Bisnis.com, JAKARTA - Merebaknya virus corona (Covid-19) sejak awal Maret 2020 ini telah memukul sejumlah pelaku usaha.
Kondisi ini menyebabkan merosotnya omzet hingga 50 persen bahkan sebagian sudah menutup outlet karena tidak memiliki pemasukan sama sekali.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Tri Raharjo memperkirakan kondisi ini akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan. Apalagi pemerintah telah menetapkan status bencana atas wabah Covid-19 hingga 29 Mei mendatang.
“Sejumlah bisnis waralaba yang terkena imbas antara lain di bidang travel, spa, salon, pijak refleksi, kuliner, karoke keluarga, hingga café. Untuk yang berada di mall, dan mall nya tutup bahkan tidak punya pendapatan sama sekali,” ujarnya.
Meski demikian, sambungnya, para pelaku bisnis harus tetap optimis mencari solusi terbaik sehingga usahanya tetap bertahan dan berjalan baik.
Setidaknya, para pelaku usaha perlu memikirkan rencana jangka pendek dalam tiga bulan ke depan dan rencana jangka panjang hingga akhir 2020.
“Tujuannya agar bisnis waralaba dapat bertahan baik franchisor maupun jaringan bisnisnya yang dimiliki franchisee atau mitra,” tuturnya.
Untuk itu, Tri memberikan beberapa tips dari berbagai aspek yang bisa diterapkan oleh para pebisnis waralaba dalam menghadapi pandemik Covid-19 ini, mulai dari aspek keuangan, aspek pelanggan dan marketing, hingga sumber daya manusia.