Bisnis.com, JAKARTA -- Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyampaikan bahwa dengan sentimen positif pada ekonomi Indonesia tahun ini diharapkan angka pelaku UMKM yang terintegrasi ke ranah digital meningkat menjadi 6 juta.
Dari 8 juta UMKM sebelumnya, setidaknya sudah ada 3,7 juta yang sudah masuk ke ranah digital sepanjang 2020 dan diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pelaku UMKM lainnya.
"Kita berharap [digitalisasi mendukung] pelaku UMKM naik kelas. Bukan hanya platformnya saja tapi pelaku UMKM-nya juga bisa naik kelas," ujar Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto dalam press briefing daring, Kamis (21/1/2021).
Pada saat yang sama dia juga menyampaikan bahwa kendala yang dihadapi untuk digitalisasi adalah kegiatan yang terkonsentrasi di kota-kota besar sehingga ke depan pemerintah pusat akan bekerjasama dengan pemerintah daerah agar gerakan go digital serta bantuan modal untuk ekspansinya dapat tersebar merata.
"Kita juga bisa lihat peran signifikan dari penyedia layanan teknologi finansial terhadap penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha, sepanjang tahun lalu angkanya dilaporkan mencapai Rp140 triliun," ungkapnya.
Di sisi lain kredit usaha rakyat (KUR) dengan plafon atau target penyaluran sebesar Rp190 triliun sepanjang tahun lalu disampaikan sudah melampaui target.
Baca Juga
Pada saat yang sama, pemerintah akan menyesuaikan kembali bunga KUR super mikro, di bawah Rp10 juta - Rp10 miliar, menjadi 3 persen selama enam bulan ke depan.
"Artinya, kedua program pembiayaan ini sudah dinikmati dan dirasakan manfaatnya dan akan dilanjutkan di 2021," ujar Airlangga.
Program perlindungan sosial yang diperuntukkan untuk menjaga daya beli masyarakat juga akan dilanjutkan pada 2021 dengan anggaran yang disiapkan pemerintah sebesar Rp110,2 triliun.
Adapun, bantuan dilanjutkan meskipun nilai yang disalurkan sedikit berkurang dari tahun lalu dengan adanya sentimen perbaikan ekonomi tahun ini.