Bisnis.com, JAKARTA - Jaringan kedai kopi lokal, Flash Coffee, bakal segera mewujudkan niatnya melakukan ekspansi setelah mendapatkan tambahan pendanaan sebesar US$3 juta.
Mengutip Global Coffee Report, hasil dana investasi dari pemodal ventura global TA Ventures dan didukung oleh investor lama White Star Capital ini bakal ditujukan untuk mendukung Flash Coffee membuka lebih dari 70 gerai di seluruh negeri pada 2025.
Flash Coffee melaporkan bahwa pendapatan per gerai telah berlipat ganda selama 12 bulan terakhir, dan semua gerai kini beroperasi dengan menguntungkan.
Dengan demikian perusahaan berharap untuk meluncurkan gerai di dua kota baru sebagai bagian dari tujuan ekspansi pada 2025.
Selain ekspansi, Flash Coffee juga telah menjalani desain ulang gerai yang ekstensif dalam upaya untuk menonjolkan akarnya di Indonesia.
Kini, sejumlah gerai Flash Coffee telah menampilkan tanda bertuliskan ‘Kebanggaan Indonesia’ pada logonya, dan gerai-gerainya menonjolkan tekstur alami dan bahan-bahan daerah.
Baca Juga
Sosok di Balik Flash Coffee
Di balik keberhasilan Flash Coffee hingga saat ini, ada peran penting David Brunier, sebagai pendiri sekaligus CEO dari Flash Coffee.
David Brunier membangun startup pertamanya saat dia duduk di bangku kuliah. Mengutip laman LinkedIn miliknya, dia merupakan lulusan General Management dan International Business dari EBS Universitat fur Wirtschaft und Recht pada 2014.
Sejak usia empat tahun, David Brunier sudah mengetahui bahwa dia ingin menciptakan sesuatu. Meskipun belum tahu dia ingin menjadi pengusaha atau tidak, tapi tahu bahwa dia ingin menciptakan produk.
Sebelum mendirikan Flash Coffee, Brunier sudah membangun kemampuannya bekerja di bidang pengembangan dan inovasi di Logo One Industries di Dubai, UEA sejak 2012, dan berlanjut di bidang yang sama di UFOstart AG di California, AS pada 2013.
Dia juga sudah mulai mendirikan beberapa perusahaan rintisan sejak kuliah, di antaranya Wine Genius di yang dia bangun pada 2014 di Jerman.
Kemudian, pada 2015, Brunier bergabung dengan layanan pesan-antar makanan Foodora sebagai manajer pengembangan bisnis. Kerja keras dan keterampilannya dengan cepat menghasilkan hasil.
Pada 2018, dia sudah ditunjuk menjadi CEO tim Austria di Foodora. Namun, pada 2017, Brunier memutuskan untuk pindah ke Singapura dan menjadi kepala pemasaran (APAC) untuk Foodpanda, bagian dari Foodora.
Tidak merasa puas, dia masih menyimpan mimpi untuk bisa menciptakan bisnisnya sendiri dan ingin melihat apakah dia masih bisa mengejarnya. Dari sinilah dia mendapatkan ide untuk mendirikan Flash Coffee.
Brunier mendirikan Flash Coffee pada 2019, bersama Sebastian Hannecker, sebuah jaringan kopi berbasis teknologi yang menyajikan kopi berkualitas tinggi untuk kelas menengah Asia yang sedang berkembang melalui lebih dari 250 gerai di enam pasar di Asia Pasifik.
Di Flash Coffee, Brunier menjadi pendiri sekaligus CEO, dan membawanya menjadi salah satu jaringan kedai kopi dengan pertumbuhan tercepat di Asia.
Melihat perkembangan Flash Coffee yang begitu pesat, menjadi hal penting baginya untuk membawa usahanya beradaptasi dengan gaya hidup konsumen modern.
Pada 2021, perusahaan berupaya mengurangi dampak plastiknya untuk semua pembelian dengan memulihkan lebih dari 80.000 kilogram sampah plastik hingga saat ini melalui kerja sama dengan Cleanhub, sebuah perusahaan yang menyelamatkan bumi dengan membebaskan bumi dari polusi plastik.
Dengan posisinya sebagai model bisnis 'Grab and Go', Flash Coffee juga hingga kini mampu beroperasi dengan menghemat biaya yang signifikan, bahkan menjadi perusahaan yang menguntungkan.
Setelah membuka lebih dari 250 kios kopi di tujuh negara hanya dalam waktu dua tahun, Brunier mewujudkan mimpinya.
