Bisnis.com, JAKARTA -- Lari menjadi salah satu olahraga dan hobi yang digemari banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kini, lari bahkan tak lagi menjadi olahraga paling murah karena banyak orang berlomba menggunakan perlengkapan terbaik, termasuk sepatu lari yang paling nyaman.
Jika bicara soal sepatu lari, brand-brand besar seperti Nike atau Adidas pasti masih menjadi Top-of-Mind. Namun kini, brand asal Swiss satu ini mulai mendominasi jadi sepatu favorit para penggemar olahraga lari.
Menariknya, di balik brand sepatu tersebut adalah seorang mantan atlet Ironman asal Swiss, yang sebelumnya pernah didukung oleh Nike, Olivier Bernhard.
Berlari seumur hidupnya, dan bahkan hidup dari berlari, Bernhard sempat menawarkan sebuah prototipe sepatu lari yang menurutnya memiliki bantalan yang lebih nyaman. Namun, ide tersebut ditolak oleh Nike.
Dia kemudian mengembangkan idenya tersebut bersama empat rekannya, dan membangun brand sendiri, On, yang kini bersaing dengan dua brand besar tersebut.
On mengandalkan seri sepatu bernama "Clouds" alias awan, yang digambarkan oleh produsennya sebagai bantalan saat kaki mendarat di lantai, yang nyaman namun menciptakan fondasi yang kokoh untuk mendorong langkah berikutnya.
Sosok Pendiri On
Saat salah Bernhard masih kecil, berlari membuatnya merasa utuh. Dia mengalami kesulitan untuk fokus di sekolah, dan mengatakan bahwa di masyarakat saat ini dia mungkin harus diberi obat untuk membantunya fokus.
Beruntung, orang tuanya menyadari bahwa ada energi berlebih yang harus dia keluarkan, sehingga mereka memasukkan Bernhard ke dalam klub lari.
Hal itu yang kemudian mengubah segalanya. Dia berlari sejak usia 5 tahun, dan pengalaman itu memberinya rasa memiliki dan tempat dan akhirnya dia tumbuh menjadi atlet Swiss profesional.
Sebagi seorang Ironman di berbagai kejuaraan, dia tidak pernah bermaksud untuk membuat sendiri merek untuk melakuan disrupsi atau menantang brand lain. Dia bahkan tidak pernah bermaksud untuk membuat perusahaan sepatu lari.
Baca Juga : Industri Sepatu di Pusaran Badai PHK |
---|
Namun, ide tersebut muncul ketika dia mencari cara untuk tidak membuat produk lari baru tetapi untuk menciptakan pengalaman dan perasaan lari yang berbeda.
"Saya selalu merasa tidak ada ruang untuk sepatu lari lain, tetapi untuk nuansa lari yang berbeda. Saya sendiri tidak tahu cara membuat atau memproduksi sepatu lari, tetapi saya memiliki mimpi yang melekat pada diri saya [di mana] saya benar-benar ingin menghadirkan nuansa berbeda itu dalam sepatu lari," ujarnya, dikutip dari Inc, Senin (19/5/2025).
Pada saat itu, Bernhard yang menjadi atlet di bawah sponsor Nike pertama kali mendekati perusahaan tersebut dengan idenya. Sayangnya, dia ditolak dan itu menjadi pencetus dia akhirnya memulai proyeknya sendiri dan, kemudian, perusahaannya sendiri.
Bernhard mengakui bahwa jika dia berada di posisi Nike saat itu, dia mungkin akan menertawakan dirinya sendiri, karena prototipe sepatu yang dia tunjukkan, yang menurutnya "mengerikan".
Prototipe pertama untuk sepatu kets On Running adalah semacam Frankenstein. Bernhard mengatakan dia merekatkan potongan selang taman ke sepatu lari tradisional untuk menciptakan pendaratan yang lebih lembut dan mekanisme seperti papan loncat untuk mendorong saat bergerak, seperti per pada mobil.
Mungkin terlihat agak asal-asalan saat dia menyatukan sampelnya, tetapi sensasi saat menggunakan sepatu itu persis seperti yang dia cari.
Bernhard menggambarkan kariernya saat ini seperti "menjelajahi mimpi," dan mengatakan bahwa dia selalu bahagia karena dia selalu melakukan apa yang dia sukai.
