dari lima cabang Roti Bakar Eddy yang tersebar luas di berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Wilayah-wilayah tersebut adalah Depok, Bogor, Blok M, Tanah Abang, Ciledug, Pondok Pucung, Haji Nawi, Pondok Gede, Lenteng Agung, Margonda, dan Cibubur.