Bisnis.com, JAKARTA -- Harta orang terkaya di Indonesia terus berfluktuasi, salah satunya dialami wanita terkaya di Indonesia Marina Budiman.
Berdasarkan laporan Bloomberg pada Rabu (19/3/2025), kekayaannya sempat amblas US$3,6 miliar atau hampir Rp60 triliun dalam tiga hari.
Penurunan kekayaannya hampir separuh dari total kekayaannya di pertengahan Maret sebesar US$7,5 miliar atau sekitar Rp123,93 triliun.
Namun, menurut data Forbes Real Time Billionaire per Kamis (20/3/2025), kekayaan Marina Budiman sudah kembali bertambah US$1,7 miliar menjadi US$5,3 miliar atau sekitar Rp87,27 triliun.
Sosok Marina Budiman
Jadi wanita terkaya di Indonesia, perempuan kelahiran 31 Desember 1960 itu dikenal sebagai salah satu pendiri sekaligus komisaris utama perusahaan pusat data PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), dan juga inisiator PT Indointernet Tbk (EDGE).
Baca Juga
Dia merupakan seorang lulusan University of Toronto yang menyelesaikan pendidikan pada 1985 setelah mengambil jalur pendidikan Bachelor of Arts/Economics.
Sekembalinya ke Tanah Air, Marina mulai mengawali karirnya sebagai bankir dengan posisi account officer di Bank Bali.
Di pekerjaan pertamanya itulah dia bertemu dengan Otto Toto Sugiri. Mereka berdua kemudian mencermati peluang teknologi dan bisnis yang turut mengantarkan Marina menjadi wanita terkaya di Indonesia kini.
Bersama Otto, Marina sempat bergabung di perusahaan PT Sigma Cipta Caraka, yang didirikan Otto dan berkarir di sana sebagai manajer proyek dari 1989 hingga 2000.
Sampai pada 1994, Marina dan Otto kemudian bekerja sama merintis perusahaan PT Indointernet Tbk. atau yang kini dikenal dengan Indonet (EDGE). Perusahaan ini menjadi penyedia layanan internet pertama di Indonesia.
Pada 2008,Telkom Indonesia mengakuisisi Sigma Cipta Caraka yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) pada 2011. DCI Indonesia merupakan kolaborasi antara Marina, Otto, dan Han Arming Hanafia.
Peluang teknologi yang kian melaju akhirnya mendorong DCI Indonesia go public di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Januari 2021. Tak lama berselang, menyusul PT Indointernet Tbk. (EDGE) yang mulai mencatatkan sahamnya di pasar modal pada 8 Februari 2021.
Saat ini, Marina memegang 22,51% saham DCII atau sekitar 536,50 juta saham dan 1,64% atau 6,62 juta saham EDGE.
Adapun, DCII yang dirintis Marina masih menguasai setidaknya lebih dari 50% pusat data di Indonesia dengan fasilitas 15 bangunan pusat data berkekuatan 200MW. Perusahaan tersebut bekerja sama dengan 134 perusahaan keuangan, e-commerce, dan 44 perusahaan telekomunikasi.