Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Isak Andic Miliarder Pendiri Mango yang Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung

Pendiri Mango, Isak Andic, meninggal dunia di usia 71 tahun karena kecelakaan saat mendaki gunung, simak profilnya
Isak Andic Miliarder Pendiri Mango/instagram Mango
Isak Andic Miliarder Pendiri Mango/instagram Mango

Bisnis.com, JAKARTA — Miliarder pendiri brand fashion Mango, Isak Andic, mendadak dikabarkan meninggal dunia, saat mendaki gunung.

Kabar tersebut meninggalkan kabar duka di dunia mode.

Dilansir Reuters, Isak Andic, pendiri Mango, meninggal dunia secara tragis pada usia 71 tahun dalam sebuah kecelakaan saat mendaki di dekat Barcelona, Spanyol. 

Saat menjelajahi gua Monserrat bersama anggota keluarga, Andic dilaporkan terpeleset dan jatuh dari tebing setinggi 150 meter. 

Layanan darurat, termasuk helikopter dan ambulans, tiba dengan cepat, tetapi sudah terlambat. Kematiannya dikonfirmasi di tempat kejadian, kini meninggalkan duka bagi keluarga, kolega, dan pengagumnya di seluruh dunia.

Sosok Isak Andic

Mengutip CEO Today, Isak Andic lahir di Istanbul, Turki, pada 1952. Bersama keluarganya, Andic bermigrasi ke Catalonia, Spanyol, pada 1960-an. 

Andic mengawali hidupnya yang sederhana, menjadi imigran di Spanyol hingga menciptakan kerajaan mode yang merevolusi industri.

Tiba di Spanyol, Andic memulai usaha dengan menjual kaos sulaman tangan di Barcelona untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Awal yang sederhana itu menjadi benih yang akhirnya tumbuh menjadi Mango, kerajaan mode global.

Pada 1984, Andic membuka toko Mango pertamanya di Barcelona, dengan fokus menciptakan pakaian bergaya namun dengan harga terjangkau yang menarik bagi khalayak luas. 

Hingga pada 1992, Mango berhasil mendunia, dengan Andic memprioritaskan ekspansi ke pasar di luar Spanyol. Harga yang terjangkau, desain yang mengikuti tren, dan rantai pasokan yang efisien dari perusahaan tersebut dengan cepat menjadikannya favorit di kalangan konsumen muda perkotaan.

Di bawah kepemimpinan Andic, Mango berekspansi secara agresif. Pada 2007, perusahaan tersebut mencapai tonggak penting, dengan membuka toko ke-1.000. 

Hingga pada 2023, Mango mengoperasikan lebih dari 2.100 lokasi di 110 negara, dengan pendapatan tahunan melampaui US$3,30 miliar.

Andic menjadi salah satu orang pertama di industri mode cepat yang merangkul e-commerce, sebuah langkah yang membuahkan hasil signifikan. 

Pada 2023, penjualan daring menyumbang 33% dari total pendapatan Mango, yang memperkuat statusnya sebagai merek yang paham digital.

Nama Andic sering disebut bersama Amancio Ortega, pendiri Inditex, yang memiliki Zara, peritel fast fashion terbesar di dunia. 

Sebagai pebisnis yang dekat dengan keluarganya. Dia adalah ayah dari tiga anak, dua di antaranya terlibat aktif dalam operasi Mango.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper