Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Mike Lynch, "Bill Gates-nya Inggris" yang Hilang dalam Kecelakaan Kapal

Mengenal sosok taipan teknologi Inggris Mike Lynch yang dijuluki "Bill Gates-nya Inggris".
Pengusaha Inggris Mike Lynch meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, Inggris 25 Maret 2019/REUTERS-Henry Nicholls
Pengusaha Inggris Mike Lynch meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, Inggris 25 Maret 2019/REUTERS-Henry Nicholls

Bisnis.com, JAKARTA — Miliarder teknologi Mike Lynch dikabarkan menghilang dalam kecelakaan kapal yacht di lepas pantai Sisilia setelah diterjang badai.

Tokoh bisnis teknologi yang pernah dijuluki sebagai Bill Gates dari Inggris itu belum ditemukan setelah kapal Bayesian, yang diyakini milik keluarga Lynch, tenggelam dan menyebabkan satu orang tewas serta enam lainnya hilang. 

Sementara istrinya, Angela Bacares, 57, dipastikan telah diselamatkan dari tenggelamnya kapal yang mengerikan itu.

Siapa Mike Lynch?

Pria dengan nama lengkap Michael Lynch itu pernah digadang-gadang sebagai miliarder teknologi pertama di Inggris. 

Pengusaha serial kelahiran Ilford, 16 Juni 1965 ini bahkan sempat masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes pada 2015. Berasal dari keluarga sederhana, ayahnya adalah seorang pemadam kebakaran dari County Cork dan ibunya seorang perawat dari County Tipperary.

Dia sempat belajar fisika, matematika, dan biokimia di Universitas Cambridge, dan akhirnya mengambil spesialisasi pengenalan pola adaptif. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya dan membuat Tesis doktoralnya sebagai salah satu karya penelitian yang paling banyak dibaca di perpustakaan universitas.

Setelah meluncurkan beberapa perusahaan rintisan teknologi, termasuk yang mengkhususkan diri dalam perangkat lunak pengenalan wajah, sidik jari, dan pelat nomor otomatis untuk polisi, dia menciptakan Autonomy pada 1996.

Perangkat lunaknya digunakan oleh perusahaan untuk menganalisis sejumlah besar data dan sebagian besar keberhasilannya berkat inferensi Bayesian, sebuah teori statistik yang dirancang oleh ahli statistik, filsuf, dan pendeta Presbiterian abad ke-18, Thomas Bayes.

Autonomy sempat begitu sukses, yang dengan cepat melantai di Bursa Efek Brussels pada 1998. Pertumbuhannya yang pesat serta dibarengi dengan ledakan dotcom menyebabkan perpindahannya ke Bursa Efek London, tempat Autonomy bergabung dengan FTSE 100 perusahaan terkemuka yang terdaftar di Inggris.

Meskipun Autonomy cukup mengesankan HP hingga membayar lebih dari US$11 miliar untuk perusahaan tersebut pada 2011, namun hanya butuh waktu satu tahun bagi raksasa komputasi AS tersebut untuk mencatat penurunan nilai sebesar US$8,8 miliar atas akuisisinya.

Atas kejadian tersebut pihak HP menuntut dan mengatakan bahwa mereka telah menemukan "penyimpangan akuntansi yang serius" di perusahaan Inggris tersebut.

Lynch juga mendirikan bisnis keamanan siber Darktrace yang juga merupakan perusahaan FTSE 100. Namun, hubungannya dengan perusahaan tersebut membuat harga sahamnya anjlok karena kasus HP yang melibatkannya dan membuatnya rentan terhadap pengambilalihan perusahaan ekuitas swasta AS.

Meski sempat jadi miliarder, dia mengalami beberapa pukulan dalam keuangannya beberapa tahun terakhir akibat kasus pengadilan yang sangat besar.

Menurut data Sunday Times, kekayaannya pada 2023 diperkirakan mencapai US$1,1. Namun, kasus dengan HP cukup banyak memberi tekanan pada keuangannya.

Dia dan istrinya, Angela Bacares, yang dilaporkan telah diselamatkan dari Bayesian, disebut-sebut memiliki kekayaan senilai £500 juta atau sekitar US$650 juta dalam Sunday Times Rich List tahun ini.

Berita tentang hilangnya Lynch muncul hanya beberapa minggu setelah dia dibebaskan oleh juri AS dari semua tuduhan dalam kasus penipuan besar yang berkaitan dengan penjualan bisnisnya Autonomy ke Hewlett-Packard pada 2011.

Selain itu, salah satu putri Lynch, yang berusia 18 tahun, juga menjadi korban di antara empat warga Inggris yang hilang setelah kapal pesiar itu tenggelam. Dua warga Amerika dan seorang warga Kanada juga hilang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper