Bisnis.com, JAKARTA - Bagaimana rasanya menjadi pembicara mewakili Indonesia pada konferensi skala global? Tentu Bangga.
Pengalaman inilah yang akan dirasakan CEO PT Kamadjaja Logistics, Ivan Kamadjaja, sebagai pembicara pada Product Development Management Association (PDMA) Global Conferance 2015 di Amerika Serikat pada November mendatang.
Kehadiran putra sulung dari Hura Kamadjaja sebagai pembicara menyusul keberhasilan perusahaan yang dipimpinnya, PT Kamadjaja Logistics meraih kategori Platinum, The Outstanding Corporate Innovator (OCI) Award Indonesia 2015, pada Maret. Penghargaan ini merupakan bukti bahwa perusahaan yang dipimpin Ivan diakui memiliki inovasi yang berkelanjutan untuk pengembangan produk.
Ivan menuturkan sebagai pembicara di konferensi global tersebut dia akan berbagi dengan para pelaku bisnis yang hadir mengenai inovasi yang dilakukan perusahaan logistik, yang dirintis sang ayah pada 1968 tersebut. Beragam inovasi telah dilakukannya sejak bergabung dengan perusahaan keluarga tersebut. Salah satunya adalah pembangunan kompleks fasilitas logistik terpadu, yakni Klog Park Cibitung yang diresmikan pada November 2014.
Dengan inovasi tersebut, dia ingin mengubah mindset publik bahwa gudang bukan sekadar bangunan konvensional dengan empat dinding dan atap yang selama ini dikenal. Banyak pelaku bisnis belum menyadari tingginya biaya logistik muncul akibat salah manajemen.
Ivan mengungkapkan dengan inovasi yang dilakukan perusahaannya, diharapkan dapat membantuk para mitra bisnis dalam menurunkan biaya produksi. Dengan demikian, harga jual produk ke masyarakat dapat terjangkau.“Saya percaya ketika kita bekerja secara all out, maka profit akan datang dengan sendirinya. Kami ingin tidak hanya sekadar survive, tetapi juga menjadi leader , sehingga sangat dibutuhkan inovasi. Kalau tidak, maka kita akan menjadi jasa komoditi sehingga perang harga,” tuturnya.
BUDAYA INOVASI
Pentingnya inovasi untuk mengembangkan perusahaan membuat Ivan tekun mendorong karyawan untuk berani mengeluarkan ide-ide kreatif. Tidak jarang dalam proses mengeluarkan ide tersebut, memicu perdebatan alot. Namun, sengitnya diskusi para karyawan saat mengungkapkan ide justru diapresiasi oleh Ivan. Sebab, dia yakin bahwa keputusan bisnis yang bagus dihasilkan dari diskusi dan debat argumentasi yang sengit.
Dari perdebatan itu biasanya akan mengerucut menjadi keputusan yang matang. “Itu sudah menjadi rule of the game. Kalau tim saya selalu ABS [Asal Bapak Senang] atau yes man , saya justru tidak suka. Saya lebih suka untuk ditantang sehingga kita bisa berdiskusi dan berdebat habis-habisan,” ungkapnya.
Menjadi nahkoda sebuah perusahaan keluarga, bukan berarti tanpa tantangan. Ivan menceritakan sebelum bergabung di perusahaan keluarga, selama tujuh tahun dia menimba pengalaman di perusahaan lain. Dia memutuskan berhenti dari perusahaan tempatnya bekerja setelah sang Ayah memintanya untuk bergabung dan mengurus bisnis logistik milik keluarga.
Masa sulit sangat dirasakan ketika dia harus berjuang untuk membuktikan kemampuannya dalam memimpin dan memajukan bisnis. Selama masa pembuktian ini, Ivan mengaku tidak banyak menuntut fasilitas dari kantor. Tantangan yang lain adalah ketika berhadapan dengan karakter berbeda yakni sang Ayah, dan adiknya, Ivy Kamandjaja dalam mengendalikan perusahaan. Ivan mengaku membutuhkan waktu lima tahun untuk lebih mengenal karakter masing-masing dan mensinergikan perbedaan tersebut menjadi kekuatan perusahaan.
“Awalnya terkesan tidak cocok, beda pandangan, dan beda gaya juga. Saya ini tipe pemikir yang selalu berbicara visi ke depan akan seperti apa dan strateginya bagaimana. Sedangkan adik dan ayah saya lebih ke orang lapangan, berbicara hari ini. Sampai suatu hari kami menyadari disitulah indahnya perbedaan,” katanya.
Semua tantangan itu dapat diselesaikan Ivan karena tidak lepas dari gaya kepemimpinannya yang cenderung mengayomi. Gaya pengayom dianggap tepat oleh Ivan karena tidak lepas dari pesan ayahnya bahwa seorang pemimpin harus dapat menyatukan perbedaan karakter. Selain itu, pemimpin juga harus memiliki visi, menerima kesalahan, objektif, dan bijaksana. “Misalnya, jika memang salah, maka mengaku salah. Jika tetap ngeyel, justru akan terlihat bodohnya karena saya pernah memiliki pemimpin seperti itu,” katanya.
Dalam bisnis, Ivan menerapkan prinsip 4F yakni focus, fast, fantastic, and fun. Menurutnya, dalam bisnis harus fokus dalam bekerja, dan cepat mengambil keputusan. Jika muncul keputusan yang salah, maka harus cepat diketahui, dan segera dilakukan perbaikan. Setiap hasil kerja kita juga harus fantastic dan fun , dengan demikian maka kualitas layanan dapat terjaga. Menurutnya, kualitas merupakan hal yang tidak dapat dinegosiasikan. “Saya juga berusaha tidak terlalu formal dan suka joke dengan teman-teman kantor,” katanya.
KONSISTEN OLAH RAGA
Ivan memang pribadi yang seperti tidak pernah kehabisan tenaga untuk menghasilkan ide kreatif, inovasi, dan selalu fokus menjaga agar perusahaannya menjadi leader. Semua itu ternyata tidak lepas dari upayanya untuk tetap berolah raga di tengah padatnya jadwal kantor dan mengikuti organisasi bisnis. Sejak 2011, gym dan yoga menjadi olah raga pilihannya.
Dia melakukan gym sedikitnya dua kali dalam seminggu, begitu pula dengan yoga. Bagaimana membagi waktunya?
Baginya, kesempatan berolah raga tidak lepas dari skala prioritas saja. Tidak jarang dia melakoni olah raga kegemarannya itu pada malam hari. “Kalau ada staf saya bilang tidak sempat maka saya contohkan jika staf tersebut ditelepon [Presiden] Jokowi ada proyek Rp1 triliun, datang nggak. Pasti datang kan. Ini hanya masalah prioritas saja,” katanya.
Gaya hidup sehat ini pula yang menginspirasi para karyawannya hingga akhirnya ikut rajin berolah raga. Ivan bahkan tidak sungkan untuk berbagi tips seputar gaya hidup sehat kepada karyawan. “Kebahagiaan saya adalah saat karyawan mengalami life changing experiences,” katanya.
Satu hal yang tidak kalah penting, Ivan mengakui keberhasilannya saat ini juga tidak lepas dari dukungan keluarga yang terus membesarkannya, utamanya pada saat masa jatuh bangun di masa awal mendapatkan tanggung jawab memimpin perusahaan.[]