Bisnis.com, JAKARTA -- Ketika Anda mencoba untuk mendapatkan akses ke pasar internasional, memiliki produk atau layanan yang lebih menarik untuk pasar luar negeri atau hanya ingin memanfaatkan lingkungan baru yang ramah bisnis, ada banyak alasan untuk memulai bisnis luar negeri.
Meskipun sangat menguntungkan, peluang tersebut tidak datang dengan sedikit tantangan. Dengan menyadari potensi jebakan yang menyertai bisnis internasional, Anda dapat memulai perusahaan Anda sendiri di jalur yang benar.
Seperti dilansir melalui Entrepreneur, tentu memulai bisnis di luar negeri ada manfaatnya. tetapi jangan memulai prosesnya tanpa menggali potensi masalah yang akan Anda hadapi di sepanjang jalan:
1. Aturan pajak yang rumit
Menjalankan bisnis di luar negeri secara alami akan menimbulkan komplikasi pajak baru selain apa yang sudah Anda hadapi dalam menjalankan bisnis domestik.
Anda juga mungkin bertanggung jawab atas pajak di negara tempat Anda mendirikan bisnis. Konsultasikan dengan pakar pajak agar Anda tidak mengalami masalah hukum yang serius.
2. Pendaftaran usaha dan peraturan lainnya
Pajak bukanlah satu-satunya masalah peraturan yang harus diperhatikan saat membangun bisnis di luar negeri. Beberapa negara membatasi hak milik untuk orang asing. Yang lain mengharuskan Anda memiliki mitra dari penduduk setempat yang terlibat dalam bisnis Anda. Mempelajari peraturan akan membantu Anda mengambil semua langkah persiapan yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan Anda.
Dengan memahami sepenuhnya aturan suatu negara tentang bisnis milik asing, Anda dapat menghindari denda, penyitaan properti, dan sanksi hukum lainnya.
3. Iklim ekonomi negara target pasar.
Tidak ada dua negara yang secara ekonomi sama. Banyak negara berkembang menyajikan peluang yang signifikan, tetapi masalah seperti disparitas pendapatan dan potensi inflasi yang tinggi juga menyebabkan peningkatan risiko. Ekonomi yang stabil biasanya menawarkan lingkungan yang lebih aman untuk memulai bisnis Anda.
Daripada melihat ke indikator seperti PDB, Investopedia merekomendasikan agar Anda mengevaluasi "indikator kemajuan asli" (genuine progress indicator(GPI)) suatu lokasi. Metrik ini menyesuaikan data konsumsi pribadi berdasarkan faktor-faktor seperti distribusi pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat kejahatan dan bahkan polusi atau perubahan waktu senggang.
4. Potensi hambatan bahasa
Jika Anda tidak berhati-hati, upaya bisnis internasional mudah tersesat dalam terjemahan. Kecelakaan bahasa pada iklan bisa jadi lucu, tetapi juga berpotensi menyinggung audiens target Anda. Segalanya bisa menjadi lebih rumit ketika berurusan dengan peraturan pemerintah atau menegosiasikan kesepakatan bisnis.
Jika Anda belum menguasai bahasa negara tempat Anda ingin berbisnis, bekerja dengan juru bahasa bisnis yang berkualifikasi atau mempekerjakan karyawan bilingual adalah suatu keharusan. Orang ini harus fasih berbahasa Inggris dan bahasa asli serta memiliki pemahaman yang baik tentang terminologi bisnis agar Anda tetap pada jalurnya.
5. Jangan lupa tentang perbedaan budaya
Bahasa bukanlah satu-satunya perbedaan yang mungkin ada saat membuka bisnis di negara asing. Bahkan negara yang menggunakan bahasa yang sama dapat memiliki perbedaan budaya yang signifikan. Anda harus beradaptasi dengan budaya lokal.
Memulai bisnis di luar negeri hadir dengan tantangan yang cukup besar, tetapi juga memberikan peluang unik yang mungkin tidak Anda nikmati jika Anda secara eksklusif berfokus pada pasar domestik. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor penting ini sebelum Anda mengambil risiko, Anda akan memiliki posisi yang lebih baik untuk berhasil masuk ke pasar internasional.