Bisnis.com, JAKARTA - Setelah empat menyalip kekayaan pendiri Microsoft, Bill Gates, mantan karyawan perusahaan terbesar itu kini memiliki kekayaan di atas Warren Buffett, inevstor panutannya dan panutan banyak orang.
Mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer, tercatat memiliki kekayaan senilai US$151 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index, menjadikannya orang terkaya kesembilan di dunia.
Kekayaannya mengungguli investor panutannya dan banyak pelaku pasar, Warren Buffett dengan selisih hampir US$10 miliar.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan The Wall Street Journal, Ballmer mengungkap bahwa strategi investasinya cukup dipengaruhi oleh Buffett.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa Ballmer menyimpan lebih dari 80% portofolionya dalam bentuk saham Microsoft. Sedangkan, sisanya disimpan dalam dana indeks.
"Microsoft mengungguli hampir semua aset lain yang bisa saya miliki," kata Ballmer, dilansir Wall Street Journal, Senin (23/12/2024).
Baca Juga
Strategi investasi Ballmer sebenarnya bertentangan dengan kebijaksanaan konvensional, yang menyatakan bahwa untuk mengurangi risiko investasi, harus melakukan diversifikasi modal di berbagai kelas aset.
Orang-orang terkaya di dunia biasanya berinvestasi di luar saham dan obligasi untuk aset non-likuid seperti ekuitas swasta dan real estat. Namun, Ballmer mengatakan dia kebanyakan menghindari ekuitas swasta.
Pria berusia 68 tahun itu pernah mencoba melakukan diversifikasi di masa lalu tetapi mengatakan dia kesulitan untuk menemukan pengelola dana yang secara konsisten bisa mengalahkan pasar.
"Satu-satunya saham yang benar-benar saya pelajari adalah Microsoft, karena itu masih sangat, sangat menjadi hal nomor satu yang saya miliki," kata Balmer.
Ballmer memulai kariernya di Microsoft pada 1980 dan menggantikan pendirinya, Bill Gates, sebagai CEO pada 2000.
Menurut laporan berbagai sumber, Ballmer memegang 333 juta saham, atau 4% saham, di Microsoft ketika dia mengundurkan diri sebagai CEO pada 2014.
Saham Microsoft naik 16,1% sepanjang tahun ini. Raksasa teknologi yang berbasis di Seattle itu telah berada di depan perlombaan AI dengan taruhan besar pada perusahaan rintisan seperti OpenAI milik Sam Altman dan Mistral AI milik Prancis.
Pada Oktober, CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan bahwa bisnis AI perusahaan berada di jalur yang tepat untuk melampaui tingkat pendapatan tahunan sebesar US$10 miliar pada kuartal berikutnya.
Nadella mengatakan, hal itu akan menjadikannya bisnis tercepat dalam sejarah Microsoft yang mencapai tonggak sejarah itu.
Terkait dengan posisinya kini, Ballmer mengaitkan keuntungan besarnya dalam saham Microsoft dengan keberuntungan, dan kesetiannya pada perusahaan tersebut.
Sebelum menyalip Buffett, Ballmer sempat menyalip kekayaan pendiri Microsoft, Bill Gates pada Juli 2024 dan merebut posisi menjadi orang terkaya keenam di dunia.
Melansir Bloomberg Billionaires Index, lebih dari 90% kekayaan Ballmer yang bernilai US$157,2 miliar saat itu, berasal dari saham Microsoft.
Sementara itu, Gates telah mendiversifikasi kekayaannya sebesar US$156,7 miliar dengan sekitar separuhnya disimpan di Cascade Investment, yang diperoleh dari hasil penjualan saham Microsoft dan dari dividen.