Bisnis.com, JAKARTA -- Warren Buffett, investor miliarder dan CEO Berkshire Hathaway (BRK.B), terkenal karena kebijaksanaannya tentang pasar dan investasi jangka panjang.
Namun, salah satu pelajaran yang dia berikan dan paling berdampak serta bersifat pribadi, bukan bagaimana dia menyikapi pasar saham, melainkan pada keputusan sehari-hari yang diambil orang dengan dompet mereka:
"Jika Anda membeli barang yang tidak Anda butuhkan, Anda harus segera menjual barang yang Anda butuhkan."
Kutipan yang tampak sederhana ini menyentuh mereka yang peduli finansial modern, yakni konsumsi impulsif dan konsekuensi tersembunyi dari hidup di luar kemampuan.
Di era kepuasan instan, kredit mudah, dan kebisingan pemasaran yang tiada henti, nasihat Buffett menjadi pengingat yang serius dan sangat relevan.
1. Tidak Impulsif
Baca Juga
Buffett berpesan tentang "perangkap finansial" yang umum dilakukan banyak orang tetapi sebenarnya berbahaya. Misalnya, membeli barang-barang yang tidak penting secara impulsif atau karena kebiasaan, sering kali dengan uang pinjaman, dengan ilusi bahwa barang tersebut mungkin tidak berbahaya saat itu.
Namun seiring waktu, pembelian ini dapat berubah menjadi utang, berisiko menimbulkan kekurangan arus kas, dan kerapuhan finansial.
Ketika ada kejutan tak terduga seperti tagihan medis yang tiba-tiba, kehilangan pekerjaan, atau kenaikan suku bunga, mereka yang telah menghabiskan terlalu banyak uang dengan utang mungkin akan terpaksa melikuidasi aset, menarik tabungan pensiun, atau bahkan menjual harta benda penting hanya untuk tetap bertahan.
Dengan kata lain, pilihan pengeluaran yang buruk hari ini dapat membahayakan keamanan di masa mendatang.
2. Filosofi Disiplin Finansial
Buffett selalu memperjuangkan disiplin finansial. Dari rumahnya yang tetap sederhana di Omaha, yang masih ditinggalinya hingga kini, hingga gaya hidupnya yang sangat hemat. Dia mewujudkan filosofi yang mengutamakan nilai, fungsi, dan perencanaan jangka panjang daripada pamer atau mengikuti tren.
Dia juga telah berulang kali mengatakan bahwa menghindari pembelian yang tidak perlu adalah bentuk investasi untuk masa depan Anda sendiri.
Filosofi disiplin keuangan ini lebih dari sekadar memangkas pengeluaran. Ini tentang menyelaraskan kembali nilai-nilai, bagaimana membedakan antara keinginan dan kebutuhan, mepertanyakan apakah pembelian yang akan dilakukan bisa membawa nilai jangka panjang, dan memastikan bahwa setiap uang yang dibelanjakan memiliki tujuan yang selaras dengan tujuan Anda yang lebih luas, entah itu menabung untuk masa pensiun, membeli rumah, atau membangun jaring pengaman
3. Peringatan untuk Era Konsumerisme
Pada 2025, kutipan Buffett sangat mengena. Ekonomi konsumen saat ini dibangun di atas pemicu psikologis yang dirancang untuk mendorong pengeluaran, penjualan kilat, pemasaran melalui influencer, opsi "beli sekarang, bayar nanti", dan iklan yang disesuaikan secara algoritmik yang membuat keinginan terasa seperti kebutuhan.
Lalu, hal itu digabungkan dengan tekanan inflasi dan stagnasi upah, dan jutaan orang hidup pas-pasan, bukan hanya karena pendapatan rendah, tetapi karena pola pengeluaran yang tidak berkelanjutan.
Data terbaru menunjukkan peningkatan tajam dalam utang kartu kredit di antara rumah tangga di berbagai belahan dunia, dan tingkat tabungan semakin anjlok. Tren ini adalah tanda peringatan yang jelas bahwa banyak yang mengarah ke skenario yang diperingatkan Buffett, yaitu menghabiskan terlalu banyak uang sekarang, hanya untuk membayar harga yang mahal di kemudian hari.
3. Membangun Kekayaan Dimulai dengan Menghemat Uang
Nasihat Buffett sangat relevan bagi generasi muda, yang menghadapi masa depan keuangan yang lebih tidak pasti, dengan adanya utang mahasiswa, tidak terjangkaunya perumahan, dan lebih sedikit pilihan dana pensiun tradisional.
Bagi mereka, kekuatan menahan keinginan untuk menghabiskan setiap uang tambahan, dapat menjadi pembeda antara kemandirian finansial dan ketidakstabilan keuangan.
Hidup di bawah kemampuan Anda, menghindari pembelian yang tidak perlu, dan menginvestasikan selisihnya adalah salah satu formula membangun kekayaan paling sederhana yang telah dianjurkan Buffett selama beberapa dekade. Memang tidak akan glamor, tetapi berhasil.
4. Belanjakan Sesuatu dengan Niat
Pada akhirnya, nasihat Buffett bukan hanya tentang mengapa Anda tidak pernah menikmati uang yang Anda miliki, tapi lebih kepada untuk memastikan bahwa kenikmatan tidak seharusnya mengorbankan kesejahteraan Anda di masa depan.
Sarannya adalah dengan mendorong perubahan pola pikir, dari mengonsumsi secara reaktif menjadi mengelola uang secara proaktif.
Karena dalam dunia Buffett, cara tercepat untuk kehilangan hal-hal yang benar-benar penting adalah dengan terus-menerus mengejar hal-hal yang tidak penting.