Bisnis.com, JAKARTA--Tak jarang keputusan membeli mobil pribadi lantaran pemiliknya memang senang duduk di balik kemudi. Namun, betapapun seseorang suka nyetir jangan heran kalau akhirnya menyerahkan kemudi kepada sopir ketimbang menghadapi kemacetan di Ibu Kota.
Semacam itulah perasaan Rieva Muchsin yang sehari-hari berperan sebagai Chief Marketing Officer PT Garansindo Inter Global, yakni distributor resmi merek Jeep, Chrysler, Dodge, dan Fiat. “Saya hobi nyetir tapi nggak tahan dengan macet,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Alhasil, perjalanan bersama sport utility vehicle (SUV) kelas menengah Jeep Grand Cherokee dilakoni dengan bantuan sopir. Menurut Rieva, mobilitas di Jakarta akan lebih banyak membuang waktu kalau harus nyetir sendiri.
Pasalnya, jarak yang bisa ditempuh dalam 15 menit dapat molor berjam-jam kalau Si Komo sedang lewat alias macet. Jika ditemani sopir, selama macet Rieva tetap bisa melakukan aktivitas lain terutama menuntaskan pekerjaan.
“Sebetulnya, bagaimanapun kemacetan di Jakarta [dengan bantuan sopir] di dalam Grand Cherokee tetap saya nyaman. Di dalamnya ada fitur entertainment hingga instalasi laptop kalau saya harus sambil kerja di dalam mobil,” ujarnya.
Kendati demikian, pria yang selalu membawa bantal leher di mobil itu tak segan bergantian tugas dengan sopirnya. Dia kerap berpesan agar tak segan membangunkan selagi dirinya tidur jika pengemudi merasa kantuk.
“Saya bilang ke sopir, saya mau tidur dulu dan kamu jangan ngantuk. Kalau ngantuk bangunkan saya. Namanya juga manusia, senyaman apapun mobi tetap bisa merasa lelah,” kata Rieva.
Dia mengaku senang berpergian menggunakan Jeep Grand Cherokee. Mobil ini nyaman dikendarai dalam berbagai kondisi termasuk hujan deras. Sekalipun harus melintas di jalanan banjir, asalkan ketinggan air tak lebih dari 60 cm laju Grand Cherokee tetap oke.