Bahkan setelah Nike berkata tidak kepadanya, dia bertekad untuk tetap mewujudkan idenya. Bertahun-tahun menjadi atlet profesional telah mengajarkannya bahwa kata "tidak" sering kali berarti "tidak sekarang", jadi dia tetap pada jalurnya.
Bernhard kemudian mempresentasikan ide dan konsepnya kepada dua orang teman, David Allemann dan Caspar Coppetti, dan meskipun kedua pria ini menganggap prototipe sepatu itu buruk, mereka menjadi pengikutnya setelah berlari dengan sepatu itu.
Ketiga sahabat itu kemudian membentuk perusahaan On Holding AG di Zurich pada 2010 dan dengan cepat mengembangkan pengikut yang agak fanatik di kalangan pelari.
Pasalnya, begitu orang mencoba sepatu itu, mereka terpikat dan tidak ragu membayar berapa pun harganya untuk mendapatkan sepasang sepatu itu.
Bernhard mengatakan bahwa banyak orang sudah memperingatkannya agar tidak perlu bersaing dengan merek-merek besar seperti Nike, Adidas, atau New Balance, tetapi dia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun berlatih di Pegunungan Alpen Swiss dan dia yakin betul bahwa dirinya bukan orang yang senang menghindar dari perjuangan berat atau ketidaknyamanan.
Dia mengatakan bahwa dia suka pergi ke pegunungan untuk menguji dirinya sendiri dan meningkatkan kemampuannya, jadi tidak mengherankan jika dia berakhir di posisi yang sama dengan sebuah produk, yang memaksanya hingga batas maksimal untuk melihat bagaimana produk itu bisa menjadi lebih baik.
Fokus Pada Kualitas Produk
Alih-alih fokus pada persaingan dengan brand besar, para pendiri On Running tidak terlalu khawatir tentang persaingan dan lebih peduli untuk menciptakan produk hebat yang mereka sendiri ingin beli.
Dengan lebih berfokus pada produk, mereka tidak hanya dapat menemukan ceruk unik mereka di bidang atletik, tetapi juga menciptakan produk yang unggul dan memperoleh kesuksesan pendapatan yang luar biasa.
Memulai bisnis sendiri dan membuatnya sukses adalah sebuah kemenangan, tetapi On Running sedang bergerak ke arah sesuatu yang lebih besar.
Setelah beberapa waktu berdiri, mereka didekati oleh legenda tenis dan sesama atlet Swiss Roger Federer. Federer ternyata bukan hanya seorang penggemar. Dia juga tertarik untuk terlibat lebih jauh.
Federer bisa dibilang adalah G.O.A.T (greatest of all time/terbaik sepanjang masa), dan secara kolektif orang-orang Swiss memiliki banyak kesamaan dalam hal visi dan DNA kompetitif.
Federer kemudian bergabung dan bahkan menginvestasikan uangnya sendiri pada merek tersebut. Bersama tim On Running, Federer mulai mendesain sepatu tenis dan menghabiskan sebagian besar masa karantina pandemi untuk mengerjakannya.
Lewat keterlibatan Federer, nampaknya On Running juga telah siap untuk terjun ke olahraga mana pun di mana ada peluang.
Tip Bisnis Olivier Bernhard
Membangun bisnisnya tak berapa lama setelah resesi, dia mengatakan bahwa yang terpenting dalam membangun bisnis adalah produk yang tahan terhadap resesi.
Dia mencatat bahwa bahkan selama masa keuangan yang sulit, orang tetap akan menginvestasikan uang untuk kesehatan mereka, dan dia tidak salah.
Terlebih setelah pandemi, lebih dari sebelumnya, orang ingin menghabiskan lebih banyak waktu di luar, tetap aktif daripada hanya duduk atau tiduran di sofa dan menemukan lebih banyak cara untuk berolahraga dan tetap sehat.
On telah membuktikan bahwa merek sepatu ini adalah merek yang dapat bertahan dalam ujian waktu. Dimulai saat resesi dan berkembang pesat selama pandemi global.
Para pendirinya juga telah menunjukkan bahwa produk mereka adalah jenis yang akan diinvestasikan orang bahkan selama masa-masa sulit.