Bisnis.com, JAKARTA — Jaringan hotel kelas dunia, Hilton, baru saja menandatangani peresmian 11 properti baru yang tersebar di Asia Tenggara. Hal ini sejalan dengan targetnya membangun 1.000 hotel di Asia Pasifik sampai dengan 2025.
Tahun ini, Hotel Hilton berekspansi besar-besaran di Asia Tenggara, termasuk empat properti Indonesia sekaligus membawa Conrad Hotels & Resorts ke Indonesia, yang disebut sebagai pasar utama Hilton di Asia Tenggara.
Saat ini, dengan lebih dari 100 hotel yang sudah beroperasi dan dalam tahap penyelesaian di Asia Tenggara, Hilton memperkuat langkah ekspansinya debgan membangun 892 hotel pada 2024 dan menuju target 1.000 hotel pada 2025.
Sosok di balik Hilton
Setelah industri perhotelan sempat terseok dilanda pandemi, Hilton menjadi salah satu bisnis hotel yang bisa kembali bahkan dengan pertumbuhan lebih kuat.
Hal ini sejalan dengan nilai yang diciptakan pendirinya, Conrad N. Hilton. Lahir pada Hari Natal dari keluarga sederhana di wilayah New Mexico, Conrad N. Hilton menjadi pionir bisnis internasional, mewujudkan "The American Dreams".
Mengikuti keteladanan ibunya keturunan Jerman-Amerika dan ayahnya yang merupakan imigran Norwegia, kehidupan Conrad Hilton didasarkan pada keyakinan mendalam pada Tuhan dan negara, serta keyakinan pada kerja keras, dan kemampuan untuk “bermimpi besar.”
Baca Juga
Dia sempat bertugas di negaranya sebagai perwakilan di badan legislatif negara bagian pertama di New Mexico sebelum mendaftar dalam Perang Dunia I.
Setelah Gencatan Senjata, dia mengikuti nasihat ibunya untuk “menemukan batas negaranya sendiri.” Conrad Hilton kemudian berkelana ke Texas untuk mulai berbisnis, membeli bank dan sebuah hotel.
Conrad Hilton akhirnya menciptakan kerajaan hotel internasional terbesar dan paling menguntungkan pada masanya. Dia membeli hotel pertamanya di Cisco, Texas, selama ledakan harga minyak pada 1919, setelah mengetahui bahwa tingkat hunian kamar akan meningkat tiga kali lipat.
Tiga puluh tahun kemudian, Hilton berhasil dan mengakuisisi hotel Waldorf Astoria yang terkenal di New York City hingga menjadi berita utama nasional.
Ketika Hilton Hotels Corporation mengakuisisi kendali Statler Hotels pada 1954, transaksi real estat tersebut juga menjadi transaksi real estat terbesar yang pernah ada di dunia hingga saat ini.
Ketajaman bisnisnya dibangun atas dasar pemahaman yang tajam terhadap nilai properti, waktu yang tepat, kesabaran dan keterampilan dalam bernegosiasi, pemahaman tentang transaksi keuangan, dan bakat luar biasa dalam memilih orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat.
Di antara yang pertama di industri, Hotel Hilton mengembangkan konsep hotel waralaba, meluncurkan hotel bandara pertama, memperkenalkan sistem reservasi multi-hotel pertama, dan menjadi jaringan hotel pantai-ke-pantai pertama di AS.
Atas kesuksesannya, Hilton International kemudian mempromosikan, mendanai, mengembangkan, dan mengelola hotel-hotel di luar negeri atas undangan pemerintah Amerika atau pemerintah asing, dan dengan demikian berkontribusi terhadap perekonomian lokal.
Conrad Hilton selalu mendesak agar membangun hotel dengan bahan bangunan dan perabotan lokal, dan mengajak masyarakat lokal untuk bekerja menjadi staf hotel. Hal ini juga membuat Hilton meraih penghargaan sebagai Tempat Kerja Terbaik Nomor 1 di Dunia dari Fortune.
Ketika Hilton meninggal dunia pada 1979, dia mewariskan hampir seluruh tanah miliknya kepada Conrad N. Hilton Foundation.