Bisnis.com, Jakarta - Pesatnya perkembangan tren fashion membuat banyak pelaku usaha memproduksi benda kreatif. Salah satunya adalah sepatu hak tinggi bermodel unik produksi duet pebisnis muda Dewi Arrum dan Donna.
Siapa sangka, sepatu jenis high heels unik yang mereka produksi ini berhasil menggaet banyak penggemar mulai dari anak muda, artis Ibu Kota, hingga desainer luar negeri.
Salah satu produsen yang menapaki laba dari bisnis high heels unik adalah Dewi Arrum, 24, dan Donna Turner, 29.
Kedua perempuan muda asal Bandung ini memulai usaha sepatu yang dinamakan Prugna Shoes sejak enam tahun silam.
Dewi menuturkan, latar belakang dia dan Donna mendirikan bisnis ini karena tingginya permintaan konsumen.
“Awalnya kami berdua mulai dengan bisnis baju. Ternyata, orang-orang justru banyak yang minta dibuatkan sepatu,” ujar Dewi ketika ditemui di pergelaran Indonesia Fashion Week 2014 di Senayan, Jakarta.
Melihat besarnya peluang yang bisa digarap, Dewi dan Donna pun mulai mencari-cari model sepatu untuk diproduksi.
Karena banyaknya produsen yang berkompetisi di bisnis ini, mereka pun membuat model sepatu hak tinggi nan unik.
Selain terlihat beda dengan produk sepatu lain di pasaran, sepatu hak tinggi dengan model tak biasa ini memiliki penggemar tersendiri.
Untuk inspirasi, Dewi dan Donna banyak mencari inspirasi dari tren fashion terkini dan beberapa artis terkenal.
“Salah satu patokan kami kala membuat Prugna Shoes adalah Lady Gaga. Dia sering sekali memakai sepatu dengan hak yang sangat tinggi dan berbentuk aneh. Karena itu, banyak orang-orang yang ingin menggunakan sepatu model unik yang dipakai Lady Gaga,” ujar Dewi seraya menyebutkan tinggi hak yang dibuat mulai dari 9cm sampai 30cm.
Dewi mengaku tidak semua sepatunya bisa digunakan untuk pemakaian sehari-hari.
Sepatu dengan tinggi hak sekitar 20cm - 30cm dan dengan bentuk hak yang nyeleneh biasanya digunakan untuk sesi pemotretan fashion.
Namun demikian, dia tetap memproduksi sepatu-sepatu yang bisa dipakai konsumen pada umumnya.
Agar kuat dan kokoh, Dewi dan Donna menggunakan material kayu mahoni dan albasia.
Hak kayu tersebut dikombinasikan dengan berbagai jenis bahan misalnya kulit sapi, kain tradisional, beludru, bahan dan glitter.
Tak hanya itu, mereka acap mengukir hak dengan bentuk-bentuk nyentrik misalnya pola geometris, tengkorak, huruf, dan lainnya.
Dewi mengaku, karena bentuk-bentuk yang unik tersebut, dia sering kali merasa kesulitan mencari perajin sepatu.
“Kebanyakan perajin sepatu membuat alas kaki dengan pola standar. Jarang yang bisa membuat bentuk unik, tetapi bisa kokoh, nyaman, dan trendi. Sampai saat ini saya sudah ganti perajin hingga 5 kali,” ujarnya.
Saat ini, Prugna Shoes memiliki 14 orang perajin dengan kapasitas produksi 200 - 300 pasang sepatu tiap bulan.
Meski mengalami beberapa hambatan produksi, Dewi dan Donna tetap kebanjiran order.
Konsumennya mulai dari pecinta fashion, mahasiswa mode, desainer pakaian, hingga artis-artis Ibu Kota.
Hebatnya, produk Prugna Shoes juga dilirik desainer-desainer internasional.
“Desainer luar negeri yang pernah pesan sepatu datang dari beberapa negara di antaranya Singapura, Malaysia, Hong Kong, hingga Rusia,” ujar perempuan yang gemar berbisnis ini.
Karena keunikan modelnya, sepatu-sepatu hak tinggi buatan Dewi dan Donna dijual dengan harga yang tak murah.
Sepasang alas kaki trendi tersebut dijual mulai dari Rp300.000 hingga Rp1.000.000.
Harga tersebut tergantung material yang dipakai dan tingkat kesulitan pembuatan.
Untuk memperluas pasar, Dewi dan Donna menjajakan produk sepatu hak tinggi buatan mereka melalui berbagai macam media di antaranya toko, website online, dan pameran.
“Untuk pemeran kita tidak sembarangan ikut. Karena segmen konsumen sepatu Prugna Shoes kalangan menengah ke atas. Satu-satunya pameran yang kami ikuti hanya Indonesia Fashion Week,” ujar Dewi.