Bisnis.com, JAKARTA - Awalnya, Bobi Tri Rudiyanto hanya dimintai tolong oleh teman-temannya untuk mencarikan sepatu roda yang kala itu masih sulit didapatkan. Pada 2012, dia pun mulai menjual sepatu roda bekas yang masih layak pakai.
Sejak tiga tahun lalu, dia akhirnya mengembangkan usahanya dengan menjual produk sepatu roda baru. Dia memang fokus pada pemasaran daring melalui media sosial, seperti Facebook, dan memanfaatkan sejumlah marketplace untuk memperluas jangkauan pasarnya. Alhasil, konsumen yang datang pun berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Dia mengkhususkan diri menjual sepatu roda berkualitas. Bahkan, konsumennya kebanyakan berasal dari kalangan profesional. Dalam sebulan, dia mampu menjual sekitar 30 pasang sepatu roda, mulai dari sepatu roda untuk pemula hingga sepatu khusus atlet sepatu roda profesional.
Sepatu roda pemula dijual dengan rentang harga Rp300.000—Rp900.000 per pasang sedangkan untuk sepatu roda free style dibanderol di atas Rp1 juta per pasang. Bahkan, harga sepatu roda bagi kalangan profesional bisa mencapai Rp6 juta-Rp9 juta per pasang. “Marginnya mulai dari Rp50.000—Rp500.000 per pasang sepatu, tergantung pada kualitas dan harga masing-masing jenis sepatu roda,” tutur pria yang menjual produknya di bawah bendera Mags Inline Skate.
Rizal Firdaus juga menjajal usaha tersebut di bawah bendera www.asemka.com. Meski awalnya sedikit takut menjajal bisnis sepatu roda yang katanya bersifat musiman, nyatanya dia membuktikan sendiri bisnis ini mampu bertahan, dan bahkan terus berkembang.
“Tren sepatu roda itu berotasi, dari daerah ke daerah. Kalau kita menjalankan bisnis online, cakupannya seluruh Indonesia dan bisa menangkap peluang dari tren yang berpindah-pindah itu,” tutur Rizal yang memulai bisnisnya sejak 2012.
Awalnya, produk yang dijual Rizal dan sang istri masih didominasi oleh mainan edukatif. Namun, lama kelamaan dia memandang toko onlinenya harus spesifik. Melihat peluang yang menggiurkan pada produk sepatu roda, keduanya lantas memutuskan lebih berfokus pada produk sepatu roda.
Rizal mengaku mampu menjual sekitar 300 pasang sepatu roda per bulan. Sekitar 70% dari sepatu roda tersebut diperuntukkan bagi anak-anak.
Adapun, harganya dibanderol bervariasi sekitar Rp200.000—Rp300.000 per pasang. Dari harga tersebut, Rizal mengantongi margin sekitar 20%.
Lain lagi dengan Reni Yanuarni yang mulanya adalah seorang penulis blog atau blogger. Dia melihat peluang besar berbisnis online hingga akhirnya memutuskan membuka www.tokobundaonline.com pada 2009.
Toko tersebut sebenarnya menjual aneka produk anak-anak, mulai dari tas dan mainan edukatif. Namun, dalam perkembangannya, banyak konsumen yang memesan sepatu roda, terutama sepatu roda bergambar karakter kartun tertentu.
Dalam sebulan, lebih dari 50 pasang sepatu terjual dengan harga antara Rp300.000—Rp525.000 per pasang, tergantung dari jenis sepatu roda, terutama dari jumlah rodanya. Dari harga tersebut, margin keuntungan yang diambil Reni cukup besar, yakni sekitar 40%-50%. “Agak tinggi marginnya karena barangnya sering langka. Permintaan saat ini masih banyak dan masih sangat prospektif.”
Produk yang dijual Reni tak hanya menjangkau konsumen dalam negeri tetapi juga hingga keluar negeri, seperti Singapura, Brunai, Arab Saudi, Australia, Hong Kong, hingga Belanda.
Kuncinya adalah bagaimana membuat brand atau alamat situs produk berada pada urutan teratas di dalam mesin pencarian. Dengan demikian, probabilitas konsumen untuk melongok atau mengunjungi situs atau media sosial semakin besar.